Jokowi menjawab pertanyaan wartawan di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu, 1 Oktober 2014. ANTARA/Widodo S. Jusuf
Kepada Nyai Pamekas, dengan penuh nafsu dan gelap mata, Citrasoma terang-terangan mengutarakan ingin segera menidurinya. Nyai Pamekas sadar tidak mungkin dirinya menolak dan melarikan diri melihat kondisi dan jabatan Pangeran Citrasoma. Melawan pun, dipastikan sia sia. Karena itu, dirinya memutar otak dengan memberikan syarat kepada Pangeran agar bisa menidurinya. (Baca: Jagoan Hukum ke Istana, Jokowi Bikin Tim Khusus?)
Pangeran Citrasoma diminta Nyai Pamekas untuk menidurkan semua orang agar tidak ada yang mengetahui tindakan terlarang tersebut. Dengan segera sang pangeran mengeluarkan ilmu saktinya yang membuat orang segera terlelap. Citrasoma langsung meminta 'jatah'-nya segera berhasil menidurkan semua orang. Namun, Nyai Pamekas menolak dan mengatakan bahwa masih ada yang belum tidur. (Baca: Sepeda Jokowi, 'Save KPK', dan Rakyat Tak Jelas)
Pangeran Citrasoma tidak mempercayai omongan Nyai Pamekas, dan bertanya siapa lagi yang belum tertidur. "Gusti Yang Maha Kuasa (Allah)," ujar Nyai Pamekas. Kalimat singkat tersebut seperti palu godam yang memukul kepala Citrasoma dan mengembalikan kesadarannya. Sontak pangeran sadar, malu, dan segera meminta maaf kepada Nyai Pamekas.
Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat
1 jam lalu
Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.
Jokowi Terima Lawatan Gubernur Jenderal Australia di Istana Bogor
4 jam lalu
Jokowi Terima Lawatan Gubernur Jenderal Australia di Istana Bogor
Presiden Jokowi menyambut kunjungan kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Jumat, 17 Mei 2024.