Dukung KPK, Dosen Minta Tak Dijadikan Tersangka

Reporter

Editor

Zed abidien

Minggu, 22 Februari 2015 15:25 WIB

Kabareskrim Komjen Pol Budi Waseso, ditemani Imam Prasojo saat menemui sejumlah massa dari alumni perguruan tinggi di Mabes Polri, Jakarta, 22 Februari 2015. Tempo/Mardiyah Chamim

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 50 akademikus dari berbagai universitas menemui Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti dan pejabat utama Polri di Markas Besar Kepolisian RI, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan. Para akademikus yang dipimpin sosiolog dari Universitas Indonesia, Imam Prasodjo, itu meminta jaminan dari Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Budi Waseso agar tak dijadikan tersangka karena membela Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Ini sifatnya spontan, Pak Budi. Di dunia kampus (zaman Orde Baru), pernah mengalami ada petugas kamtib masuk kampus, intel di mana-mana. Mengajar pun khawatir. Kemarin, kami membela KPK, tapi ada ingatan lama, jangan-jangan kami calon tersangka. Ada public fear," ujar Imam kepada Budi di Ruang Rapat Utama Mabes Polri, Ahad, 22 Februari 2015.

"Kami terus terang agak takut sama Pak Bareskrim. Kami mau minta jaminan, apa mungkin menersangkakan semua orang?"

Pakar hukum tata negara dari Universitas Indonusa Esa Unggul, Refly Harun, mengaku hanya tertawa ketika mendengar Bareskrim menetapkan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto sebagai tersangka karena menggelar briefing terhadap saksi. Menurut dia, tindakan Bambang tersebut juga dilakukan semua pengacara yang menangani perkara sengketa pilkada di Mahkamah Konstitusi.

"Bukan untuk meminta saksi bohong, tetapi meminta agar saksi berbicara efektif dan efisien. Why? Karena yang namanya di MK itu satu saksi (memberi keterangan) kurang dari lima menit. Kasus BW very-very ordinary," ujar Refly.

Dia juga menyoroti kasus yang menjerat Ketua KPK Abraham Samad di hadapan Budi. Refly menuturkan Abraham dijadikan tersangka karena memasukkan nama orang di kartu keluarganya. Lalu, orang tersebut membuat paspor. "Hampir semua di republik ini melakukan hal yang sama, karena administrasi pemerintahan kita buruk," ucapnya.

Refly yakin hampir semua Dewan Perwakilan Daerah mempunyai kartu tanda penduduk ganda. Sebab, sebelum 2009, anggota DPD yang mencalonkan diri harus mempunyai KTP di daerah asalnya. Padahal rata-rata para DPD tersebut tinggal di Jakarta. "Kalau kita proses semua itu, semua orang jadi tersangka," ujarnya.

Budi Waseso menanggapi penetapan tersangka dua pemimpin komisi antirasuah itu hanya sebatas menanggapi pengaduan masyarakat secara cepat. Meski menjadikan Abraham dan Bambang sebagai tersangka, Budi mengatakan pihaknya masih berkoordinasi soal penanganan kasus korupsi dengan KPK. "Ini bukti saya tidak punya keinginan mengkriminalkan KPK. Saya tanggung jawab ke masyarakat," tuturnya.

Menurut dia, laporan pengaduan terkait dengan Bambang ada empat kasus. Sedangkan terkait dengan Abraham, terdapat lima kasus. "Jadi, bukan serta-merta saya menjadikan mereka sebagai tersangka. Itu ada penyelidikan. Kami melakukan gelar, seminggu dua kali. Kami minta diawasi Irwasum, Ditpropam, dan Wasidik. Jangan sampai kami ini seolah mengkriminalkan. Di benak saya, itu tidak ada," kata Budi.

LINDA TRIANITA

Berita terkait

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

3 jam lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

18 jam lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

21 jam lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

22 jam lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

23 jam lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

1 hari lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

1 hari lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

1 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

30 Ribu Personel Polri akan Pindah ke IKN secara Bertahap hingga 2040

2 hari lalu

30 Ribu Personel Polri akan Pindah ke IKN secara Bertahap hingga 2040

Polri akan memindakan puluhan ribu anggotanya ke IKN dalam empat tahap hingga 2040

Baca Selengkapnya

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

2 hari lalu

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

Peringatan Hari Buruh atau May Day ini juga akan dilakukan serempak di seluruh Indonesia dengan melibatkan total ratusan ribu buruh.

Baca Selengkapnya