Sudah Disorot Dunia, Susi Kecewa Polisi Masih Sangkal Perbudakan Benjina  

Reporter

Minggu, 5 April 2015 06:43 WIB

Petugas Thailand memeriksa sebuah sel di komplek Pusaka Benjina Resources perusahaan perikanan di Benjina, Kepulauan Aru, Indonesia 1 April 2015. Para nelayan dari Myanmar, Kamboja, dan Thailand, itu dipaksa bekerja dalam kondisi menyedihkan oleh seorang kapten kapal asal Thailand. AP Photo/Dita Alangkara)

TEMPO.CO, Jakarta -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyayangkan sikap Kepolisian RI yang membantah dugaan praktek perbudakan oleh PT Pusaka Benjina Resources di Aru, Maluku. Menurut Susi, pemerintah tak bisa membantah dugaan itu dan justru harus meminta maaf kepada dunia karena perbudakan itu luput dari pantauan pemerintah selama ini.

"Indonesia tak bisa membantah karena produk kita bisa diboikot," kata Susi saat mengadukan persoalan Benjina dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR, Jakarta, Rabu, 1 April 2015.

Menurut Susi, dia tak bisa berbuat apa-apa kalau aparat penegak hukum sudah membantah dugaan perbudakan di Benjina. Menurut Susi, dari 1.185 budak asal Myanmar dan Kamboja di Benjina, 20-30 orang meninggal setiap tahun.

"Saya sampai enggak enak makan. Kalau ini dianggap bukan perbudakan, tak tahu lagi saya apa namanya itu. Tak pantas memperlakukan manusia seperti ini kalau cuma untuk industri perikanan," kata Susi.

Saat ini, kata Susi, Kementerian sudah mengirim Satuan Tugas Anti Illegal Fishing dan penyidik Kementerian Kelautan dan Perikanan ke Aru. Namun Susi masih yakin ada komitmen dari Kepolisian untuk membongkar dugaan perbudakan di Benjina yang berasal dari laporan Associated Press itu. "Saya rasa Polri sangat komitmen. Saya rasa, ya. Polri kan salah satu unsur di Satgas Anti Illegal Fishing juga," kata Susi seusai rapat dengan DPR.

Dalam rapat dengan DPR itu, ihwal dugaan praktek perbudakan Benjina tak ada dalam catatan hasil keputusan rapat. Beberapa anggota Komisi IV DPR bahkan baru mengetahui kasus Benjina setelah Susi menayangkan video investigasi AP.

Anggota Komisi IV DPR dari Fraksi PKB, Taufiq R. Abdullah, mengaku baru mengetahui kasus Benjina dari laporan Susi itu. Menurut dia, kasus Benjina akan dibahas lagi oleh DPR dalam rapat gabungan dengan seluruh aparat penegak hukum kasus pencurian ikan yang diinisiasi Komisi IV. "Perbudakannya itu masuk di pembahasan bersama dengan aparat penegak hukum nanti," kata Taufiq.

Komisi IV berencana memanggil Kejaksaan Agung, Polri, TNI, dan lembaga penegak hukum lain yang menangani kasus illegal fishing untuk mencari solusi pemberantasan kejahatan itu. Rapat gabungan itu dilaksanakan agar lembaga-lembaga itu tak bertabrakan dalam bertindak.

"Memang, untuk menegakkan hukum illegal fishing, lembaga penegak hukum tak bisa berdiri sendiri," kata Taufiq.

Sebelumnya, Kepolisian Resor Kepulauan Aru membantah adanya perbudakan di Benjina. Menurut Polres Kepulauan Aru, kabar yang dilaporkan AP itu bohong. Polres Kepulauan Aru mengklaim sudah memeriksa kapal Benjina langsung dan melaporkan hasil pemeriksaan itu ke Kepolisian Daerah Maluku.

KHAIRUL ANAM

Berita terkait

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

36 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

37 hari lalu

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

37 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

18 Februari 2024

Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

Berita terkini bisnis pada siang ini dimulai dari Susi Pudjiastuti yang mengingatkan soal program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

18 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

Melalui kicauannya di media sosial X, Susi Pudjiastuti mengaku lebih setuju subsidi BBM dialihkan untuk makan siang gratis anak-anak di sekolah.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Tolak Keras Rencana Ekspor Benih Lobster: Ini Program Hulurisasi

8 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Tolak Keras Rencana Ekspor Benih Lobster: Ini Program Hulurisasi

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menolak keras rencana pemerintah membuka kembali keran ekspor benih lobster atau benur.

Baca Selengkapnya

Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Begini Kondisinya Saat Ini

6 Februari 2024

Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Begini Kondisinya Saat Ini

TPNPB-OPM menyatakan belum melepaskan pilot Susi Air lantaran pemerintah Indonesia dan pemerintah Selandia Baru belum mau berbicara dengan mereka.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Bantah akan Bebaskan Pilot Susi Air Besok

6 Februari 2024

TPNPB-OPM Bantah akan Bebaskan Pilot Susi Air Besok

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) membantah akan membebaskan pilot Susi Air besok

Baca Selengkapnya

Respons Susi Pudjiastuti soal Dugaan Suap SAP Jerman ke Pejabat KKP: Sedang Saya Cari Tahu

16 Januari 2024

Respons Susi Pudjiastuti soal Dugaan Suap SAP Jerman ke Pejabat KKP: Sedang Saya Cari Tahu

Susi Pudjiastuti buka suara soal dugaan suap dari SAP, perusahaan software berbasis di Jerman, kepada pejabat KKP.

Baca Selengkapnya

Laut Cina Selatan Disebut dalam Debat Capres, Tahukah Sekarang Bernama Laut Natuna Utara?

10 Januari 2024

Laut Cina Selatan Disebut dalam Debat Capres, Tahukah Sekarang Bernama Laut Natuna Utara?

Laut Cina Selatan disebut dalam debat capres lalu. Berikut alasan pemerintah Indonesia bersikeras menyebutnya sebagai Laut Natuna Utara.

Baca Selengkapnya