Ngobrol Politik, Jokowi Ajak Pengamat ke Istana Negara  

Reporter

Editor

Zed abidien

Selasa, 14 April 2015 15:26 WIB

Presiden Joko Widodo, memberikan penjelasan mengenai peluang investasi di Indonesia untuk para pengusaha Cina dalam acara Indonesia-Cina Economic Cooperation Forum di Beijing, 27 Maret 2015. Jokowi mengajak ratusan pengusaha Tiongkok menanamkan modalnya di Indonesia. AP/Feng Li

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengundang sejumlah pengamat politik dan akademikus dari berbagai lembaga dan universitas ke Istana Negara, Selasa, 14 April 2015. Di antara para pengamat yang memenuhi undangan itu terdapat Yunarto Wijaya, Nico Harjanto, Hanta Yuda, M. Qodari, Ikrar Nusa Bakti, Kuskridho Ambardi, Thamrin Amagola, dan Philips J. Vermonte.

"Undangan makan siang saja. Ngobrol politik," kata Yunarto Wijaya, pengamat politik dari Charta Politika, di Istana Negara, Selasa, 14 April 2015. "Seperti biasa, Pak Jokowi mendengarkan beberapa penjelasan dari kami."

Menurut Yunarto, ada beberapa topik yang dibicarakan pada saat makan siang itu. Di antaranya isu kenaikan harga bahan pokok, tren hasil survei, dan masalah politik lain. Termasuk, kata Yunarto, tren citra Jokowi dalam persepsi publik saat ini.

"Kami hanya membaca secara makro mengenai efek kebijakan Jokowi terhadap persepsi publik. Juga tentang hasil survei yang memperlihatkan turunnya citra Jokowi, apakah disebabkan oleh naiknya harga bahan pokok atau masalah lain," kata Yunarto. Dia enggan menjelaskan lebih detail pokok pembahasan Jokowi dengan para pengamat politik.

Selain itu, kata Yunarto, pertemuan tersebut sempat membahas masalah kepartaian dan koalisi. "Tapi beliau awalnya sempat menolak membahas soal itu," ujarnya.

Yunarto bercerita, dalam pembahasan isu kepartaian dan koalisi, Jokowi lebih banyak diam. Menurut dia, salah satu tamu undangan bahkan mengajukan protes dan kritik keras kepada Jokowi dalam diskusi tersebut.

Adapun pengamat politik dari Populi Center, Nico Harjanto, enggan menjelaskan isi pembicaraan Jokowi dengan para pengamat politik. "Hanya membahas sayur lodeh, apakah rasanya cocok buat tamu di Konferensi Asia-Afrika," ujarnya.

REZA ADITYA

Berita terkait

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

1 jam lalu

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

Presiden Joko Widodo bersama Elon Musk akan meluncurkan Starlink di salah satu Puskesmas di Denpasar, Bali.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

1 jam lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

BPJS Kesehatan barus saja mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan sistem kelas tunggal, bagaimana kilas balik jaminan kesehatan nasional?

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

3 jam lalu

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

BPJS Kesehatan akan memberlakukan kelas tunggal dan sistem baru dalam bentuk KRIS, bagaimana sistem dan ketentuan naik kelas rawat inap?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

7 jam lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

15 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

16 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

16 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

18 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

18 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

20 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya