TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan Presiden Joko Widodo tak memberikan arahan kepadanya untuk mengevaluasi kinerja Kepolisian RI. Menurut dia, arahan tersebut mungkin disampaikan langsung kepada Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan. "Masak, tanya ke saya? Mungkin di Menkopolhukam," ujar Pratikno di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa, 5 Mei 2015.
Informasi ihwal evaluasi terhadap kinerja Kepolisian muncul setelah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan, ditangkap aparat Badan Reserse Kriminal Polri. Padahal Jokowi pernah memerintahkan kepada Polri dan KPK agar tidak saling bermanuver.
Penangkapan tersebut memunculkan kembali desakan agar Kepala Bareskrim Komisaris Jenderal Budi Waseso dicopot karena dinilai tak mematuhi perintah Presiden.
Menurut Pratikno, Jokowi sudah menyampaikan apa yang seharusnya disampaikan. Mantan Rektor Universitas Gadjah Mada itu menolak berkomentar lebih banyak tentang penangkapan Novel. "Presiden kan sudah menyampaikan secara langsung kepada media. Saudara sudah tahu. Saudara sudah merekam itu," katanya.
Setelah Novel ditangkap, Jokowi memerintahkan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti agar tidak menahan Novel. "Saya perintahkan agar Novel tidak ditahan," ucap Jokowi setelah menjalankan salat Jumat di Masjid Kota Barat, Solo, Jumat, 1 Mei 2015.
Selain itu, Jokowi memerintahkan agar proses hukum yang dilakukan terhadap Novel Baswedan dijalankan secara adil dan transparan seta tidak mengganggu sinergi antara tiga lembaga penegak hukum, yakni KPK, Polri, dan kejaksaan.
Kasus yang menjerat Novel bermula saat dia menjabat Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Bengkulu pada 2004. Dia terjerat kasus penganiayaan terhadap seorang pencuri sarang burung walet. Novel disebut menembak dan menyiksa pencuri itu. Kasus itu telah diproses aparat kepolisian setempat.
Pada 2012, kasus ini kembali mencuat. Penyidik Bareskrim mendatangi kantor KPK untuk menangkap Novel, tapi tidak berhasil. Banyak pihak menyebut tindakan Polri pada 2012 itu sebagai kriminalisasi. Sebab saat itu Novel menjadi salah satu penyidik KPK yang mengusut kasus korupsi simulator surat izin mengemudi dengan tersangka Inspektur Jenderal Djoko Susilo.
TIKA PRIMANDARI
Berita terkait
Kapolri Listyo Sigit Soroti Viral Tagar Percuma Lapor Polisi
29 Desember 2021
Kapolri Listyo Sigit berharap tagar itu menjadi motivasi bagi Polri untuk memperbaiki kinerjanya ke depan.
Baca SelengkapnyaKapolda NTT Pecat 13 Polisi
28 Oktober 2021
Polisi itu di antaranya terlibat tindakan asusila dan menelantarkan keluarga.
Baca SelengkapnyaProfesionalisme Disorot, Polri Ajak Warga Awasi Kinerja Anggotanya
19 Oktober 2021
Ferdy Sambo mengajak seluruh lapisan masyarakat agar tidak ragu dan ikut serta berperan aktif mengawasi kinerja anggota polri di lapangan
Baca SelengkapnyaFakta Tentang Penggunaan Kamera Tubuh oleh Polisi Amerika Serikat
1 Mei 2021
Teknologi kamera tubuh semakin banyak digunakan oleh lpenegak hukum Amerika Serikat dan sering kali memainkan peran sentral dalam memberikan bukti.
Baca SelengkapnyaPolri 6 Kali Berturut Diganjar WTP, Sri Mulyani: Luar Biasa
21 Februari 2020
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengapresiasi kinerja Polri yang enam kali berturut-turut mendapatkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Baca SelengkapnyaIPW: Pembakaran Polsek Ciracas Buntut Kecewa Masyarakat ke Polisi
18 Desember 2018
Indonesian Police Wacth (IPW) memandang, tragedi pembakaran kantor Kepolisian Sektor atau Polsek Ciracas merupakan buntut kekecewaan masyarakat.
Baca SelengkapnyaEfek Asisten SDM Polri Arief Sulistyanto hingga ke Daerah
25 Maret 2018
Bekto mengkritik Polri yang memiliki banyak perwira yang menganggur yang jumahnya sekitar 414 orang.
Baca SelengkapnyaBanyak Perwira yang Menganggur, Kompolnas Kritik Kinerja Polri
25 Maret 2018
Perwira menganggur itu, kata anggota Kompolnas, biasanya terjadi selepas sekolah pimpinan Polri. Banyak jabatan kosong di polda di luar Jawa.
Baca SelengkapnyaTeten: Presiden Jokowi Tak Akan Menanggapi Tudingan Jonru
31 Agustus 2017
Teten mengatakan Presiden Joko Widodo tidak akan menanggapi pemberitaan tentang unggahan Jonru di akun media sosialnya.
Baca SelengkapnyaHadiri Pameran Foto, Jokowi: Masih Banyak yang Belum Kita Lihat
28 Agustus 2017
Hasil bidikan para fotografer secara tidak langsung dapat menunjukkan perkembangan pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Baca Selengkapnya