Beri Jokowi Rapor Merah, Mahasiswa Push Up  

Reporter

Senin, 16 Maret 2015 20:47 WIB

Masa aksi yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Malang menyanyikan lagu-lagu pergerakan saat aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM bersubsidi di depan kantor DPRD Kota Malang, Jawa Timur, 10 November 2014. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta -- Puluhan mahasiswa di Malang melakukan push up bersama di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Malang, Senin, 16 Maret 2015.

Aksi mereka sebagai kritik atas kebijakan Presiden Joko Widodo yang dianggap tidak berpihak kepada rakyat miskin.

"Kami ikut merasakan beban berat rakyat dengan push up," kata koordinator aksi, Bayu Satria Sutama.

Mereka memberi nilai merah untuk Jokowi selama lima bulan menjadi presiden. Jokowi mereka anggap tidak berpihak kepada rakyat. Perekonomian semakin terpuruk, contohnya nilai tukar rupiah merosot. Harga bahan bakar minyak naik. Harga beras mahal, tapi tidak menguntungkan petani.

Berbagai kebutuhan rakyat sulit terjangkau, seperti harga kebutuhan pokok melambung, tarif dasar listrik naik, dan harga tiket kereta api semakin mahal.

Nilai merah lainnya untuk Jokowi, kata Bayu, adalah selama pemerintahan Jokowi-JK terjadi pelemahan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi dan rencana pemberian remisi bagi para koruptor. Bahkan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia serta Jaksa Agung berasal dari politikus, sehingga dianggap tidak independen.

"Bagaimana dengan Nawacita Jokowi untuk mereformasi sistem dan menegakkan hukum yang bebas korupsi? Omong kosong!" kata Bayu dengan berteriak.

Ia menyebutkan, di bidang penanganan hukum, Jokowi mendapat nilai C, sedangkan ekonomi D, urusan pangan E, energi C, dan hanya sektor ketahanan dan keamanan yang mendapatkan B.

Dalam aksi tersebut, mahasiswa ditemui anggota DPRD Kota Malang, Yaqud Ananda Gudban. Saat menemui mahasiswa, Gudban menyatakan akan mengirim pernyataan sikap tersebut ke Dewan Perwakilan Rakyat. "Aspirasi mahasiswa akan diteruskan ke DPR," ujarnya.

EKO WIDIANTO

Berita terkait

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

52 menit lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

15 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

19 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

22 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

1 hari lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya