Ajaran Membunuh di Buku Agama, Ini Kata Buya Syaffi Maarif  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Selasa, 24 Maret 2015 05:53 WIB

Pelajaran agama. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO , Jakarta: Ajaran membunuh bagi orang yang keluar dari agama Islam tak pernah diajarkan dalam Al-Quran. Intelektual Islam, Syaffi Maarif, menjelaskan ajaran itu merupakan kesepakatan yang dibuat para ahli fiqh.

"Itu hanya menurut fuqaha, tapi tidak ada dasarnya dalam Al-Quran," kata Syafii ketika dihubungi, Senin, 23 Maret 2015.

Ajaran membunuh orang yang tidak lagi menyembah Allah tercantum dalam buku pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas XI SMA itu ditemukan di salah satu sekolah menengah atas di Jombang, Jawa Timur. Di halaman 78 tertulis, orang yang tidak menyembah Allah adalah non-muslim dan kafir boleh dibunuh.

Syafii, yang akrab dipanggil dengan sebutan Buya, menolak keras ajaran tersebut. Menurut dia, paham itu bertolak belakang dengan wajah Islam yang mengedepankan prinsip pluralisme. "Tidak ada kekuatan di dunia ini yang boleh membinasakan perbedaan keyakinan. Memangnya karena itu Tuhan marah?" katanya.

Dalam ajaran Islam, menurut Buya, membunuh seseorang hanya mungkin dilakukan dalam kondisi peperangan yang berlatar agama. Itu pun harus mengedepankan prinsip-prinsip humanitarian. "Tidak seperti ISIS (Negara Islam Suriah dan Irak) yang membabi buta membunuh orang yang berseberangan dengan keyakinan mereka," ujarnya.

Buya menambahkan, Islam di Indonesia bukanlah penganut faham Wahabi seperti yang berkembang di sejumlah negara Arab. Ajaran yang ingin dikembangkan adalah Islam yang menampilkan wajah kedamaian dan menjadi rahmat bagi sekalian alam. "Ini bukan Wahabi, ini Indonesia, karenanya harus ditolak," ujarnya.

Buya juga mengingatkan pemerintah dan masyarakat untuk memantau kegiatan keagamaan di sekolah-sekolah. Sebab, menurut dia, para alumni sekolah acapkali mencuci otak adik kelas mereka dengan ajaran Islam radikal. "Gejala itu kami temui di Cianjur, Bandung, Solo, Yogyakarta, dan Sulawesi," katanya.

RIKY FERDIANTO

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

6 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

25 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

26 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

35 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

36 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

37 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

37 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

38 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

38 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

38 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya