TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika meningkatkan perlindungan situs Kejaksaan Agung dari ancaman peretasan terkait dengan akan dilakukannya eksekusi terpidana mati kasus narkoba pada bulan ini.
"Memperhatikan isu hukuman mati, Kominfo erat menjaga situs Kejaksaan Agung dan kementerian terkait jangan sampai diacak-acak peretas," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dalam “Bakohumas Forum Tematik Penguatan Kelembagaan Humas Pemerintah Pusat dan Daerah” di kantor Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis, 5 Maret 2015.
Rudiantara menyatakan sudah melakukan persiapan jika peretasan tetap terjadi dengan penanganan kritis dan menyiapkan juga serangan balik terhadap peretas. Hal tersebut dilakukan Kementerian karena adanya kemungkinan peretasan situs lembaga pemerintah oleh peretas berpengalaman dari negara-negara yang warga negaranya akan dieksekusi bulan ini.
Dalam upaya membangun keamanan dunia maya atau cyber security, kata Rudiantara, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo; Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdjianto; Menteri Sekretaris Negara Pratikno; serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi.
Dalam pertemuan itu, kata dia, belum ditentukan urgensi pembentukan badan khusus untuk menangani keamanan dunia maya. Sebab, setiap kementerian masih dapat menangani masalah itu.
"Badan baru atau tidak belum tahu, masih dalam proses pembicaraan. Biar semua kementerian bekerja dulu dalam hal ini," ujarnya. Ia mengatakan kementerian dalam Kabinet Kerja akan terus berintegrasi dan berusaha menghilangkan ego sektoral dalam mengatasi masalah bersama.
Eksekusi mati dipastikan Kejaksaan Agung akan dilakukan bulan ini. Terdapat sebelas terpidana mati yang akan dieksekusi dengan rincian empat warga negara Indonesia, satu warga Filipina, satu warga Brasil, satu warga Ghana, satu warga Cordova, satu warga Prancis, dan duo Bali Nine dari Australia.
Sebanyak tiga negara, yakni Brasil, Prancis, dan Australia, telah melakukan protes dan lobi kepada Presiden Joko Widodo. Namun Jokowi menegaskan tidak akan memberikan grasi.
ANTARA
Berita terkait
Amartha Mikro Fintek akan Gelar Asia Grassroots Forum Pekan Depan
2 hari lalu
Amartha Mikro Fintek berkolaborasi dengan Women's World Banking, SME Finance Forum, Accion, dan IFC mempromosikan potensi ekonomi akar rumput
Baca SelengkapnyaAS Prihatin atas Rekaman Eksekusi Israel di RS Al Shifa, Tapi Kecam Hamas
45 hari lalu
Pasukan Israel pada Senin mundur dari kompleks rumah sakit terbesar Al Shifa di Gaza itu setelah pengepungan selama dua pekan terakhir.
Baca Selengkapnya30 Warga Palestina yang Ditahan Israel Ditemukan Tewas Diborgol di Sekolah Gaza
1 Februari 2024
Israel menolak memberikan informasi tentang nasib warga Palestina yang ditahan di Gaza, kata LSM lokal
Baca SelengkapnyaIran Eksekusi Mati Demonstran Mahsa Amini, Dituduh Tabrak Polisi Hingga Tewas
23 Januari 2024
Iran mengeksekusi mati Mohammad Ghobadlou, 23 tahun, seorang demonstran protes Mahsa Amini atas tuduhan pembunuhan polisi
Baca Selengkapnya19 Warga Sipil Laki-laki di Gaza Dieksekusi Mati Tentara Israel
21 Januari 2024
Keterangan saksi mata mengungkap setidaknya 19 laki-laki dalam sebuah gedung rumah susun dieksekusi mati tentara Israel.
Baca SelengkapnyaPBB Desak Israel Selidiki Tuduhan Tentaranya Eksekusi Mati 11 Pria Palestina Tak Bersenjata di Gaza
21 Desember 2023
Komisaris Tinggi PBB untuk HAM menyebut eksekusi mati belasan pria Palestina itu 'menimbulkan kekhawatiran dilakukannya kejahatan perang' di Gaza
Baca SelengkapnyaIran Klaim Telah Mengeksekusi Agen Mossad
18 Desember 2023
Kantor berita resmi IRNA melaporkan bahwa seorang agen dinas intelijen Mossad Israel dieksekusi di provinsi Sistan-Baluchestan di tenggara Iran.
Baca Selengkapnya10 Tahun Lalu Kim Jong Un Eksekusi Mati Paman Sendiri Jang Song-thaek dengan Cara Sadis
12 Desember 2023
Paman Kim Jong Un, Jang Song Thaek dieksekusi mati sepuluh tahun lalu dengan cara sadis. Bagaimana cerita eksekusi itu?
Baca SelengkapnyaKyiv Tuduh Pasukan Rusia Eksekusi Tentara Ukraina yang Sudah Menyerah
3 Desember 2023
Kyiv menuduh Rusia melakukan kejahatan perang setelah video yang beredar menunjukkan dua tentara Ukraina ditembak saat sudah menyerah.
Baca SelengkapnyaPasca G30S, Ini Operasi Kalong Penangkapan Tokoh PKI DN Aidit, Brigjen Soepardjo hingga Letkol Untung
10 Oktober 2023
Usai G30S yang gagal total, kemudian peristiwa tokoh PKI DN Aidit, Brigjen Soepardjo hingga Letkol Untung.
Baca Selengkapnya