Pemkot Bandung Rawat 300 Bayi HIV/AIDS

Reporter

Selasa, 19 Mei 2015 17:41 WIB

Iklan HIV/AIDS yang dipajang di depan ruangan Komisi Penanggulangan AIDS Kota Makassar. TEMPO/Muhammad Yunus

TEMPO.CO, Bandung - Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Ahyani Raksanegara mengatakan saat ini pihaknya sedang merawat 300 bayi penderita human immunodeficiency virus (HIV) dan acquired immune deficiency syndrome (AIDS) di Bandung. Bayi-bayi itu tertular virus dari orang tua mereka.

“Termasuk pada ibu hamil, ibu-ibu terkadang enggak tahu dapat ‘hadiah’ apa dari suaminya,” ujar Ahyani saat ditemui Tempo setelah rapat kerja Dinas Kesehatan Kota Bandung di Hotel Golden Flower di Jalan Asia Afrika, Bandung, Selasa, 19 Mei 2015. Jumlah tersebut masih akan terus bertambah karena Pemerintah Kota Bandung sedang mendata ulang warganya.

Saat ini 300 bayi tersebut tak ada yang sakit bahkan meninggal dunia. Menurut Ahyani, mereka diberi susu dan dilakukan pengecekan secara teratur. Tak hanya itu, untuk HIV, ibu para bayi itu akan mengkonsumsi obat pemberian Pemkot Bandung.

Untuk mengatasi jumlah tersebut, Pemkot Bandung sudah membuat tim peduli AIDS yang ditempatkan di setiap kecamatan. Tim itu bertugas memberikan imbauan secara rutin kepada warga agar tidak melakukan kegiatan yang dapat menyebabkan virus HIV dan AIDS tertular. Di Bandung, kata Ahyani, virus tersebut paling banyak tersebar melalui suntikan obat terlarang, juga hubungan seks.

Tim peduli AIDS juga bertugas menghilangkan stigma masyarakat kepada penderita HIV/AIDS. “Saat ini masyarakat masih memandang seolah-olah HIV adalah penyakit orang jahat dan berperilaku buruk,” kata Ahyani. Stigma tersebut harus dihilangkan agar penderita tidak sungkan untuk melakukan pengecekan.

Ia mengimbau agar warga selalu mencegah serangan penyakit tersebut. Jika sudah telanjur mengidap HIV/AIDS, warga diharapkan segera melakukan pengecekan secepat mungkin. Petugas kesehatan, kata dia, akan mendampingi penderita hingga sembuh.

Adapun untuk menanggapi hal ini, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sudah meminta semua pusat kesehatan masyarakat di Bandung menambah tugasnya. Ia menambah fungsi puskesmas agar dapat menangani penyakit berat. “Kota Bandung sudah punya puskesmas 24 jam supaya warga enggak usah repot ke rumah sakit. Pada dasarnya, puskesmas itu seperti rumah sakit kecil,” tutur Ridwan Kamil.

PERSIANA GALIH

Berita terkait

Pasien HIV Tertutup dengan Statusnya, Tantangan Tersulit Tenaga Kesehatan Berikan Layanan

10 Desember 2023

Pasien HIV Tertutup dengan Statusnya, Tantangan Tersulit Tenaga Kesehatan Berikan Layanan

Orang dengan HIV diharapkan tidak menutup status kesehatannya. Tenaga kesehatan dan komunitas bisa mendampingi mereka demi kualitas hidup yang baik.

Baca Selengkapnya

Satu Pasien Kritis Cacar Monyet Meninggal di RSCM, Punya Riwayat Positif HIV

23 November 2023

Satu Pasien Kritis Cacar Monyet Meninggal di RSCM, Punya Riwayat Positif HIV

Satu pasien cacar monyet atau Monkeypox (Mpox) dalam kondisi kritis meninggal di RSCM. Punya riwayat penyakit HIV.

Baca Selengkapnya

Fakta Menarik Buah Matoa dari Papua, Diklaim Bisa Cegah Terbentuknya Virus HIV

19 November 2023

Fakta Menarik Buah Matoa dari Papua, Diklaim Bisa Cegah Terbentuknya Virus HIV

Buah matoa banyak terdapat di Papua. Buah itu masih satu keluarga dengan kelengkeng dan rambutan.

Baca Selengkapnya

AJI Sebut Sejumlah Media Abai Kode Etik dalam Memberitakan Kekasih Mario Dandy

8 Maret 2023

AJI Sebut Sejumlah Media Abai Kode Etik dalam Memberitakan Kekasih Mario Dandy

AJI Indonesia mendesak media mematuhi kode etik jurnalistik dalam memberitakan kekasih tersangka kasus penganiayaan, Mario Dandy Satriyo.

Baca Selengkapnya

Bulog dan Pemerintah Kota Bandung Sediakan 500 Ton Beras untuk Tekan Harga

27 Januari 2023

Bulog dan Pemerintah Kota Bandung Sediakan 500 Ton Beras untuk Tekan Harga

Pemerintah Kota Bandung dan Bulog menyiapkan 500 ton beras medium untuk menekan kenaikan harga beras.

Baca Selengkapnya

Aliansi Untuk Mengakhiri AIDS pada Anak di Indonesia Resmi Dibentuk!

2 Desember 2022

Aliansi Untuk Mengakhiri AIDS pada Anak di Indonesia Resmi Dibentuk!

Di Indonesia, hanya 25% dari anak-anak yang hidup dengan HIV menjalani pengobatan ARV yang menyelamatkan jiwa. UNAIDS Indonesia, Jaringan Indonesia Positif, Ikatan Perempuan Positif Indonesia, Lentera Anak Pelangi, dan Yayasan Pelita Ilmu menginisiasi aliansi baru untuk memperbaiki salah satu masalah yang paling mencolok dalam respon penanggulangan AIDS.

Baca Selengkapnya

Rent, Drama Musikal Pertunjukan Broadway akan Ditampilkan di Jakarta

18 November 2022

Rent, Drama Musikal Pertunjukan Broadway akan Ditampilkan di Jakarta

Drama musikal Rent berkisah tentang sekelompok seniman muda yang bertahan hidup dari kondisi kemiskinan dan bayang-bayang penyakit HIV/AIDS.

Baca Selengkapnya

Romantika Merawat Anak dengan HIV / AIDS

25 September 2022

Romantika Merawat Anak dengan HIV / AIDS

Merawat anak dengan HIV / AIDS menjadi tantangan besar bagi orang tua.

Baca Selengkapnya

Kasus HIV di Kota Bandung Bertambah 400 Orang Setiap Tahun

30 Agustus 2022

Kasus HIV di Kota Bandung Bertambah 400 Orang Setiap Tahun

Berdasarkan pola penyebarannya, mayoritas kasus HIV di Kota Bandung pada kalangan heteroseksual, kemudian pengguna narkoba dengan cara suntik.

Baca Selengkapnya

World AIDS Day 2021: Perlu Kemitraan Hadapi Ketidaksetaraan di Masa Pandemi

1 Desember 2021

World AIDS Day 2021: Perlu Kemitraan Hadapi Ketidaksetaraan di Masa Pandemi

Dunia akan memasuki tahun ketiga pandemi Covid 19, demikian juga epidemi HIV/AIDS akan memasuki dekade kelima.

Baca Selengkapnya