Hipmi Minta Polisi Usut Rencana Bisnis Tomy Winata
Reporter
Editor
Kamis, 31 Juli 2003 17:15 WIB
TEMPO Interaktif, Kendari:Rencana bisnis Tomy Winata ke Indonesia Timur tampaknya bakal tersendat-sendat. Maklum penolakan terhadap taipan yang anak buahnya menyerbu ke kantor majalah Tempo awal Maret ini, mulai terdengar. Selasa (18/3) ini, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Sulawesi Tenggara Amran Yunus meminta kepolisian menyidik rencana bisnis Tomy Winata. Polisi harus proaktif mengusut apakah investasi senilai ratusan miliar rupiah yang ditanamkan Tomy Winata bukan merupakan uang haram, karena ia diduga memiliki sejumlah bisnis gelap, misalnya usaha perjudian," katanya. Memang ketika Ali Mazi dilantik sebagai Gubernur Sulawesi Tenggara, Tomy--bersama puluhan rekan bisnisnya--hadir di Kendari. Beberapa waktu kemudian, diadakan penandatanganan kesepakatan antara pemerintah Sulawesi Tenggara dan Grup Artha Graha milik Tomy. Setelah kunjungan tersebut, menurut Amran, beredar desas-desus bahwa investasi yang ditanamkan Tomy Winata hanya kedok untuk menutupi maksud sebenarnya, yakni melakukan pencucian uang yang diperolehnya dari bisnis gelap. Amran mengaku tidak mengetahui persis bisnis apa yang akan dikembangkan Tomy Winata. "Biasanya Hipmi sangat mudah mengetahui bisnis apa yang akan dikembangkan oleh seorang investor yang masuk ke sini. Tapi khusus Tomy Winata, terus terang informasinya sangat tertutup," ujar Amran. Diakuinya, secara kelembagaan dirinya menyambut baik rencana investasi Tomy karena akan membuka lapangan kerja serta jenis usaha baru. Selain itu, para pengusaha lokal juga bisa belajar mengembangkan usaha dari pengusaha sekaliber Tomy. Jika terbukti bahwa investasi yang ditanamkan Tomy Winata berasal dari uang haram, Hipmi akan menolaknya secara keras. Pihaknya, ujar Amran, juga akan menolak bila Tomy membuka usaha perjudian. "Bila dirasa perlu akan meminta pemerintah setempat untuk membatalkan segala bentuk kerja sama dengan Artha Graha." (Dedy Kurniawan Tempo News Room)
Berita terkait
Indonesia Usul Pemotongan Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 dengan Korea Selatan
1 menit lalu
Indonesia Usul Pemotongan Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 dengan Korea Selatan
Indonesia mengusulkan pengurangan pembayaran untuk proyek pengembangan jet tempur bersama dengan Korea Selatan.