Hetty Membantah Pernah Mendapat Perintah Langsung dari Tommy Soeharto
Reporter
Editor
Kamis, 31 Juli 2003 15:32 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Resident Manager Apartemen Cemara, Hetty Siti Hartika membantah pernah memperoleh perintah secara langsung atau tidak langsung dari Tommy Soeharto untuk melakukan sesuatu. Meski begitu saksi Hetty mengakui pernah bertemu Tommy saat masih buron. Hal itu diungkapkannya dalam persidangan perkara pemilikan senjata api di Apartemen Cemara dengan terdakwa Tommy Soeharto di Hall B2 di Arena pekan Raya Jakarta, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (3/4). Menurut Hetty, saat buron, Tommy hanya menitipkan pakaian kotornya di Apartemen Cemara. “Dua kali dia hanya ngedrop, satu kali dia duduk setengah jam minum teh dan nonton TV sendirian,” tuturnya menjawab pertanyaan hakim. Sayangnya ia tidak menyebutkan kapan Tommy sempat berada di Apartemen Cemara selama setengah jam itu. Hetty mengaku tidak berbicara dengan Tommy saat itu. Bahkan, Hetty pun tidak pernah mencoba mengajak Tommy bicara. Setelah bulan Mei 2001, Hetty mengaku tidak pernah lagi bertemu dengan Tommy. Kepada majelis, Hetty mengaku bekerja sebagai Presiden Manajer di Apartemen Cemara sejak 1999. Saat itu, istri Tommy, Tata yang mengangkatnya sebagai pengelola apartemen. Sepanjang sepengatahuannya, Tata adalah ketua dari Yayasan Putra Bangsa. Sebelumnya pada 1997, dia bekerja sebagai pegawai pengawas pembangunan Apartemen Cemara itu. Hetty pernah bekerja di PT. Humpuss pada 1984-1990. Namun, ia baru mengenal Tommy pada tahun 1997. Selama mengelola apartemen, terdapat delapan orang lainnya yang bekerja di apartemen tersebut. Selain itu, tujuh hunian yang di apartemen itu juga disewakan pada orang lain yang sebagian besar adalah orang asing. Namun hunian tiga yang terdiri dari dua lantai diketahuinya sebagai tempat Mamik Soeharto. Menurut Hetty, meski ia memiliki kamar di hunian satu, namun sama sekali tidak ada privasi. Setiap pegawai bisa saja keluar masuk karena kuncinya ditaruh di atas kulkas dan diketahui oleh semua pegawai apartemen sehingga bisa diambil kapan saja. Ia menyebutkan kunci-kunci yang ditaruh diatas kulkas adalah kunci-kunci untuk hunian satu, hunian tiga dan gudang A dan B di Apartemen Cemara. Seperti yang diketahui puluhan senjata ditemukan di Apartemen Cemara, Jakarta Pusat, milik Tommy. Selain ditemukan di kamar Hetty, senjata-senjata tersebut juga ditemukan di gudang yang terdapat di apartemen tersebut. Sementara itu, sejumlah berkas yang disimpan dalam brankas termasuk surat yang menyatakan bahwa senjata-senjata itu milik Tommy terdapat di hunian tiga milik Mamik. (Dara Meutia Uning-Tempo News Room)
Berita terkait
Penjelasan PDIP Minta MPR Tidak Lantik Prabowo-Gibran dalam Gugatannya ke PTUN
5 menit lalu
Penjelasan PDIP Minta MPR Tidak Lantik Prabowo-Gibran dalam Gugatannya ke PTUN
Sidang pemeriksaan pendahuluan gugatan PDIP terkait dugaan perbuatan melawan hukum oleh KPU telah gelar pukul 10.00 WIB, Kamis 2 Mei 2024.