TEMPO Interaktif, Banda Aceh: Sekitar 200 masyarakat Banda Aceh berdoa bersama di halaman Masjid Baiturrahman, Minggu (14/8), sehari menjelang penandatanganan kesepakatan damai antara pemerintah dan Gerakan Aceh Merdeka di Helsinki, Finlandia. Doa bersama, dengan jumlah peserta yang lebih besar, menurut rencana, akan dilakukan pada Senin (15/8). Doa akan dipanjatkan seluruh masyarakat Aceh di masjid-masjid setempat. Di Banda Aceh, doa dipusatkan di Masjid Raya Baiturrahman, seusai salat Dzuhur, yang rencananya akan dihadiri tokoh Aceh.Hari ini, doa bersama digelar sejak pukul 09:00 Wib. Warga yang hadir mengungkapkan harapan mereka akan damai di Aceh. "Perdamaian jangan hanya di kertas, tapi harus benar-benar bisa dinikmati oleh warga," kata M. Amin, santri dari Pesantren Kuta Baro, Aceh Besar.Menurutnya, Tim Pemantau juga harus benar-benar bersikap netral. Mereka tidak boleh memihak GAM maupun pemerintah, tetapi harus memihak rakyat. Dia berharap, tim pemantau dari Uni Eropa maupun ASEAN, haru lebih sering turun ke pelosok-pelosok untuk melihat kondisi keamanan yang selala ini tidak pernah memihak ke rakyat kecil. "Kami sudah bosan dengan konflik, kami ingin damai," sebutnya melalui pengeras suara. Saat doa dimulai, beberapa kaum ibu sempat meneteskan air matanya, "Kami tidak sanggup lagi hidup dalam konflik, tidak ada lagi GAM, tidak ada lagi TNI, semoga Helsinki benar-benar membawa pengaruh di Aceh. Jangan ada lagi anak yatim, janda-janda," kata seorang wanita tua. Adi Warsidi