TEMPO.CO , Jakarta: Kementerian Dalam Negeri mengatakan belum menerima isi Sabda Raja Sultan Hamengku Buwono X. Sabdaraja itu memang harus dilaporkan ke Kemendagri, Presiden, dan Dewan Perwakilan Rakyat.
"Sebuah keputusan yang dikeluarkan Raja Yogyakarta yang substansinya berseberangan dengan undang-undang, memang harus dilaporkan ke pemerintah," kata juru bicara Kemendagri, Doddy Riyatmadji, saat dihubungi, Selasa, 5 Mei 2015. "Tapi hingga saat ini belum kami terima."
Doddy menjelaskan, Kemendagri tak punya wewenang untuk mencampuri urusan internal Kesultanan Yogyakarta. Walaupun Sabda Raja itu bertentangan dengan Undang-undang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta. "Kami hanya bisa meneruskan ini ke Presiden dan DPR. Putusan bukan di kami," kata dia. "Soalnya Presiden sebagai penanggung jawab langsung."
Begitu pula bila adik-adik Sultan tak menerima Sabda Raja itu. Kemendagri, menurut Doddy, tidak akan mengintervensi konflik Kesultanan. "Kami tak bisa ikut campur. Nanti kalau keliru, kami disalahkan lagi," kata dia.
Sebelumnya, Sultan Hamengku Buwono X Yogyakarta mengeluarkan Sabda Raja yang berisi penggantian nama Buwono menjadi Bawono dan penghilangan kata "Kalifatullah" dalam gelarnya. Penggantian nama ini dianggap bertentangan dengan UU Keistimewaan DI Yogyakarta.
INDRI MAULIDAR
Berita terkait
Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh
12 hari lalu
Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.
Baca SelengkapnyaSultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional
20 hari lalu
Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaSultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?
47 hari lalu
Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.
Baca Selengkapnya60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar
52 hari lalu
Penetapan Hari Jadi DI Yogyakarta merujuk rangkaian histori berdirinya Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat
Baca SelengkapnyaKeraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat
54 hari lalu
Keraton Yogyakarta selama ini masih intens menggelar upacara adat untuk mempertahankan tradisi kebudayaan Jawa.
Baca SelengkapnyaMengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan
27 Februari 2024
Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta mengajak saling memaafkan dan persiapan mental sebelum ibadah puasa Ramadan.
Baca SelengkapnyaSafari Politik Hadi Tjahjanto Usai Jadi Menko Polhukam: Temui Ketua Umum PBNU, Mahfud Md, dan Sultan HB X
26 Februari 2024
Usai dilantik menjadi Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto langsung melakukan sejumlah safari politik. Temui Ketua Umum PBNU, Mahfud Md, dan Sultan HB X.
Baca SelengkapnyaMalioboro Lengang saat Pemilu, Sultan HB X Beri Pesan untuk Capres-Cawapres dan Pendukungnya
14 Februari 2024
Susana berbeda terlihat di kawasan wisata Kota Yogyakarta saat Pemilu. Kawasan yang biasanya ramai oleh wisatawan tampak lengang.
Baca SelengkapnyaIstana Bilang Jokowi Selalu Terbuka untuk Bertemu Megawati
13 Februari 2024
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan Jokowi terbuka bertemu Megawati untuk kebaikan dan kemajuan bangsa.
Baca SelengkapnyaDiwarnai Berbagai Aksi Jelang Pemilu, Sultan HB X Dorong Warga Jaga Yogyakarta Tetap Adem
12 Februari 2024
Gerakan menjaga Yogyakarta damai dalam Pemilu 2024 telah dirintis Sultan Hamengku Buwono X sejak Oktober lalu.
Baca Selengkapnya