Menteri Anies Ihwal Ujian Nasional: Orang Baik Jangan Diam
Editor
Yosep suprayogi koran
Minggu, 26 April 2015 02:53 WIB
TEMPO.CO, Yogyakarta-- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan menilai penyebab utama kebocoran soal Ujian Nasional SMA dan SMK, yang beredar di internet, beberapa waktu lalu bukan sekedar masalah sistem keamanan. Dia berpendapat sistem keamanan penjagaan soal sebaik apapun akan mudah dibobol apabila tetap ada orang yang berkhianat terhadap amanat.
"Sebaik apapun sistem, selama ada pengkhianatan, kejadian itu bisa terulang," kata Anies kepada media saat berkunjung ke Universitas Negeri Yogyakarta pada Sabtu, 25 April 2015.
Karena itu, pencegahan kasus itu berulang tidak bisa hanya sekedar memperketat keamanan sistem distribusi soal UN. Menurut Anies semua pihak harus berupaya agar ketaatan pada amanat tetap terjaga. "Kecurangan di UN bukan karena yang jahat lebih banyak, tapi orang-orang baiknya pada diam dan mendiamkan," kata dia.
Anies menjelaskan pemicu utama penyebaran soal UN di internet beberapa waktu lalu karena ada segelintir oknum di percetakan yang menyebarkan berkas rahasia negara. Padahal, ratusan ribu guru yang bekerja mendistribusikan semua paket soal UN tidak membocorkannya. "Mereka berangkat jam lima pagi, mengirim soal dari rayon ke sekolah dan tidak membukanya," kata Anies.
Dia menyayangkan selama ini beragam kasus kecurangan di UN justru malah ditutupi oleh pihak pemerintah. Padahal, semestinya praktik culas saat ujian harus dibongkar dan pelaku utamanya mendapatkan hukuman setimpal. "Selama ini, malah ditutup-tutupi, seolah-olah tidak bocor," kata dia.
Anies juga mengapresiasi kejujuran siswa-siswa SMAN 3 Kota Yogyakarta yang memilih mengabaikan bocoran soal dan malah melaporkan kasus ini ke pimpinan sekolah serta membongkarnya di media sosial. Tapi, dia mengingatkan sikap jujur harus dianggap sebagai suatu kewajaran dan bukan hal aneh. "Kalau ada yang curang, bocorkan, jangan diam dan mendiamkan," dia mengingatkan.
ADDI MAWAHIBUN IDHOM