TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan hasil Muktamar Surabaya, Arsul Sani, mengatakan pihaknya akan membuka jalur islah setelah pengadilan tinggi tata usaha negara (PTTUN) mengeluarkan putusan. Keputusan itu diyakini akan lebih efektif dibanding merumuskan islah sementara seperti yang dilakukan Partai Golkar.
"Kami mengupayakan islah tapi menunggu-nunggu putusan banding dulu. Semakin dekat pendaftaran pilkada pasti semakin intensif," kata Arsul saat dihubungi, Senin, 25 Mei 2015.
PPP hasil Muktamar Surabaya yang dipimpin M. Romahurmuziy mengajukan banding ke PTTUN pada awal Maret 2015. Selain Romahurmuziy, Kementerian Hukum dan HAM mengajukan banding yang sama terhadap putusan PTUN yang membatalkan surat keputusan Kementerian Hukum terkait dengan kepengurusan Romy—sapaan Romahurmuziy.
Arsul mengatakan islah dapat dilakukan menjelang penutupan pendaftaran pilkada karena saat ini mereka sedang berfokus melakukan musyawarah wilayah. Selain itu, mereka terus menggelar penjaringan bakal calon kepala daerah.
"Mungkin putusan banding keluar pertengahan Juni, sekarang fokus ke penjaringan calon," ujar anggota Komisi Hukum DPR ini.
Arsul mengaku kubunya tak membentuk tim islah bersama kubu Djan Faridz. Ia pun yakin penjaringan bakal calon kepala daerah tak perlu dibahas bersama kubu Muktamar Jakarta tersebut. "Karena tidak tertutup kemungkinan calon yang diusung ternyata sama," tuturnya.
PUTRI ADITYOWATI
Berita terkait
Reaksi Perludem hingga Parpol Soal KPU Perpanjang Jadwal Rekapitulasi Suara
48 hari lalu
KPU menerbitkan surat edaran perpanjangan rekapitulasi suara karena pertimbangan kondisi force majeure.
Baca SelengkapnyaKPU Perpanjang Jadwal Rekapitulasi Suara, PPP Khawatir Ada Ruang Negosiasi
50 hari lalu
PPP angkat bicara soal KPU yang memperpanjang waktu rekapitulasi suara di tingkat kecamatan, kabupaten, kota, atau Provinsi Aceh.
Baca SelengkapnyaRomy PPP Berharap Putusan MK soal Ambang Batas Parlemen Mulai Berlaku Saat Diputuskan
57 hari lalu
Romy PPP menyebut putusan MK soal penghapusan ambang batas parlemen adalah kemenangan kedaulatan rakyat.
Baca SelengkapnyaBeda Sikap di Internal PPP Soal Opsi Gabung dengan Prabowo-Gibran
58 hari lalu
Romahurmuziy mengatakan muncul dorongan dari berbagai daerah agar PPP menjadi oposisi di pemerintahan selanjutnya.
Baca SelengkapnyaRomahurmuziy Kembali Ke PPP, Eks Penyidik KPK: Tak Mengejutkan
3 Januari 2023
Kembalinya eks napi korupsi Romahurmuziy ke PPP dinilai bukan hal yang mengejutkan. Komitmen pemberantasan korupsi mengkhawatirkan.
Baca SelengkapnyaMuhammad Mardiono Bantah Ada Campur Tangan Istana Soal SK Kemenkumham
13 September 2022
Muhammad Mardiono menyatakan SK Kemenkumham bisa keluar secara cepat karena semua prosesnya sudah secara daring.
Baca SelengkapnyaSiapa di Balik Konflik PPP
13 September 2022
Benarkah ada tangan kekuasaan di balik konflik PPP? Apa motifnya?
Baca SelengkapnyaIstana Belum Terima Permintaan Muhammad Mardiono Untuk Bertemu Presiden Jokowi
10 September 2022
Permintaan Muhammad Mardiono untuk bertemu dengan Presiden Jokowi belum diterima pihak istana.
Baca SelengkapnyaSoal Campur Tangan Istana di Kisruh Internal PPP, Ini Kata Kubu Suharso Monoarfa
7 September 2022
Kubu Suharso Monoarfa menilai Klaim kubu Muhammad Mardiono telah mendapatkan dukungan dari Istana terkait konflik internal PPP hanya klaim sepihak.
Baca SelengkapnyaSuharso Monoarfa Didemo Kader PPP untuk Mundur
14 Juni 2022
Somad juga menuding Suharso Monoarfa tidak menerapkan demokrasi dalam PPP.
Baca Selengkapnya