Soal UN Bocor, Menteri Nasir Berpaling ke Indeks Integritas  

Reporter

Kamis, 16 April 2015 18:27 WIB

Seorang pengawas, mengawasi jalannya ujian yang diikuti 37 peserta Ujian Nasional Paket C SMA Sederajat di Lembaga pemasyarakatan Anak Pria Tangerang, Banten, 13 April 2015. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengatakan akan menunggu indeks integritas ujian nasional tahun ini untuk menentukan apakah nilai ujian nasional bisa menjadi salah satu pertimbangan lulus-tidaknya siswa dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri.

Dengan indeks itu, kata Nasir, bisa terlihat seberapa banyak kecurangan terjadi secara nasional. Ia mengatakan, bila kecurangan hanya 2 persen, ia menganggap pelaksanaan ujian nasional tahun ini masih bisa berjalan dengan baik.

“Kalau kecurangan 2 persen, masih baguslah karena keberhasilan mencapai 98 persen,” katanya seusai rapat kerja dengan Komisi Pendidikan di gedung DPR RI Jakarta, Kamis, 16 April 2015.

Hal itu berbeda bila nanti ditemukan kecurangan sebanyak 5 persen atau lebih. Menurut dia, bila sudah berada pada angka 5 persen atau lebih, kecurangan dianggap sudah cukup besar. “Kalau sudah 5 persen, saya akan bicarakan secara khusus dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengevaluasinya,” ucap Nasir.

Ia belum memutuskan, apa dengan kecurangan 5 persen, nilai ujian nasional itu akan tetap dipertimbangkan atau tidak dalam kelulusan SNMPTN.

Ujian nasional tingkat SMA dan sederajat untuk paper-based test atau tes berbasis kertas sudah selesai pada Rabu, 15 April 2015. Dalam pelaksanaannya diketahui ada kecurangan yang terjadi. Ada oknum yang membocorkan soal di dunia maya.

Oknum itu mengunggah 30 paket dari 11.370 paket soal melalui Google Drive. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan sudah melaporkan kasus ini ke Bareskrim, dan kasus ini pun diusut.

MITRA TARIGAN

Berita terkait

Mengenal ANBK, Apa Bedanya dengan Ujian Nasional?

24 Agustus 2022

Mengenal ANBK, Apa Bedanya dengan Ujian Nasional?

Kemendikbudristek menginisiasi Asesmen Nasional Berbasis Komputer atau ANBK untuk SD, SMP, dan SMA sederajat sebagai pengganti Ujian Nasional (UN).

Baca Selengkapnya

Beberapa Menteri Ini Ternyata Pernah Jadi Santri

22 Oktober 2021

Beberapa Menteri Ini Ternyata Pernah Jadi Santri

Santri sukses menunjukkan perannya dalam berbagai bidang salah satunya di lingkup pemerintahan. Mulai menjadi menteri hingga presiden

Baca Selengkapnya

UI Buka Program Doktoral Kajian Stratejik dan Global Pertama di Indonesia

12 September 2020

UI Buka Program Doktoral Kajian Stratejik dan Global Pertama di Indonesia

UI juga menjalin kerja sama dengan University of British Columbia, Kanada, untuk memajukan pendidikan dan riset di masa pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Satgas Pastikan Kerja Tim Percepatan Vaksin Dapat Selesai Akhir 2021

8 September 2020

Satgas Pastikan Kerja Tim Percepatan Vaksin Dapat Selesai Akhir 2021

Pembentukan tim didasarkan pada Keputusan Presiden Nomor 18 tahun 2020 tentang Tim Nasional Percepatan Pengembangan Vaksin Covid-19.

Baca Selengkapnya

Menteri Riset: Kita Perlu Strategi Imitasi untuk Maju, Maksudnya?

10 November 2019

Menteri Riset: Kita Perlu Strategi Imitasi untuk Maju, Maksudnya?

Menteri Riset mengatakan kita perlu melakukan strategi imitasi atau meniru inovasi yang negara maju seperti yang pernah dilakukan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Menristek: Dosen PNS Tersangka Terancam Diberhentikan Sementara

3 Oktober 2019

Menristek: Dosen PNS Tersangka Terancam Diberhentikan Sementara

Rektor Insitut Pertanian Bogor (IPB) Dr Arif Satria menjelaskan pihaknya menunggu surat resmi penahanan atas dosen IPB bernama Abdul Basith.

Baca Selengkapnya

Menteri M. Nasir: Berpendapat Tidak Harus Dilakukan di Jalan

2 Oktober 2019

Menteri M. Nasir: Berpendapat Tidak Harus Dilakukan di Jalan

M. Nasir mengaku tak pernah menghalangi siapa saja mengemukakan pendapatnya, namun hal itu tidak harus dilakukan di jalan.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Unjuk Rasa Meluas, Menteri Nasir Kumpulkan Rektor PTN

30 September 2019

Antisipasi Unjuk Rasa Meluas, Menteri Nasir Kumpulkan Rektor PTN

Nasir mengajak para rektor untuk menciptakan suasana yang teduh menjelang pelantikan anggota DPR, serta Presiden dan Wakil Presiden.

Baca Selengkapnya

Rektor Asing, Moeldoko: Diawali di Perguruan Tinggi Swasta

14 Agustus 2019

Rektor Asing, Moeldoko: Diawali di Perguruan Tinggi Swasta

Rencana mendatangkan rektor asing di Indonesia akan diberlakukan pertama kali untuk perguruan tinggi swasta.

Baca Selengkapnya

M Nasir: Rektor Asing Jangan Hanya Cari Pekerjaan di Indonesia

5 Agustus 2019

M Nasir: Rektor Asing Jangan Hanya Cari Pekerjaan di Indonesia

Dalam pemilihan rektor asing, M. Nasir berharap akan ada mekanisme yang berbeda dari ketentuan yang saat ini diterapkan, misalnya lewat pansel.

Baca Selengkapnya