Raja Kembar Solo Akhirnya Bertemu

Reporter

Editor

Selasa, 30 Agustus 2005 14:50 WIB

TEMPO Interaktif, Solo:Dua putera mendiang Paku Buwana XII KGPH Hangabehi dan KGPH Tedjowulan yang sama-sama menobatkan diri menjadi Raja Kasunanan Surakarta, Senin (29/8) malam akhirnya bertemu. Pertemuan selama satu jam itu berlangsung tertutup di Bangsal Marcukundo di dalam kompleks kraton. Hangabehi ditemani oleh pengacaranya, Elza Syarief, sementara Tedjowulan seorang diri. "Sebagai penengah, sesepuh kraton Haryo Mataram. Hanya empat orang itu yang diperbolehkan di dalam ruang pertemuan,"ujar Ajun Komisaris Lutfhi Luhbianto, mantan Kapolres Solo yang ikut menyaksikan pertemuan tersebut. Kedua "raja" memasuki Bangsa Marcukundo pada pukul 23.00 WIB. Tidak diketahui kesepakatan dari pembicaraan kakak beradik tersebut, karena hingga pukul 03.00 WIB, keempat orang yang mengikuti pertemuan tersebut tidak ada yang bersedia memberikan komentar. "Rajanya yang tetap yang dahulu,"kata Haryo Mataram yang keluar paling awal dari dalam kompleks kraton. Apakah Tedjowulan bersedia mengakui kakak tirinya tersebut menjadi raja yang sah? "Tedjowulan akan menjadi jendral,"kata Haryo Mataram. Tedjowulan memang merupakan anggota perwira TNI aktif dengan pangkat terakhir Kolonel TNI AD. Sebelum menobatkan diri menjadi raja, Tedjowulan menduduki jabatan Asdam Kodam Siliwangi. Elza Sarief yang menyusul keluar beberapa saat kemudian juga memilih untuk bungkam mulut. "No comment, no comment. Semuanya berlangsung baik,"katanya sambil menghindar. Elza membantah dalam pertemuan tersebut telah terjadi deal antara Hangabehi dan Tedjowulan. Dia hanya menggambarkan pertemuan keduanya berlangsung penuh kekeluargaan. Tedjo dan Hangabehi saling berangkulan dengan disertai canda antara keduanya. "Tidak ada deal apapun, kalau deal kan bukan antara sesama saudara," kata dia yang saat keluar dari dalam kraton terlihat bersama dengan anggota DPR Adji Massaid. Kesediaan Hangabehi dan Tedjowulan untuk bertatap muka secara langsung tersebut, menurut Luthi Luhbianto, tidak terlepas dari usaha Kapolwil Surakarta, Kombes Abdul Madjid dan Danrem Surakarta Kolenel Tisna Koswara. Menurut Wadir Intelkam Polda Jawa Tengah ini, Abdul Madjid yang membujuk Hangabehi agar bersedia menemui Tedjowulan. Sementara Tisna yang melakukan lobi terhadap Tedjowulan. "Setelah keduanya bersepakat, kami hanya menunggui dari luar,"ujarnya. Sebelumnya, Tedjowulan nekat mendobrak pintu Sasono Putra pintu masuk ke kompleks utama keraton, yang menjadi tempat tinggal Hangabehi. Aksi dobrak pintu ini dilakukan pihak Tedjowulan setelah hampir seharian mereka mendatangi dan mengepung keraton Surakarta. Keinginan Tedjowulan untuk masuk ke dalam dalam kompleks utama keraton gagal, karena tiga gerbang utama digembok dari dalam. Ketika pendobrakan itu, sempat terjadi aksi perkelahian antara dua putra mendiang Sri Paku Buwono XII dari dua kubu yang berseberangan. Tedjowulan mengaku kedatangannya ke kraton hanya untuk menemui kakaknya, Hangabehi guna menyelesaikan konflik yang sudah setahun berlangsung tersebut. Tedjowulan yang selama ini tinggal di luar kompleks kraton mengganggap, perselisihan dengan saudaranya itu hanya bisa diselesaikan bila dia dan Hangabehi bertemu secara langsung. Imron Rosyid

Berita terkait

Terjadi sejak 2004, Begini Awal Sejarah Konflik Keraton Surakarta

27 Desember 2022

Terjadi sejak 2004, Begini Awal Sejarah Konflik Keraton Surakarta

Sejarah awal konflik internal Keraton Surakarta akibat perebutan tahta raja antara Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Hangabehi dan KGPH Tedjowulan sepeninggal Raja Paku Buwono XII pada 12 Juni 2004.

Baca Selengkapnya

Polisi Pastikan Tak Ada Anggotanya yang Lakukan Penodongan Saat Keributan di Keraton Surakarta

25 Desember 2022

Polisi Pastikan Tak Ada Anggotanya yang Lakukan Penodongan Saat Keributan di Keraton Surakarta

Kapolresta Solo membantah kabar adanya penodongan senjata oleh anggota Polri dalam peristiwa keributan yang terjadi di Keraton Surakarta.

Baca Selengkapnya

Pengakuan Gusti Moeng Usai Sebelumnya Terkunci di Keraton Surakarta

14 Februari 2021

Pengakuan Gusti Moeng Usai Sebelumnya Terkunci di Keraton Surakarta

Gusti Moeng berhasil keluar pada Sabtu 13 Februari 2021 siang, pascaterkunci di dalam Keraton Surakarta sejak Kamis lalu.

Baca Selengkapnya

Berdamai dengan PB XIII, Lembaga Dewan Adat Keraton Solo Bubar

24 Juni 2017

Berdamai dengan PB XIII, Lembaga Dewan Adat Keraton Solo Bubar

Paku Buwana XIII sempat menggelar perjanjian dengan adik-adiknya yang tergabung dalam lembaga dewan adat Keraton Surakarta.

Baca Selengkapnya

Paku Buwana XIII Berdamai dengan Adik-adiknya

24 Juni 2017

Paku Buwana XIII Berdamai dengan Adik-adiknya

Raja Keraton Surakarta Paku Buwana (PB) XIII menggelar pertemuan kesepakatan damai dengan adik-adiknya, Sabtu dinihari 24 Juni 2017.

Baca Selengkapnya

Hadiri HUT Jumenengan PB XIII, Bupati Siak Dapat Gelar Kehormatan  

24 April 2017

Hadiri HUT Jumenengan PB XIII, Bupati Siak Dapat Gelar Kehormatan  

Bupati Siak mendapat gelar Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Drs H Syamsuar Darmodipuro yang diberikan oleh Paku Buwana XIII.

Baca Selengkapnya

Konflik Keraton Solo, Tjahjo: Pemerintah Menyerahkan ke PB XIII

22 April 2017

Konflik Keraton Solo, Tjahjo: Pemerintah Menyerahkan ke PB XIII

Soal konflik keluarga keraton Lembaga Dewan Adat dengan Tim Lima bentukan PB XIII Mendagri mengatakan pemerintah sudah menyerahkan ke Sinuhun PB XIII.

Baca Selengkapnya

Jumenengan Keraton Solo, Mendagri:Bisa Dongkrak Pariwisata Jateng

22 April 2017

Jumenengan Keraton Solo, Mendagri:Bisa Dongkrak Pariwisata Jateng

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan prosesi adat Tingalan Dalem Jumenengan PB XIII keraton Solo dapat mengangkat pariwisata Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Tingalan Jumenengan Lancar, Sinyal Konflik Keraton Solo Mereda?

22 April 2017

Tingalan Jumenengan Lancar, Sinyal Konflik Keraton Solo Mereda?

Panitia Tingalan Jumenengan mengatakan kedatangan Lembaga Dewan Adat menunjukkan proses rekonsiliasi konflik Keraton Solo mengarah ke positif.

Baca Selengkapnya

Keraton Solo Gelar Tingalan Jumenengan PB XIII di Tengah Konflik

22 April 2017

Keraton Solo Gelar Tingalan Jumenengan PB XIII di Tengah Konflik

Wali Kota Surakarta FX HAdi Rudyatmo mengatakan persiapan pelaksanaan upacara adat Tingalan Jumenengan di Keraton Kasunanan Surakarta siap.

Baca Selengkapnya