Gubernur Jawa Barat Akui Kurang Tanggap Penutupan Gereja
Reporter
Editor
Jumat, 9 September 2005 00:53 WIB
TEMPO Interaktif, Bandung:Gubernur Jawa Barat Danny Setiawan mengakui pejabat pemerintah kurang tanggap dalam merespon aksi penutupan tempat ibadah umat kristiani di Jawa Barat yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir. "Memang saat terjadi penutupan itu, pejabat-pejabat kurang tanggap,"ujar Danny seusai bertemu dengan unsur Muspida Jawa Barat dan tokoh Islam di Bandung. Gubernur bersama Muspida setempat, yakni KepalaKejaksaan Tinggi, Panglima Daerah Militer IIISiliwangi dan Kapolda Jawa Barat bertemu di GedungSate dengan para perwakilan umat Islam membahas isupenutupan tempat ibadah. Dalam pertemuan itu hadirantara lain Ketua Forum Ulama Umat Indonesia (FUUI)Athian Ali Moch. Dai, Komandan Aliansi Gerakan AntiPemurtadan (AGAP) Muhammad Mumin, Ketua Majelis UlamaIndonesia Jawa Barat Hafidz Utsman, serta Ketua PW NUNahdlatul Ulama Jawa Barat Sofjan Yahya.Karena itu, Gubernur Danny meminta Kapolda danPangdam III Siliwangi untuk bersama-sama memberikanperhatian khusus jika kejadian seperti ini terulangkembali. "Kami minta pejabat di tingkat bawah, jikaada kejadian seperti ini agar segera tanggap,"katanya.Danny juga mengakui sampai saat ini pengurusan ijinpendirian gereja terhitung sulit padahal tempat ibadahitu dibutuhkan. "Akan kami bahas lebih konkrit lagidengan para pemuka agama ini,"katanya. Pemerintah daerah kabupaten dan kota, menurut Danny, harus memfasilitasi itu.Danny membantah di Jawa Barat terjadi penutupan gereja. "Itu tidak benar,"katanya. Menurutnya, yang terjadi merupakan tekanan dari kelompok Islam kepada kelompok non-Islam agar konsisten dalam pelaksanaan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri. Ahmad Fikri dan Rana Akbari Fitriawan