TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan pihaknya siap mewujudkan wisata kesehatan di Kota Pahlawan dengan harapan warganya tidak harus berobat ke luar negeri.
Saat membuka "Surabaya Health Season" di Balai Kota Surabaya, Ahad, 12 April 2015, Risma mengatakan meski tidak memiliki sumber daya alam dan keindahan alam untuk menunjang pariwisata, Surabaya banyak memiliki potensi yang bisa dimanfaatkan sebagai destinasi wisata baru. "Industri kesehatan merupakan salah satu potensi yang harus dikembangkan menjadi wisata kesehatan,” katanya.
Sebagai kota perdagangan dan jasa, tutur Risma, mau tidak mau kita Surabaya harus mengoptimalkan sektor jasa yang dimiliki. “Jasa penawaran pelayanan kesehatan dalam bentuk paket memang harus dimulai dilakukan sekarang," ujarnya.
Menurut Risma, penilaian itu muncul, bermula dari banyaknya warga Surabaya yang lebih memilih berobat ke luar negeri ketimbang di Surabaya. Guna mewujudkan hal itu, Risma akan menangani hal ini secara khusus.
Rencana ini, sebenarnya sudah muncul sejak empat tahun lalu, tapi masih belum ada titik temu antara rumah sakit di Surabaya dalam membahas biaya paket pelayanan kesehatan di Surabaya. "Untuk itu tahun ini menjelang diberlakukannya MEA (Masyarakat Ekonomi Asia) mau tidak mau harus segera ada formulasinya," katanya.
Supaya wisata kesehatan segera terwujud di Surabaya, pemkot juga akan bersinergi dengan pihak biro perjalanan. Nantinya, mereka bisa membantu dalam melakukan promosi layanan kesehatan di Surabaya.
"Kita siap menyediakan ambulance di bandara sebagai sarana antarjemput pasien berobat. Kemudian bagi keluarga kita tawarkan penginapan di hotel. Memang sudah ada beberapa rumah sakit di Surabaya yang sudah menyediakan hotel khusus bagi keluarga pasien," katanya.
Risma menambahkan sebenarnya kualitas rumah sakit dan dokter di Indonesia khususnya Surabaya sangat bagus dibandingkan dengan rumah sakit di Singapura, Malaysia, dan Thailand. "Kekurangan kita pada marketing yang masih lemah. Potensi luar biasa masyarakat Surabaya sebanyak 3,2 juta merupakan market yang tidak bisa dilepaskan begitu saja. Agar masyarakat Surabaya maupun luar negeri bisa berobat di Surabaya. Paling tidak setiap rumah sakit di Surabaya harus bisa mengeluarkan layanan unggulannya,” katanya.
Ketua Himpunan Pelaku Pariwisata Surabaya, Sutrisno, mengatakan telah melakukan penelitian terkait banyaknya warga Surabaya lebih memilih berobat ke luar negeri. Ada berbagai alasan, di antaranya 40 persen teknologi kesehatan mutakhir, 32 persen peralatan lebih baik, 15 persen pelayanan medis lebih cepat, dan 9 persen mencari biaya murah.
"Kami sudah melakukan 2 aspek kebijakan terkait promosi wisata kesehatan di Surabaya. Kita sudah melakukan promosi wisata jamu tradisional, sedangkan medical tourism masih belum dilakukan karena belum menemukan formulasi yang tepat. Namun, sebenarnya untuk peralatan yang canggih hampir semua RS di Surabaya punya. Tinggal bagaimana meningkatkan pelayanan medis cepat," katanya.
ANTARA
Berita terkait
Posko Pengaduan THR Buruh Dibuka YLBHI Surabaya dan Serikat Buruh
51 hari lalu
Pada Permenaker 6/2016, diatur bahwa THR wajib dibayarkan oleh perusahaan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum hari raya keagamaan.
Baca SelengkapnyaJenglot Itu Akhirnya Akan Dilarung ke Selat Madura
18 Oktober 2017
Jenglot itu jadi tontonan di Kantor Kecamatan.
Baca SelengkapnyaKeluarkan Bau Anyir, Jenglot di Surabaya Disimpan Dalam Lemari
17 Oktober 2017
Sejak disimpan di kantor kecamatan, belum ada warga yang melihat jenglot itu. Suprayitno juga tidak bisa memastikan keaslian sosok jenglot tersebut.
Baca SelengkapnyaJenglot Temuan di Pantai Surabaya Disimpan di Kecamatan Bulak
17 Oktober 2017
Bentuk Jenglot yang ditemukan di Pantai Watu-watu, Surabaya, cukup menyeramkan.
Baca SelengkapnyaPopok Bayi Bikin Ikan Mandul, Ecoton Minta Pemkot Surabaya Peduli
13 Juli 2017
Menurut Ecoton, limbah popok bayi dapat menyebabkan kemandulan pada ikan.
Baca Selengkapnya724 Penari Remo Semarakkan Peringatan HUT Kota Surabaya
1 Juni 2017
Jumlah penari itu sesuai dengan usia Kota Pahlawan yang memasuki 724 tahun.
Baca SelengkapnyaHUT Surabaya ke-724, Wali Kota Risma Puji DPRD dan Warga
31 Mei 2017
Menurut Tri Rismaharini kemajuan dan prestasi di berbagai bidang yang berhasil diraih Pemerintah Kota Surabaya mustahil tanpa peran keduanya.
Ada Festival Rujak Uleg di Hari Jadi Surabaya, Mau?
13 Mei 2017
Festival rujak uleg dalam rangka merayakan ultah Surabaya digelar di kawasan Kembang Jepun, Minggu 14 Mei 2017.
Baca SelengkapnyaRisma Temui Kejaksaan, Bicarakan 3 Hal Ini untuk Selamatkan Aset
31 Maret 2017
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini juga akan meminta bantuan Angkatan Darat untuk menyelamatkan aset pemerintah kota yang terancam lepas.
Baca SelengkapnyaUpaya Risma Selamatkan Aset Pemkot, 9 Aset Ini Terancam Hilang
23 Maret 2017
"Kami minta bantuan ke KPK. Kami juga sudah paparkan di Kejaksaan Agung," ujar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Baca Selengkapnya