Presiden Jokowi bersama Ketum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, menjawab pertanyaan awak media usai membuka Kongres Demokrat di Surabaya, 12 Mei 2015. TEMPO/Nurdiansah
TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, mengaku melobi sendiri Presiden Joko Widodo agar datang dan membuka Kongres IV Partai Demokrat di Surabaya, Selasa, 12 Mei 2015. Ruhut mengaku terus melobi Jokowi lewat pesan singkat dan telepon agar mau datang ke Surabaya.
"Sebelumnya aku minta tolong ke Pak Tedjo (Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan HAM Tedjo Edi Purdjianto)," kata Ruhut saat dihubungi, Rabu, 13 Mei 2015.
Oleh Tedjo, kata Ruhut, dia diberi tahu yang akan datang ke Kongres IV Demokrat di Surabaya adalah Wakil Presiden Jusuf Kalla. Menerima jawaban itu, Ruhut mengaku langsung menghubungi Jokowi lewat sambungan telepon dan pesan singkat.
"Pak Presiden, kan, sahabat aku. Aku SMS-lah dengan bahasa gue," katanya.
Saat Presiden melakukan kunjungan di Papua New Guinea, kata Ruhut, Jokowi mengabari kalau dirinya akan datang ke Kongres IV Partai Demokrat. Ruhut mengklaim dia tak meminta bantuan orang yang dekat dengan Jokowi agar Presiden mau datang ke Kongres IV Demokrat.
"Aku dengan Presiden, kan, akrab. Aku tim sukses beliau saat pemilihan presiden lalu bareng Pak Luhut (Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Pandjaitan)," kata Ruhut.
Dalam sambutan pembukaan Kongres IV Partai Demokrat kemarin di Surabaya, Jokowi mengatakan bersedia hadir setelah diteror Ruhut lewat pesan singkat dan telepon. Atas teror itu, Jokowi berkelakar Susilo Bambang Yudhoyono--kini Ketua Umum Partai Demokrat--perlu memberi penghargaan khusus kepada Ruhut yang telah merayu dia datang ke Kongres IV Partai Demokrat.