Jokowi-Mega Duduk Sebelahan, Tak Teguran, Hanya...

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Jumat, 13 Februari 2015 22:39 WIB

Presiden Joko Widodo (dua kanan) hadiri munas partai Hanura, didampingi Wiranto (kiri), Megawati Soekarno Putri (dua kiri), Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (kiri), di Solo, 13 Februari 2015. (youtube)

TEMPO.CO, Solo - Presiden Joko Widodo alias Jokowi membuka acara Musyawarah Nasional II Partai Hati Nurani Rakyat di Solo, Jumat malam, 13 Februari 2015. Dalam acara tersebut, Jokowi duduk bersebelahan dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Mereka datang bersama-sama dalam acara yang digelar di Diamond Convention Center tersebut. Megawati duduk dengan diapit oleh Jokowi dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang sudah lebih dulu tiba di lokasi. Acara pembukaan Munas langsung dimulai begitu presiden duduk di kursi yang telah disediakan.

Acara diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Sepanjang acara, Jokowi dan Megawati terlihat menyimak sambutan serta pemaparan dari Ketua Umum Hanura Wiranto. Tidak terlihat obrolan di antara keduanya. Ganjar yang duduk di sebelah kanan Megawati juga lebih banyak diam.

Namun, saat acara hiburan berupa sendratari, Jokowi dan Megawati terlihat sempat berbisik-bisik. Jari Megawati sempat menunjuk ke arah panggung utama. Saat acara selesai, Jokowi dan Megawati juga keluar bersama-sama. Bahkan, Megawati sempat berhenti menunggu saat Jokowi meladeni wawancara dengan media.

Setelah itu, mereka keluar dari gedung pertemuan bersama-sama dan mengendarai mobil yang berbeda. Saat ditanya, Jokowi membantah bahwa hubungannya dengan Megawati renggang. Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu, selama ini komunikasi antara dia dengan pentolan partai banteng itu masih tetap terjaga dengan baik. "Tiap hari ketemu," kata Jokowi, mengklaim.

Sebelumnya tersiar kabar hubungan kedua tokoh itu menegang lantaran Jokowi tidak juga melantik Budi sebagai Kepala Polri meski sudah disetujui DPR. Jokowi menunda pelantikan Budi lantaran mendapat tekanan publik lantaran predikat Budi sebagai tersangka di Komisi pemberantasan Korupsi dalam kasus gratifikasi dan suap di Mabes Polri selama 2006-2010.

Budi calon tunggal pilihan Jokowi. Namun, Ketua Tim Sembilan Syafii Maarif pernah membisikkan sebenarnya Budi bukan pilihan Jokowi, melainkan kemauan orang paling berpengaruh di PDI Perjuangan. Meski Syafii tak menyebut nama, namun telunjuk mengarah ke Megawati. Apalagi Megawati memiliki kedekatan dengan Budi. Saat menjadi presiden (2001-2004), Budi ajudan Megawati.

AHMAD RAFIQ | BC

Berita terkait

Ogah Komentar soal Hanan Supangkat, Syahrul Yasin Limpo: Sudah ya, Doain Saya

22 menit lalu

Ogah Komentar soal Hanan Supangkat, Syahrul Yasin Limpo: Sudah ya, Doain Saya

Syahrul Yasin Limpo enggan berkomentar soal hubungannya dengan CEO PT Mulia Knitting Factory sekaligus Wabendum NasDem Hanan Supangkat.

Baca Selengkapnya

Seputar Jokowi Terima David Hurley di Istana Bogor: Dari Tanam Pohon hingga Jadi Sopir

42 menit lalu

Seputar Jokowi Terima David Hurley di Istana Bogor: Dari Tanam Pohon hingga Jadi Sopir

Jokowi menerima kunjungan kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley di Istana Bogor untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negar

Baca Selengkapnya

Mobil Mercedes Benz Sprinter Disita KPK, Ini Kata Syahrul Yasin Limpo

43 menit lalu

Mobil Mercedes Benz Sprinter Disita KPK, Ini Kata Syahrul Yasin Limpo

Dalam kesempatan yang berbeda, kuasa hukum Syahrul Yasin Limpo, Djalamudin Koedoeboen, mengatakan belum mengetahui soal mobil yang disita KPK itu.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

1 jam lalu

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.

Baca Selengkapnya

Kronologi Bea Cukai Dituduh Gelapkan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

2 jam lalu

Kronologi Bea Cukai Dituduh Gelapkan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

Pengusaha Malaysia merasa kehilangan 9 mobil mewahnya yang ditahan Bea Cukai di Gudang Soewarna, Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Soekarno-Hatta

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan Diubah Menjadi KRIS, Ketahui 12 Kriteria Layanannya

2 jam lalu

Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan Diubah Menjadi KRIS, Ketahui 12 Kriteria Layanannya

Jokowi ubah sistem kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan menjadi KRIS. Beriku 12 kriteria layanan KRIS dan 4 layanan ini yang tidak berlaku untuk KRIS.

Baca Selengkapnya

Momen Prabowo Kenalkan Gibran ke Presiden UEA dan Direspons He's So Young oleh PM Qatar

3 jam lalu

Momen Prabowo Kenalkan Gibran ke Presiden UEA dan Direspons He's So Young oleh PM Qatar

Prabowo menemui PM Qatar dan Presiden UEA, sekaligus memperkenalkan Gibran. Berikut rekaman momen peristiwanya.

Baca Selengkapnya

KPK Tengah Telusuri Aliran Uang dalam Kasus Dugaan Proyek Fiktif di Telkomsigma

3 jam lalu

KPK Tengah Telusuri Aliran Uang dalam Kasus Dugaan Proyek Fiktif di Telkomsigma

KPK tengah menelusuri aliran uang dalam kasus dugaan korupsi di anak usaha PT Telkom, Telkomsigma.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi Menjadi Sopir Gubernur Jenderal Australia Keliling Kebun Raya Bogor

3 jam lalu

Kala Jokowi Menjadi Sopir Gubernur Jenderal Australia Keliling Kebun Raya Bogor

Jokowi menjadi sopir Gubernur Jenderal Australia David Hurley saat mengendarai mobil golf mengelilingi Kebun Raya Bogor

Baca Selengkapnya

Temui Jokowi, Ini Profil Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin

4 jam lalu

Temui Jokowi, Ini Profil Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin

Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin bertemui Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta pada Kamis, 16 Mei 2024. Untuk apa?

Baca Selengkapnya