Soal Budi Gunawan, PDIP Beri Jokowi Deadline?  

Reporter

Jumat, 30 Januari 2015 19:19 WIB

Politikus PDIP, Hasto Kristiyanto, seusai bertemu Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, 23 Oktober 2014. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristianto mengatakan partainya menyerahkan keputusan soal Kepala Kepolisian RI ke tangan Presiden Joko Widodo. Menurut dia, partainya tak pernah menekan atau memberikan tenggat waktu pada Jokowi untuk melantik Komisaris Jenderal Budi Gunawan.

"Tak pernah kami kasih deadline, itu bertentangan dengan aturan negara. Kami menyerahkan keputusan di tangan Presiden dan PDIP akan menjadi penopang utama Jokowi dan JK," ujar Hasto di rumah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Jumat, 30 Januari 2015. (Baca: Fadli Zon: Presiden Jokowi Diintervensi Partai)

Kabarnya, PDIP memberi tenggat waktu Jokowi untuk melantik Budi pada akhir pekan ini. Jika tidak, PDIP akan menarik dukungan. Jokowi menunda pelantikan itu lantaran Budi tengah tersangkut kasus dugaan korupsi yang disidik Komisi Pemberantasan Korupsi. Sikap itu berseberangan dengan partai pendukungnya yang ingin segera melantik Kapolri. (Baca: Jokowi Jumpa Prabowo, Apa Reaksi Megawati?)

Perbedaan sikap itu membuat Jokowi menjajaki dukungan politik dari Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto. Seusai pertemuan pada Kamis siang, 29 Januari 2015, Prabowo secara tegas menyatakan dukungannya terhadap komitmen Jokowi untuk menjaga institusi KPK dan Polri sebagai penegak hukum.

Menurut Hasto, ada banyak kepentingan yang bermain di tengah kisruh antara Komisi Pemberantasan Korupsi dan Kepolisian. "Ada kepentingan energi, minyak, senjata, dan lainnya," kata dia. Namun, ia tak menjelaskan lebih rinci siapa yang dimaksud. "Di situasi sekarang baiknya beri kesempatan pada Presiden untuk mengambil keputusan." (Baca: 2 Dalih Komjen Budi Gunawan Tolak Panggilan KPK)

Namun, Hasto menekankan, keputusan yang diambil Jokowi harus sesuai dengan ketentuan dalam undang-undang. Hasto menolak berandai-andai apabila pada akhirnya Budi batal dilantik. Prinsipnya, kata Hasto, PDIP akan menjadi pendukung utama Jokowi dan JK.

TIKA PRIMANDARI

Berita Lain
Gara-gara Ini, Akbar Tandjung Tinggalkan Ical
Politikus PDIP Sebut Ada 3 Brutus di Ring-1 Jokowi
Koalisi Merah Putih Prabowo Siap Dukung Jokowi
Dekati Prabowo, Jurus Politik Jokowi Tepuk 2 Lalat

Berita terkait

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

6 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

7 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

7 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

9 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

9 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

11 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

14 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

15 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

16 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

16 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya