Ribut DP Mobil: Mobil Mewah Pejabat Cuma Gengsi-gengsian  

Reporter

Selasa, 7 April 2015 18:48 WIB

Presiden Joko Widodo berbincang dengan Ketua DPR Setya Novanto (kanan) dan para menteri Kabinet Kerja sebelum dimulainya rapat konsultasi bersama pimpinan DPR di Gedung Nusantara 4, Gedung DPR/MPR, Jakarta, 6 April 2015. Rapat ini juga membahas APBN perubahan dan Peraturan Presiden 39 Tahun 2015 tentang peningkatan tunjangan untuk uang muka pembelian kendaraan pejabat negara. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat otomotif, Dewa Yuniardi, menilai kebanyakan pejabat negara cuma mempertimbangkan gengsi saat membeli mobil mewah. Dia yakin jarang pejabat mempertimbangkan membeli mobil mewah karena fitur, teknologi, bahkan sensasi berkendara. "Bahkan bukan pejabat yang mengendarai mobil itu sehari-hari, melainkan sopirnya," kata Dewa saat dihubungi, Selasa, 7 April 2015.

Menurut Dewa, pejabat punya kebiasaan berbeda dengan pengusaha dalam urusan memilih mobil mewah. Pengusaha biasanya cenderung memilih tunggangan yang bisa memberi citra sesuai pencapaian. Banyak juga pengusaha yang sengaja memilih mobil untuk mengejar kegunaan dan performa. "Misalnya mobil mewah jenis jip digunakan karena banyak pengusaha punya hobi offroad," kata anggota Asosiasi Industri Otomotif Nusantara itu.

Sedangkan pejabat cenderung konservatif dalam memilih mobil. Yang penting mobil itu terlihat berkelas meskipun sering tak cocok dengan profil pejabat yang harus merakyat. "Punya uang lebih, ya larinya untuk gengsi," ujar Dewa. Beberapa merek mobil seperti Cadillac Escalade, Mercedes Benz S600, dan Jeep Rubicon, menurut Dewa, bukan mobil yang cocok dipakai sehari-hari. "Punya mesin besar dan boros, tapi kondisi jalanan di Jakarta kan hampir selalu macet," ujarnya.

Tapi Dewa memastikan mobil dengan harga di atas Rp 800 juta pasti enak ditumpangi. Biasanya, mobil dengan kisaran harga segitu dibuat dan dirakit khusus untuk memberikan kenikmatan di jalanan. "Toyota Alphard punya bangku mirip sofa di baris kedua. Kalau jalanan macet, penumpang bisa tidur nyenyak di situ," ujar Kepala Marketing PT Fin Komodo Teknologi itu.

Presiden Joko Widodo memang membatalkan Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2015 tentang Kenaikan Tunjangan Uang Muka Pembelian Mobil Pejabat Negara, setelah aturan itu menuai banyak kritik. Namun tanpa kenaikan duit tunjangan tersebut sebenarnya banyak pejabat negara yang memakai mobil mewah.

Tempo mendatangi lahan parkir gedung Dewan Perwakilan Rakyat di Senayan, Jakarta Selatan, pada Senin, 6 April 2015. Tercatat lebih dari 50 mobil mewah seharga ratusan juta hingga miliaran rupiah terparkir di lantai dasar (basement). Puluhan sopir pejabat juga terlihat 'parkir' di sana.

MUHAMAD RIZKI

Berita terkait

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

29 menit lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

1 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

1 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

2 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

2 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

2 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

3 jam lalu

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal dirinya yang disebut akan membantu Partai Solidarits Indonesia (PSI) kampanye untuk Pilkada.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

4 jam lalu

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

Jokowi optimistis Timnas U-23 Indonesia bisa mengalahkan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 Kamis malam ini.

Baca Selengkapnya

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

4 jam lalu

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi menuturkan harga bawang merah dan bawang putih dipatok Rp 40 ribu per kilogram.

Baca Selengkapnya

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Irak Malam Ini, Presiden Jokowi Akan Saksikan dari Kamar

4 jam lalu

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Irak Malam Ini, Presiden Jokowi Akan Saksikan dari Kamar

Presiden Jokowi memilih untuk menyaksikan laga Timnas U-23 Indonesia melwan Irak dari kamarnya.

Baca Selengkapnya