Kisah Alius Disingkirkan dari Daftar Calon Kapolri

Sabtu, 7 Februari 2015 06:47 WIB

Kabareskrim Polri, Komjen Suhardi Alius berdiskusi dengan jajarannya saat memberikan keterangan kepada wartawan di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, 3 November 2014. TEMPO/Frannoto

TEMPO.CO , Jakarta: Anggota Komisi Kepolisian Nasional Edi Saputra Hasibuan membantah jika pihaknya sengaja menyingkirkan mantan Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri Komisaris Jenderal Suhardi Alius dari bursa calon Kepala Polri. Menurut Edi, Kompolnas punya pertimbangan kuat tak mengikutsertakan Suhardi Alius.

"Kami fokus cari calon Kapolri dari angkatan tahun 1982-1984. Kalau Suhardi angkatan 1985," kata Edi saat dihubungi Tempo, Jumat, 6 Februari 2015.

Walhasil Kompolnas menilai Suhardi terlalu muda untuk diajukan sebagai calon Kapolri saat ini. Edi pun menegaskan bahwa tak ada sentimen dari Kompolnas kepada Suhardi Alius. Sebagai bukti, Edi memuji prestasi Suhardi Alius. "Beliau pernah jadi Kapolda Jawa Barat dan Kabareskrim, masih muda lagi umurnya," kata dia.



Alius mulai terlempar dari bursa calon Kapolri sejak ada gerakan mendongkelnya dari jabatan sebagai Kepala Bareskrim. Alius disebut berkhianat dari Polri karena dia bekerja sama dengan KPK.



Bahkan, Budi Waseso sebelum menjabat sebagai Kepala Baresrkirm sempat melontarkan janji kontroversial soal pembersihan Polri dari anggota yang diklaim berkhianat. Janji itu keluar setelah Kabareskrim sebelumnya, Komjen Suhardi Alius, dituding memberikan data terkait dengan Komjen Budi Gunawan ke Komisi Pemberantasan Korupsi.

Ucapan Budi Waseso menuai kritik dari mantan Kapolri, Komjen Oegroseno, karena dianggap menciptakan perpecahan. Namun, menurut Budi Waseso, tidak tertutup kemungkinan ada pengkhianat di dalam Bareskrim. "Ya bisa saja, kalau pengkhianat internal itu nanti yang urus internal. Nanti kami bahas lagi," tuturnya.

Kompolnas akan menyerahkan empat nama kepada Jokowi. Dua calon Kapolri itu dari angkatan 1982 dan sisanya dari angkatan 1984. Dari angkatan 1982 adalah Wakapolri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti dan Inspektur Pengawasan Umum Polri Komjen Dwi Priyatno. Sedangkan Kepala Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian Komisaris Jenderal Budi Waseso dan Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri Komjen Putut Eko Bayuseno mewakili angkatan 1984.

Meski begitu Edi Saputra Hasibuan belum bisa memastikan keempat nama tersebut bakal dipilih oleh Presiden Joko Widodo. "Bisa saja Pak Presiden pilih yang lain, karena itu hak prerogatif beliau," kata dia.

INDRA WIJAYA

Berita terkait

Simak Lagi, Ini 5 Profil Calon Kapolri yang Akan Dipilih Jokowi

11 Januari 2021

Simak Lagi, Ini 5 Profil Calon Kapolri yang Akan Dipilih Jokowi

Presiden Joko Widodo atau Jokowi sudah menerima lima nama calon Kepala Polri atau Kapolri dari Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas). Simak profilnya

Baca Selengkapnya

Soal 5 Calon Kapolri, Politikus Demokrat: Mereka Bintang 3, Sudah Lolos Ujian

9 Januari 2021

Soal 5 Calon Kapolri, Politikus Demokrat: Mereka Bintang 3, Sudah Lolos Ujian

Benny menyebut Presiden Jokowi memiliki hak eksklusif untuk memilih siapa dari lima nama calon Kapolri yang bakal diajukan kepada DPR

Baca Selengkapnya

Kompolnas Telah Kantongi Nama Calon Kapolri Pengganti Idham Azis

25 Desember 2020

Kompolnas Telah Kantongi Nama Calon Kapolri Pengganti Idham Azis

Kompolnas mengatakan sudah memiliki nama calon Kapolri pengganti Idham Azis. Nama-nama ini akan diserahkan ke Presiden Jokowi dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

Kompolnas Jamin Kapolri Pengganti Idham Azis Punya Rekam Jejak Baik

20 Desember 2020

Kompolnas Jamin Kapolri Pengganti Idham Azis Punya Rekam Jejak Baik

Kompolnas sedang menjaring kriteria untuk calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis.

Baca Selengkapnya

Kompolnas Segera Serahkan Rekomendasi Nama-nama Calon Kapolri ke Jokowi

20 Desember 2020

Kompolnas Segera Serahkan Rekomendasi Nama-nama Calon Kapolri ke Jokowi

Kompolnas mengatakan akan segera menyerahkan rekomendasi nama-nama calon Kapolri pada Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya

IPW Catat 13 Orang Masuk Bursa Calon Kapolri, 5 Nama Punya Potensi Besar

30 November 2020

IPW Catat 13 Orang Masuk Bursa Calon Kapolri, 5 Nama Punya Potensi Besar

Indonesia Police Watch (IPW) mencatat ada 13 perwira tinggi Polri berpangkat Komisaris Jenderal yang bisa ikut dalam bursa calon Kapolri.

Baca Selengkapnya

Dicopot dari Kapolda Metro, Peluang Karir Nana Sudjana Dinilai Masih Terbuka

18 November 2020

Dicopot dari Kapolda Metro, Peluang Karir Nana Sudjana Dinilai Masih Terbuka

Dicopotnya dia dari jabatan Kapolda Metro Jaya, Bambang menilai tak menghancurkan peluang Nana Sudjana menjadi salah satu calon Kapolri

Baca Selengkapnya

Irjen Nana Sudjana Dicopot, IPW: Makin Berat Masuk Bursa Calon Kapolri

17 November 2020

Irjen Nana Sudjana Dicopot, IPW: Makin Berat Masuk Bursa Calon Kapolri

IPW menilai pencopotan Kapolda Metro Jaya dimanfaatkan sebagai manuver dalam persaingan bursa calon Kapolri

Baca Selengkapnya

IPW: Calon Kapolri akan Terlihat pada Awal November

21 Juni 2020

IPW: Calon Kapolri akan Terlihat pada Awal November

Dari data IPW, delapan nama calon Kapolri itu terdiri dari lima jenderal bintang tiga dan tiga jenderal bintang dua.

Baca Selengkapnya

IPW: Delapan Nama Kuat Masuk Bursa Calon Kapolri

11 Juni 2020

IPW: Delapan Nama Kuat Masuk Bursa Calon Kapolri

Menurut prosedur, nama-nama yang masuk dalam bursa calon Kapolri itu akan digodok Dewan Kebijakan Tinggi Polri.

Baca Selengkapnya