Menteri Anies Baswedan blusukan ke sebuah peternakan ayam di kawasan Sabah, Malaysia, 20 Desember 2014. Foto: Konsulat Jenderal RI Kota Kinabalu
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan sudah menginstruksikan jajarannya untuk menarik semua buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas X dan XI SMA di seluruh Indonesia. Hal itu dilakukannya setelah ditemukan bahwa konten buku itu banyak yang tidak sesuai untuk anak-anak sebagai bahan ajar.
"Kami akan mengkaji ulang isi buku itu," kata Anies di Kementerian, Jumat, 20 Maret 2015.
Anies mengatakan isi buku itu menyimpang. Ada yang mengajarkan untuk membunuh orang nonmuslim karena dianggap musyrik, ada pula yang menceritakan aktivitas romantis. "Saya saja sampai kaget setelah membaca bukunya," katanya.
Mantan Rektor Universitas Paramadina ini mengaku heran mengapa bisa buku dengan isi seperti itu bisa lolos dan diperbolehkan beredar sampai di tangan siswa. "Ajaran ini sangat berbahaya untuk Indonesia," kata Anies.
Anies mengatakan sudah mencoret beberapa halaman buku tak patut tersebut. Dia juga sudah menandakan halaman dan bagian yang dianggapnya tidak pantas untuk dikaji lebih jauh. Hingga saat ini, Kementerian hanya menarik buku itu dari peredaran tanpa memberikan sanksi kepada penulis buku tersebut. "Kami masih mengkajinya, setelah itu dilihat tindakan lebih jauhnya seperti apa," katanya.
Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas X dan XI SMA itu beredar di sekolah daerah Jombang, Jawa Timur. Selama buku Kurikulum 2013 itu dikaji lebih lanjut, para siswa diminta menggunakan bahan ajar kurikulum sebelumnya.