TEMPO.CO, Jakarta - Kuasa hukum Komisaris Jenderal Budi Gunawan, Frederich Yunadi, mengatakan langkah Komisi Pemberantasan Korupsi mengajukan kasasi atas putusan praperadilan yang memenangkan Budi akan kembali menyulut perseteruan KPK dengan Kepolisian RI.
"Ini namanya cari gara-gara, mengadu domba antarinstansi," ujar Frederich ketika dihubungi Tempo, Jumat, 20 Februari 2015.
Sebelumnya, anggota tim pengacara KPK, Rasamala, menyatakan pihaknya telah mengajukan kasasi atas putusan praperadilan yang melepas status tersangka Budi Gunawan. Kasasi tersebut diajukan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Jumat pagi tadi.
Frederich merasa hubungan KPK dengan Polri sudah cukup mendingin setelah sidang gugatan praperadilan Budi Gunawan usai dan Presiden Joko Widodo melantik tiga anggota pimpinan baru KPK. Jika KPK berseteru lagi dengan Polri, Frederich menyatakan ragu hubungan kedua instansi penegak hukum itu bisa membaik dalam waktu singkat.
Karena itu, Frederich menyarankan KPK agar tidak lagi mengungkit-ungkit putusan sidang praperadilan Budi Gunawan. Apalagi, kata dia, berdasarkan hukum, putusan praperadilan bersifat final dan mengikat.
"Kalau berseteru lagi, baik KPK maupun Mabes Polri akan sama-sama rugi. Tolonglah, KPK jangan kerja kayak LSM (lembaga swadaya masyarakat) gini," ujar Frederich.
ISTMAN M.P.
Berita terkait
KPK Tengah Telusuri Aliran Uang dalam Kasus Dugaan Proyek Fiktif di Telkomsigma
9 menit lalu
KPK tengah menelusuri aliran uang dalam kasus dugaan korupsi di anak usaha PT Telkom, Telkomsigma.
Baca SelengkapnyaSurati Jokowi Soal Pansel KPK, Muhammadiyah Sebut Istana Belum Respons
54 menit lalu
PP Muhammadiyah belum mendapatkan balasan surat dari Jomowi soal usulan mereka mengenai pembentukan Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK.
Baca SelengkapnyaLHKPN Janggal Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, KPK: Harta Rp 6 Miliar Tapi Bisa Beri Pinjaman Rp 7 Miliar?
5 jam lalu
KPK telah menjadwalkan pemanggilan eks Kepala Bea Cukai Purwakarta pekan depan untuk mengklarifikasi kejanggalan LHKPN.
Baca SelengkapnyaKPK Geledah Rumah Adik Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Setelah Sita 1 Rumah SYL
7 jam lalu
Nilai rumah mewah Syahrul Yasin Limpo yang disita KPK di Makassar tersebut diperkirakan sekitar Rp4,5 miliar.
Baca SelengkapnyaSaksi Sebut Syahrul Yasin Limpo Minta Ditjen Tanaman Pangan Kementan Bayar Lukisan Rp 100 Juta
7 jam lalu
Permintaan untuk membayar lukisan itu disampaikan oleh eks Staf Khusus (Stafsus) Syahrul Yasin Limpo yaitu Joice Triatman.
Baca SelengkapnyaNurul Ghufron Kembali Jalani Sidang Etik, Ini Penjelasannya
13 jam lalu
Nurul Ghufron mengatakan besok dia akan kembali menjalani sidang etik dengan agenda pembelaan.
Baca SelengkapnyaKPK Panggil Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Pekan Depan
13 jam lalu
Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy, akan menjalani klarifikasi soal LHKPN-nya di KPK pekan depan.
Baca SelengkapnyaKorupsi Rumah Dinas DPR, KPK: Vendor Dapat Keuntungan Secara Melawan Hukum
14 jam lalu
KPK memeriksa Indra Iskandar, Sekjen DPR RI, dalam kasus korupsi rumah dinas DPR.
Baca SelengkapnyaJaksa KPK Lacak Sumber Pembelian Mercedes Benz Sprinter 315 CD Milik Syahrul Yasin Limpo
18 jam lalu
Jaksa KPKsedang melacak sumber pembelian mobil Mercedes Benz Sprinter 315 CD hitam milik Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang disita oleh penyidik.
Baca SelengkapnyaSetelah Sita Satu Rumah di Jaksel, KPK Kembali Sita Rumah SYL di Makassar Senilai Rp 4,5 Miliar
19 jam lalu
KPK kembali menyita sejumlah aset milik eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo atau SYL, kali ini sebuah rumah di Makassar senilai Rp 4,5 miliar.
Baca Selengkapnya