TEMPO Interaktif, Bandaaceh: Juru bicara militer Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Sofyan Daud terlihat mengikuti rapat teknis Subkomisi Pengaturan Keamanan Tim Pemantau Awal Aceh Monitoring Mission di Pendopo Gubernur, Banda Aceh (07/09). Kehadiran pentolan GAM yang biasa bersembunyi itu mengagetkan sejumlah orang, termasuk wartawan.Sofyan tiba di pendopo bersama empat utusan GAM, yakni T. Irwandi Yusuf (perwakilan senior), Teungku Nashiruddin bin Ahmed, Teungku Amni bin Ahmad Marzuki, dan Teungku Muchsalmina. Mereka tiba di pendopo sekitar pukul 10.30 WIB, memakai mobil milik AMM. Sofyan menolak berkomentar kepada wartawan yang mencegatnya. Dia langsung masuk ke ruangan rapat. Rapat rutin hari ini membahas pengaturan keamanan, penarikan personel militer nonorganik, dan pemusnahan senjata GAM. Dalam rapat tertutup itu itu juga terlihat para wakil dari pemerintah, antara lain Brigjen Suroyo Gino, Kolonel Soni Prasetyo, Letkol Edi Supriyanto, dan Kolonel Sulaiman Ponto. Sementara anggota IMP-AMM yang hadir antara lain, Letjen Nipak Tonglek, Mayjen Jaako Oksanen, Kalle Liesinen, Devis Faucouau, dan Juha Christensen. Seusai rapat, Nipak Tonglek menyebutkan, saat ini mereka sedang mempersiapkan pembangunan beberapa kantor di daerah seperti Lamno dan Sigli. Nipak mengatakan, proses terpenting selanjutnya yang perlu terus dibahas adalah prosedur penyerahan senjata GAM.Tahap pertama penyerahan senjata GAM akan dilakukan pada 15 September. Sebelum menentukan tempat penyerahan, AMM akan memberlakukan zona damai pada 10-14 September 2005. Adi Warsidi