Dana Revolusi Mental Jokowi Rp 149 Miliar, Buat Apa Saja?

Reporter

Editor

Budi Riza

Sabtu, 21 Februari 2015 05:29 WIB

Menteri Bappenas/Menteri PPN, Andrinof Chaniago di halaman Istana Merdeka, Jakarta, 26 Oktober 2014. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago menjelaskan urgensi program revolusi mental. Menurut dia, program itu dibuat agar manusia Indonesia lebih sadar dalam segala hal. "Caranya, membuat kampanye supaya orang-orang mengubah perilaku," kata Andrinof di kompleks Istana Bogor, Jumat, 20 Februari 2015.

Sosialisasi untuk membuat transformasi itu, menurut Andrinof, bisa dilakukan lewat iklan dan film. Selain itu, pemerintah akan melakukan persuasi dengan mengadakan dialog publik dan meminta bantuan tokoh agama untuk lebih banyak berbicara tentang perubahan perilaku.
"Banyak dari revolusi mental ini untuk dibuat program," ujarnya.

Andrinof juga menilai dana revolusi mental sebesar Rp 149 miliar tidaklah terlalu besar. "Cuma memang harus pemerintah sampaikan bahwa ada alokasi dana itu untuk mengubah perilaku manusia."

Sebelumnya, anggaran kontroversial senilai triliunan rupiah masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2015 yang disahkan dalam sidang paripurna Dewan Perwakilan Rakyat, Jumat, 13 Februari lalu.

Anggaran tambahan yang diterima beberapa kementerian dan lembaga itu dianggap rawan politik transaksional.

Anggaran kontroversial itu, misalnya, dana Rp 149 miliar untuk kegiatan revolusi mental, dana talangan Rp 781,7 miliar untuk membayar ganti rugi korban lumpur Lapindo, dan tambahan anggaran untuk kegiatan Dewan sebesar Rp 1,635 triliun.

Anggota Badan Anggaran, Willgo Zainar, mengaku heran melihat sejumlah anggaran yang diajukan pemerintah. Contohnya, dana penyusunan road map dan kegiatan revolusi mental senilai Rp 149 miliar oleh Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

"Seharusnya anggaran itu masuk ke Kementerian Pendidikan dan Kementerian Agama," ujar politikus Gerindra tersebut.

MUHAMMAD MUHYIDDIN | TIM TEMPO

Berita terkait

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

4 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

5 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

5 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

7 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

7 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

9 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

13 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

13 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

15 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

15 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya