Anggota Komisi kepolisian Nasional Adrianus Eliasta Meliala. TEMPO/Seto Wardhana
TEMPO.CO, Jakarta--Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) belum menunjukkan tindaklanjut terhadap janjinya mengevaluasi Badan Reserse Kriminal Markas Besar Polri. Mereka memilih untuk menutupnya rapat-rapat kebijakan tersebut.
Anggota Kompolnas Edi Hasibuan misalnya. Bekas wartawan itu menyatakan tak ingin memberi komentar untuk saat ini. Ia berdalih khawatir pernyataannya tidak sesuai dengan yang disampaikan. "Saya takut dipelintir Tempo," katanya tertawa saat dihubungi melalui telepon selulernya, malam ini.
Hasibuan pun merekomendasikan agar mewawancarai anggota Kompolnas lainnya. "Adrianus saja ya," katanya merujuk pada Adrianus Meliala, anggota Kompolnas lainnya.
Ketua Kompolnas Tedjo Edhy Purdijatno sebelumnya mengatakan akan evaluasi kinerja Kepolisian. Evaluasi dipicu oleh penangkapan Novel Baswedan, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, dalam kasus dugaan penganiayaan tersangka pencurian sarang burung walet.
Penangkapan Novel disebut-sebut sebagai buntut dari penetapan tersangka Komisaris Jenderal Budi Gunawan yang semula calon tunggal Kepala Polri. Kejadian ini diduga rentetan tindakan kriminalisasi terhadap KPK setelah dua pimpinannya ditetapkan tersangka, yakni Abraham Samad dan Bambang Widjojanto.
Adrianus yang dihubungi terpisah juga kompak dengan Hasibuan. Ia memilih bungkam saat hendak ditanyai langkah lembaganya, "Saya tidak mau berkomentar dulu," katanya memutus telepon.