Saran untuk Jokowi, Masuk KMP atau Bikin Partai Baru?

Reporter

Editor

Anton Septian

Rabu, 4 Februari 2015 14:44 WIB

Presiden Joko Widodo, berjalan bersama Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto (kiri), usai pertemuan tertutup di Istana Kepresidenan Bogor, Jabar, 29 Januari 2015. Jokowi dan Prabowo, bertemu dalam rangka silahturahim dan membicarakan masalah terkini bangsa. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dari Center for Strategic and International Studies, J. Kristiadi, mengatakan ada beberapa alternatif bagi Presiden Joko Widodo untuk menghindari intervensi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang berlebihan. Di antaranya Jokowi masuk ke Koalisi Merah Putih (KMP) atau membentuk partai baru.

"Kalau masuk ke KMP, untuk jangka pendek. Partai baru untuk jangka panjang," kata Kristiadi ketika dihubungi, Rabu, 4 Februari 2015.

Kristiadi mengingatkan Jokowi bahwa masuk ke Koalisi Merah Putih berisiko. Sebab, koalisi pendukung Prabowo Subianto itu sempat menjadi lawan politik Jokowi yang juga ingin berkuasa dalam pemerintahan.

"Jangan seperti keluar mulut buaya, masuk mulut singa. Yang kita dorong pelaksanaan program Nawa Cita-nya," ujar Kristiadi.

Sedangkan jika membentuk partai baru, menurut Kristiadi, Jokowi tidak bisa memanfaatkannya sebagai solusi atas masalah saat ini. Alasannya, proses pembentukan partai sangat panjang. Tapi, paling tidak, partai tersebut bisa mendukung Jokowi pada Pemilihan Umum 2019.

Kristiadi juga memberi saran kepada PDI Perjuangan supaya tidak terus merongrong Jokowi. Sebab, rongrongan itu dapat berdampak buruk bagi citra partai banteng. "Kalau ribut terus, Jokowi dinilai gagal. Mana bisa PDIP menang di pemilu selanjutnya?"

Saran Kristiadi berkaitan dengan intervensi PDI Perjuangan dalam pencalonan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Kepala Kepolisian RI. Budi sudah menjadi tersangka kasus dugaan korupsi dan gratifikasi. Hingga kini, PDI Perjuangan ditengarai masih mendesak Jokowi agar segera melantik Budi.



DEWI SUCI RAHAYU

Berita terkait

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

6 menit lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

22 menit lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

36 menit lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

1 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

3 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

4 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

4 jam lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

5 jam lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

5 jam lalu

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

Presiden Jokowi nge-prank jurnalis yang sudah menuggu sekitar setengah jam untuk sesi wawancara cegat atau doorstop.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

6 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya