Alasan Bulog Belum Borong Gabah Petani, Tunggu Harga Turun

Reporter

Rabu, 11 Maret 2015 17:23 WIB

Ekspresi seorang anak yang ikut mengantri mendapatkan jatah beras Raskin yang dibagikan gratis di kawasan Babakan Ciparay, Bandung, Jawa Barat (23/5). Setiap rumah mendapat jatah beras raskin itu sebanyak 2 kg. Warga mendapat jatah Raskin setiap satu bulan sekali. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Subang - Manajemen Perum Bulog Subdivre Subang, Jawa Barat, menargetkan pengadaan beras pada pertengahan 2015 sebanyak 40 ribu ton. "Kami optimistis bisa merealisasikannya," ujar Kepala Subdivre Bulog Subang Dedy Supriyadi, saat dihubungi Tempo, Rabu, 11 Maret 2015.

Penyerapan akan dimulai pada akhir Maret 2015 ketika panen raya berlangsung. Saat ini, Bulog belum membeli beras karena sawah yang panen masih terbatas. Alasan lainnya harga gabah di pasaran masih tinggi. "Biarkan para petani menikmati keuntungan yang cukup besar," kata Dedy.

Harga jual gabah kering panen saat ini masih dikisaran Rp 4.500 hingga Rp 5.000 per kilogram. Ada pun harga patokan pemerintah yang menjadi dasar harga pembelia Bulog sampai saat ini masih belum berkisar diangka Rp 3.300 per kilogram untuk gabah kering panen dan Rp 4.200 gabah kering giling. Adapun harga pokok pembelian beras jenis medium dibanderol Rp 6.600 per kilogram.

Bulog, Dedy melanjutkan, akan membeli gabah secara besar-besaran jika harga jual gabah kering panen oleh para tengkulak atau bandar sudah berada di level Rp 3.300 ke bawah. "Kalau sudah begitu, petani harus diselamatkan dengan cara memborong gabahnya," kata Dedy.

Stok beras yang tersimpan di gudang Bulog saat ini mencapai 8.000 ton. Jumlah ini cukup untuk persediaan selama empat bulan mendatang. Saat ini, sentra padi di wilayah Patai Utara (Pantura) Subang seperti di Pamanukan, Ciasem, Sukasari, Pusakanagara, Pusamkajaya, Patokbeusi, Blanakan, Binog dan Tambakdahan, sudah mulai panen rendeng.

Tetapi luas areal yang dipanen masih sedikit. Akibatnya harga jual masih tinggi. "Harga jual gabah kering panen masih dikisaran Rp 5.000-Rp 5.500 per kilogramnya," ujar petani asal Pamanukan, Sujoko. "Alhamdulillah, kami menikmati keuntungan yang lumayan besar."

Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Subang, Asep Heryana, mengatakan dari areal tanam musim rendeng 2015 yang mencapai 84.601 hektare, yang sudah dipanen hingga pertengahan Februari baru 2.846 hektare. "Panen raya diperkirakan baru akan terjadi pada medio akhir Maret hingga April," ujarnya.

NANANG SUTISNA

Berita terkait

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

1 hari lalu

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

3 hari lalu

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

4 hari lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

4 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

6 hari lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

6 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

6 hari lalu

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

Perum Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Tahap II berupa beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

15 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

15 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

16 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya