LBH Desak Polisi Usut Tuntas Longsor Pangalengan

Reporter

Selasa, 12 Mei 2015 19:41 WIB

Tim gabungan pencari korban longsor dibantu alat berat, masih mencari korban yang terkubur di Kampung Cibitung, Margamukti, Pangalengan, Bandung, 11 Mei 2015. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Ketua Lembaga Bantuan Hukum Bandung, Arif Yogiawan, mendesak kepolisian mengusut tuntas kasus ledakan pipa gas di Pangalengan, Jawa Barat. Dia menyatakan, longsor yang terjadi di kawasan itu pada pekan lalu, dipicu oleh ledakan pipa milik PT Star Energy.

Kasus ini, kata dia, termasuk dalam kejahatan korporat. "Apalagi bila ternyata ditemukan adanya kesalahan prosedural dalam pelaksanaannya," kata Arif dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa, 12 Mei 2015.

Arif menyatakan akan meminta PT Star Energi menginformasikan perihal tata kelola dan uji kelayakan. "Kami akan buat permohonannya," ujar Arif.

Dia menyatakan LBH dan lembaga lainnya sudah melakukan analisa lapangan. Berdasarkan hasil analisa sementara, menurut Arif, penyebab longsor di Pangalengan adalah kesalahan perusahaan. "Bencana yang terjadi kemungkinan akibat kesalahan perusahaan," katanya.

Longsor terjadi pada pekan lalu. Hingga kini masih ada dua korban longsor yang belum ditemukan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah memperpanjang pencarian korban selama satu pekan.

Aktivis Gerakan Massa Perjuangan untuk Rakyat, Okky Satrio mengimbuhkan, PT Star Energy diduga menggunakan metode fracking yang digunakan dalam eksplorasi gas. Metode yang relatif baru ini dikembangkan untuk mengambil sumber energi yang masih tersisa dalam lubang bekas penggalian sumber energi.

Okky melanjutkan, metode fracking relatif berbahaya sehingga sudah ditinggalkan di banyak negara. "Dilihat dari banyaknya gejala seperti gempa minor dan amblasan kemungkinan 90 persen, PT Star Energi menggunakan metode fracking. Warga lokal sering merasakan gempa di sekitar wilayah tersebut," kata Okky.

Fracking adalah metode pengeboran yang menggunakan sumur injeksi dicampurkan dengan zat Arsenik pada air untuk membuat hancuran pada batu dan tanah. Sedangkan setiap harinya sumur-sumur injeksi tersebut memerlukan air sebanyak satu juta liter untuk menghasilkan energi panas bumi. "Penggunaan metode fracking ini membuat kualitas dan jumlah air menurun. Makanya lama-lama daerah sekitar akan mengalami kekeringan," ujar Okky.

Selain menyikapi adanya kesalahan.penggunaan metode dalam kegiatan yang di lakukan oleh PT Star Energi, LBH Bandung dan lembaga lainnya menuntut agar undang-undang no 23 tahun 2014 direvisi. Alasannya, aturan itu tidak sesuai dan memberatkan warga setempat.

DWI RENJANI


Berita terkait

Video: Selamat, Yuni Sedih Lihat Ibu & Adiknya Terkubur

13 Mei 2015

Video: Selamat, Yuni Sedih Lihat Ibu & Adiknya Terkubur

Dengar gemuruh, Yuni, 10 tahun, lari dari rumah. Tapi, ibunya


kembali ke rumah untuk ambil adiknya yang sakit. Lalu....

Baca Selengkapnya

Korban Ke-7 Longsor Pangalengan Ditemukan

12 Mei 2015

Korban Ke-7 Longsor Pangalengan Ditemukan

Pada hari pertama perpanjangan status tanggap darurat bencana tanah longsor Pangalengan, tim gabungan evakuasi menemukan satu korban tewas.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Longsor Pangalengan Mulai Pasrah  

11 Mei 2015

Keluarga Korban Longsor Pangalengan Mulai Pasrah  

Wanwan pasrah akan nasib pamannya yang belum ditemukan.

Baca Selengkapnya

VIDEO: Pipa Gas Bermasalah, Longsor Hantam Pipa Lain, Buum  

11 Mei 2015

VIDEO: Pipa Gas Bermasalah, Longsor Hantam Pipa Lain, Buum  

Hasil pemeriksaan awal, kata Kapolres Bandung, AKBP Erwin
Kurniawan, PT Star Energy mengakui beberapa pipa bermasalah
karena pergeseran tanah.

Baca Selengkapnya

Longsoran di Pangalengan Seperti Roll ke Bawah

11 Mei 2015

Longsoran di Pangalengan Seperti Roll ke Bawah

Kontur tanah berkarakter landai. Bentangan longsoran kampung Cibitung seluas 2 kali lapangan sepak bola.

Baca Selengkapnya

Begini Polwan Cantik Ini Hibur Korban Longsor Pangalengan  

10 Mei 2015

Begini Polwan Cantik Ini Hibur Korban Longsor Pangalengan  

Polwan cantik dari Kepolisian Resor Bandung melakukan trauma

healing kepada belasan anak-anak yang menjadi korban longsor

Pangalengan, Bandung.

Baca Selengkapnya

Satu Lagi Korban Tewas Longsor Pangalengan Ditemukan

9 Mei 2015

Satu Lagi Korban Tewas Longsor Pangalengan Ditemukan

Tim gabungan evakuasi longsor Pangalengan kembali menemukan









satu korban tewas berjenis kelamin wanita.

Baca Selengkapnya

VIDEO: Saat Longsor Hantam Pipa Gas, Meledak, Lalu...

9 Mei 2015

VIDEO: Saat Longsor Hantam Pipa Gas, Meledak, Lalu...

Kepala Harian BNPD Kabupaten Bandung Marlan mengatakan, longsoran tersebut menghantam pipa panas bumi.

Baca Selengkapnya

Longsor, Star Energy Diminta Pindahkan Pipa  

9 Mei 2015

Longsor, Star Energy Diminta Pindahkan Pipa  

Pipa geothermal di lokasi longsor di Pangalengan sebaiknya
dipindahkan.

Baca Selengkapnya

Takut Longsor Lagi, Warga Pangalengan Akan Direlokasi

8 Mei 2015

Takut Longsor Lagi, Warga Pangalengan Akan Direlokasi

PVBG merekomendasikan warga Pangalengan direlokasi ke tempat aman.

Baca Selengkapnya