Upaya Terakhir Politikus Senayan Loloskan Partai Bersengketa

Reporter

Editor

Pruwanto

Kamis, 14 Mei 2015 21:13 WIB

Akbar Tanjung, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar. TEMPO/M Iqbal Ichsan

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemerintahan Dewan Perwakilan Rakyat tetap berupaya mengusulkan revisi terbatas atas Undang-undang Pemilihan Kepala Daerah. “Akan muncul rentetan masalah, tidak hanya bagi partai politik, tapi juga masyarakat luas,” kata Wakil Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat, Riza Patria ketika dihubungi kemarin.

Riza berdalih revisi terbatas di ajang pemilihan kepala daerah tidak hanya terkait keikutsertaan partai bersengketa saja. Tapi Undang-undang yang berlaku memiliki cacat bawaan. "Undang-undang itu luput mengantisipasi aturan yang melarang kepala daerah incumbent mengeluarkan kebijakan yang bisa menguntungkan mereka di enam bulan terakhir masa jabatan. Padahal kan ada pemilihan kepala daerah yang dimajukan," katanya.

Beberapa ketentuan lain yang mendasari rencana revisi terbatas itu adalah ketidakkonsistenan dalam membatasi peluang politik dinasti. Aturan yang melarang garis pertama dari keluarga incumbent hanya melarang ipar dan paman. "Ada yang kelewat. Kalau ipar dan paman dilarang ikut serta, mestinya keponakan juga. Aturan itu perlu dimuat," ujar Riza.

Komisi Pemilihan Umum sebelumnya telah menerbitkan Peraturan KPU mengenai keikutsertaan partai politik yang diakui oleh Kementerian Hukum dan HAM sebagai peserta pemilihan kepala daerah. Mereka menolak rekomendasi DPR yang meminta pemilihan kepala daerah diikuti oleh partai politik yang kepengurusannya disahkan oleh proses peradilan terakhir. Komisi Pemerintahan DPR kemudian berencana mengajukan revisi terbatas atas Undang-undang Pemilihan Kepala Daerah.

Menurut Riza, perbaikan perlu mempertimbangkan peluang kepesertaan partai yang tengah berkonflik. Sengketa kepengurusan yang terjadi di Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan perlu merujuk pada mekanisme penyelesaian setingkat Undang-undang. "Jangan sampai ada partai yang gagal menjadi peserta karena masalah tersebut," katanya.

Jika itu terjadi, kata Riza, partai yang bersengketa berpeluang memunculkan gejolak di akar rumput dan memunculkan kesulitan dalam berkoalisi. "Peluang keterpilihan kader potensial juga bisa gugur jika itu terjadi. Dan itu sangat mungkin terjadi di 269 derah pemilihan," ujar dia.

Ketua Komisi Pemerintahan DPR, Rambe Kamaruzzaman mengatakan usulan revisi terbatas perlu segera dituntaskan. "Ada banyak yang harus direvisi," kata dia. "Ada yang terkait masalah azas, penyesuaian pasal, penambahan dan penjelasan pasal."

DPR, kata Rambe, hendak memperjelas aspek kelembagaan penyelenggara pemilihan kepala daerah. Sebab, kelembagaan Komisi Pemilihan Umum bisa menimbulkan persoalan lantaran diciptakan semata untuk menangani urusan pemilihan umum. "Pilkada ini kan bukan rezim pemilu. Karenanya Komisi Pemilihan Umum harus diperjelas posisinya," kata dia.

RIKY FERDIANTO

Berita terkait

Jejak Langkah Politik Partai Golkar: Pasca Reformasi Kian Menurun

5 Agustus 2023

Jejak Langkah Politik Partai Golkar: Pasca Reformasi Kian Menurun

Berikut jumlah kursi yang diperoleh Partai Golkar dari Pemilu 2009, 2014, dan 2019 yang semakin menurun. Bagaimana prospek di Pemilu 2024?

Baca Selengkapnya

Munaslub Golkar, Benarkah untuk Lengserkan Airlangga Hartarto? Begini Pro-Kontra Para Tokoh

31 Juli 2023

Munaslub Golkar, Benarkah untuk Lengserkan Airlangga Hartarto? Begini Pro-Kontra Para Tokoh

Kader Partai Golkar ada yang mengusulkan munaslub Golkar menjelang Pemilu 2024, apakah upaya mendongkel Airlangga Hartarto? Ini pro-kontra para tokoh.

Baca Selengkapnya

Klaim Partainya Solid, Politikus Golkar Tegaskan Tak Akan Ada Munaslub

30 Juli 2023

Klaim Partainya Solid, Politikus Golkar Tegaskan Tak Akan Ada Munaslub

Hetifah mengingatkan seluruh anggota Golkar agar mengabaikan isu adanya Munaslub yang menurut dia sengaja dimunculkan oleh kelompok tertentu.

Baca Selengkapnya

Pro-Kontra Politikus Golkar soal Munaslub Lengserkan Airlangga Hartarto

27 Juli 2023

Pro-Kontra Politikus Golkar soal Munaslub Lengserkan Airlangga Hartarto

Wacana Munaslub Golkar untuk melengserkan Ketum Airlangga Hartarto menuai pro-kontra dari kalangan politikus Golkar.

Baca Selengkapnya

Soal Munaslub untuk Dongkel Airlangga, Politikus Golkar: Tak Ada Atensi Kami untuk Itu

26 Juli 2023

Soal Munaslub untuk Dongkel Airlangga, Politikus Golkar: Tak Ada Atensi Kami untuk Itu

Melki Laka Lena menyebut gonjang ganjing Partai Golkar merupakan hal yang biasa terutama menjelang penentuan capres dan cawapres.

Baca Selengkapnya

Airlangga Hartarto Sebut 4 Poin Penting Hasil Munaslub Golkar

20 Desember 2017

Airlangga Hartarto Sebut 4 Poin Penting Hasil Munaslub Golkar

Dalam Munaslub Golkar, Airlangga Hartarto dikukuhkan sebagai Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Kursi Sekjen Golkar Jadi Rebutan, Ini Nama-nama Kandidatnya

20 Desember 2017

Kursi Sekjen Golkar Jadi Rebutan, Ini Nama-nama Kandidatnya

Airlangga Hartarto disebut-sebut akan merombak kepengurusan Partai Golkar, posisi Sekjen Golkar menjadi salah satu yang bakal dirombak.

Baca Selengkapnya

Berikut Posisi di Golkar yang Bakal Dirombak Airlangga Hartarto

20 Desember 2017

Berikut Posisi di Golkar yang Bakal Dirombak Airlangga Hartarto

Politikus Golkar, Ahmadi Noor Supit, menuturkan bahwa ada beberapa posisi penting yang bakal dirombak oleh Airlangga Hartarto.

Baca Selengkapnya

Golkar Rombak Pengurus, Idrus Marham Diganti Eko Wiratmoko?

19 Desember 2017

Golkar Rombak Pengurus, Idrus Marham Diganti Eko Wiratmoko?

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bakal merombak besar-besaran kepengurusan Golkar.

Baca Selengkapnya

Cerita Jokowi Saat Ketua DPD Golkar Izin Mencalonkan Airlangga

19 Desember 2017

Cerita Jokowi Saat Ketua DPD Golkar Izin Mencalonkan Airlangga

Jokowi mengisahkan saat para ketua DPD I Golkar sowan ke Istana Bogor untuk memberi tahu soal pencalonan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum Golkar.

Baca Selengkapnya