TEMPO.CO, Surabaya - Kota Surabaya diperkirakan akan mampu menyaingi Singapura dalam jangka waktu sepuluh tahun lagi. “Kalau ongkos dan akses masuk Surabaya lebih murah maka Surabaya akan menjadi simpul Internasional,” kata pakar statistika Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Kresnayana Yahya, pada Minggu, 3 Mei 2015.
Alasannya masuk akal. Kresnayana menilai Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah melakukan lompatan yang begitu jauh. Tata kota dan tata kelola yang dilakukan Pemkot Surabaya telah menggeser tren dari kota pertanian menjadi pusat perdagangan kawasan timur.
Dari sejarah yang dicatat Kersnayana, Surabaya mengalami perubahan dari kota perdagangan ke kota industri. Saat ini Surabaya sudah mengalami lompatan dari kota industri menjadi kota layanan jasa.
Buktinya adalah pengembangan bandara, pelabuhan, layanan publik, dan event-event internasional yang sering diselenggarakan. Surabaya telah membuktikan akan menyaingi Singapura. Namun untuk mewujudkan hal itu, diperlukan waktu sepuluh tahun lagi untuk memperbaiki berbagai infrastruktur. Seperti perluasan kawasan bandara dan pelabuhan.
“Di Surabaya sekarang ini sudah menjadi pusat industri knowledge, keahlian,” ujarnya sembari mencontohkan seperti perkembangan bisnis trading, saham, dan logistik. “Dibanding dengan Jakarta, komposisinya sekarang 60 berbanding 40 persen. Suatu saat bisa mencapai 50 persen bahkan mengalahkan Jakarta sebagai pusat ekonomi Indonesia,” tuturnya.
Hal ini yang membuat pasar properti di Surabaya mengalami pertumbuhan, meski secara nasional pembangunan kawasan perumahan sedang lesu.
Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Jawa Timur Totok Lucida menjelaskan, pembangunan kawasan perumahan di Surabaya memang tumbuh 50 persen dalam setahun terakhir. “Tahun ini saja ada 20 apartemen yang dibangun dan sedang dalam proses perizinan,” kata Totok.
Dia juga menjelaskan sejak kepemimpinan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, tren menunjukkan pembangunan perumahan sudah ke arah vertikal. “Ini tepat dan sejalan dengan konsep pemerintah pusat,” tuturnya.
Bahkan beberapa waktu yang lalu, pihaknya menggenjot pertumbuhan sektor properti dengan mempermudah proses perizinan. Totok memperkirakan bahwa tumbuhnya pasar properti akibat dari penataan Kota Surabaya sebagai pusat kota jasa layanan sudah berhasil. “Surabaya jadi percontohan nasional, khususnya dalam layanan perizinan,” tambahnya.
AVIT HIDAYAT
Berita terkait
Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi
2 hari lalu
Nilai capaian MCP Pemkot Surabaya di atas nilai rata-rata Provinsi Jatim maupun nasional.
Baca SelengkapnyaMasuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang
5 hari lalu
PDIP sebelumnya mengusulkan Menteri Sosial Tri Rismaharini hingga Menpan RB Abdullah Azwar Anas sebagai cagub Jakarta.
Baca SelengkapnyaBantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan
6 hari lalu
Sebanyak 11 ribu orang telah keluar dari kemiskinan. Di bulan ini, ada sekitar 4.000 orang keluar dari kemiskinan
Baca SelengkapnyaTermasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?
12 hari lalu
Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan enggan menanggapi pertanyaan wartawan apakah akan maju lagi pada Pemilikan Kepala Daerah DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta
12 hari lalu
Pengamat Politik Karyono menyebut ada tiga tokoh yang memiliki modal popularitas untuk maju Pilkada Jakarta. Siapa saja?
Baca SelengkapnyaPengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta
13 hari lalu
Menurut sejumlah pengamat politik, Menteri Sosial Tri Rismaharini memiliki nama besar di Jakarta.
Baca SelengkapnyaRisma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP
16 hari lalu
Ketua DPP PDIP Djarot Saiful merespons kabar jika Tri Rismaharini atau Risma maju di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial
16 hari lalu
Untuk Pilkada Jakarta 2024, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful mengatakan partainya saat ini masih menjaring nama.
Baca SelengkapnyaMensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris
18 hari lalu
Lebaran di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris tahun ini dihadiri sedikitnya 150 orang Diaspora dan Warga Bangsa yang kuliah maupun bekerja dan tinggal di sekitaran Perancis.
Baca SelengkapnyaFaisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan
18 hari lalu
Faisal Basri menanggapi kesaksian empat menteri Presiden Jokowi dalam sidang sengketa Pilpres 2024. Tiga di antaranya disebut hanya membaca pidato.
Baca Selengkapnya