Terseret Fuad Amin Imron, KPK Sita Kantor Partai Gerindra

Reporter

Rabu, 18 Februari 2015 23:29 WIB

Pengendara melintas di depan rumah aset milik Ketua DPRD Bangkalan, Fuad Amin Imron, yang disita Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jalan Imam Bonjol Nomor 417, Kota Denpasar, Bali, 23 Jnauari 2015. ANTARA/Wira Suryantala

TEMPO.CO, Bangkalan-Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi menyita kantor Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerindra Kabupaten Bangkalan di Jalan KH Moh. Kholil, Gang 8 Nomor 9, Kelurahan Demangan, Kecamatan Kota, Rabu sore, 18 Februari 2015.

Penyitaan kantor partai tersebut diduga berkaitan dengan kasus tindak pidana pencucian uang oleh Ketua DPRD Bangkalan Fuad Amin Imron. Fuad juga tercatat sebagai Ketua Partai Gerindra Bangkalan. Penyitaan ini menarik perhatian warga sekitar. Mereka berkerumunan di luar pagar kantor menyaksikan penyidik memasang plang tanda penyitaan.

Siti Masidah, 55 tahun, warga sekitar kantor Gerindra kaget dengan penyitaan yang dilakukan KPK. Dia tidak tahu kalau ternyata tanah dan bangunan tersebut milik Fuad Amin. Seingat Masidah, bangunan itu dulunya rumah milik seorang warga bernama Takliman. "Sekarang Takliman dipenjara karena kasus Koperasi Usaha Tani," katanya.

Setelah Takliman dipenjara, kata Masidah, rumah itu sempat dijadikan Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Bangkalan selama dua tahun. "Baru kemudian dijadikan kantor Partai Gerindra ini," ujar dia.

Menurut seorang penjaga kantor Gerindra, meski disita, penyidik KPK tetap mempersilakan kantor itu ditempati seperti biasa. "Kata penyidik begitu," kata lelaki yang tak mau disebutkan namanya itu.

Selain kantor Gerindra, KPK menyita rumah batik milik Fuad Amin di jalan Teukur Umar, Kelurahan Kemayoran. Saat ini, rumah batik itu dipakai sebagai kantor Perusahaan Daerah Sumber Daya, salah satu Badan Usaha milik Pemerintah Kabupaten Bangkalan.

Saat disita, tidak ada aktivitas di kantor tersebut dan hanya dijaga oleh seorang satpam. "Biasanya kantor ini jam 14.00 sudah tutup," kata Kamil, seorang pedagang kaki lima di sekitar lokasi penyitaan.

KPK juga menyita sepetak tanah di pinggir Jalan Halim Pendana Kusuma, Kelurahan Mlajah. Penyitaan ini disaksikan Camat Kota Bangkalan, Salman. Setiap kali selesai memasang plang, penyidik meminta Salman berfoto dibawah plang tersebut.

Sebelumnya, pada Jumat pekan lalu, tiga penyidik KPK telah menyita sembilan aset berupa tanah milik Fuad Amin. Sembilan tanah tersebut tersebar di tiga kecamatan, yakni tiga tanah di Desa Bilaporah, Kecamatan Socah; empat di Kelurahan Mlajah; satu di Desa Sembilangan dan satu di dekat akses Jembatan Suramadu, Desa Petapan, Kecamatan Labang.

MUSTHOFA BISRI

Berita terkait

KPK Tengah Telusuri Aliran Uang dalam Kasus Dugaan Proyek Fiktif di Telkomsigma

27 menit lalu

KPK Tengah Telusuri Aliran Uang dalam Kasus Dugaan Proyek Fiktif di Telkomsigma

KPK tengah menelusuri aliran uang dalam kasus dugaan korupsi di anak usaha PT Telkom, Telkomsigma.

Baca Selengkapnya

Surati Jokowi Soal Pansel KPK, Muhammadiyah Sebut Istana Belum Respons

1 jam lalu

Surati Jokowi Soal Pansel KPK, Muhammadiyah Sebut Istana Belum Respons

PP Muhammadiyah belum mendapatkan balasan surat dari Jomowi soal usulan mereka mengenai pembentukan Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

LHKPN Janggal Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, KPK: Harta Rp 6 Miliar Tapi Bisa Beri Pinjaman Rp 7 Miliar?

5 jam lalu

LHKPN Janggal Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, KPK: Harta Rp 6 Miliar Tapi Bisa Beri Pinjaman Rp 7 Miliar?

KPK telah menjadwalkan pemanggilan eks Kepala Bea Cukai Purwakarta pekan depan untuk mengklarifikasi kejanggalan LHKPN.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Rumah Adik Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Setelah Sita 1 Rumah SYL

7 jam lalu

KPK Geledah Rumah Adik Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Setelah Sita 1 Rumah SYL

Nilai rumah mewah Syahrul Yasin Limpo yang disita KPK di Makassar tersebut diperkirakan sekitar Rp4,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Saksi Sebut Syahrul Yasin Limpo Minta Ditjen Tanaman Pangan Kementan Bayar Lukisan Rp 100 Juta

7 jam lalu

Saksi Sebut Syahrul Yasin Limpo Minta Ditjen Tanaman Pangan Kementan Bayar Lukisan Rp 100 Juta

Permintaan untuk membayar lukisan itu disampaikan oleh eks Staf Khusus (Stafsus) Syahrul Yasin Limpo yaitu Joice Triatman.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Kembali Jalani Sidang Etik, Ini Penjelasannya

13 jam lalu

Nurul Ghufron Kembali Jalani Sidang Etik, Ini Penjelasannya

Nurul Ghufron mengatakan besok dia akan kembali menjalani sidang etik dengan agenda pembelaan.

Baca Selengkapnya

KPK Panggil Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Pekan Depan

14 jam lalu

KPK Panggil Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Pekan Depan

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy, akan menjalani klarifikasi soal LHKPN-nya di KPK pekan depan.

Baca Selengkapnya

Korupsi Rumah Dinas DPR, KPK: Vendor Dapat Keuntungan Secara Melawan Hukum

14 jam lalu

Korupsi Rumah Dinas DPR, KPK: Vendor Dapat Keuntungan Secara Melawan Hukum

KPK memeriksa Indra Iskandar, Sekjen DPR RI, dalam kasus korupsi rumah dinas DPR.

Baca Selengkapnya

Jaksa KPK Lacak Sumber Pembelian Mercedes Benz Sprinter 315 CD Milik Syahrul Yasin Limpo

18 jam lalu

Jaksa KPK Lacak Sumber Pembelian Mercedes Benz Sprinter 315 CD Milik Syahrul Yasin Limpo

Jaksa KPKsedang melacak sumber pembelian mobil Mercedes Benz Sprinter 315 CD hitam milik Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang disita oleh penyidik.

Baca Selengkapnya

Setelah Sita Satu Rumah di Jaksel, KPK Kembali Sita Rumah SYL di Makassar Senilai Rp 4,5 Miliar

20 jam lalu

Setelah Sita Satu Rumah di Jaksel, KPK Kembali Sita Rumah SYL di Makassar Senilai Rp 4,5 Miliar

KPK kembali menyita sejumlah aset milik eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo atau SYL, kali ini sebuah rumah di Makassar senilai Rp 4,5 miliar.

Baca Selengkapnya