Menuju Mabes, Bambang KPK 2 Kali Diteror Polisi

Reporter

Minggu, 25 Januari 2015 05:35 WIB

Sari Indra Dewi (kanan), istri Bambang Widjojanto. tribunnews.com

TEMPO.CO , Depok:Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Bambang Widjojanto, mengatakan ancaman penutupan mulutnya dengan plester sempat dilontarkan kepolisian saat dirinya berada dalam mobil menuju kantor Badan Reserse Kriminal Markas Besar Polri. Mengendarai mobil Totoya Fortuner Bambang beserta putri keduanya Izzat Nabillah dibawa menuju Mabes Polri dari Cimanggis, Depok.

"Di perjalanan saya mulai beritahu anak saya, Izzat, ini yang namanya proses penangkapan syaratnya harus seperti ini, saya paham kan begitu-begitu," kata Bambang Widjojanto di rumahnya di Kampung Bojong Lio, Sukmajaya, Cilodong, Depok, Sabtu, 24 Januari 2015. (Baca:Soal Bambang, Oegroseno: Kabareskrim Patut Ditabok)

Dalam percakapan tersebut ia mengatakan jika penangkapan tidak memenuhi syarat-syarat seperti ini, penangkapannya salah. "Mungkin percakapan saya dengan anak saya itu menggangu. Kemudian salah seorang penyidik mengatakan ada plester enggak," kata Bambang.



Ia menilai ucapan tersebut merupakan bagian dari teror kepolisian pada dirinya. "Agak kelewatan sih sebenarnya," kata Bambang.(Baca: Penghancuran KPK: Tiga Indikasi PDIP-Mega Bermain)



Selang beberapa waktu, menurut Bambang, pihak kepolisian yang berada di mobil kembali mencoba meneror dirinya. "Salah seorang mengatakan, Mas Bambang lupa ya sama saya, Mas Bambang ini asal tahu saja ya, perkaranya ini banyak," kata Bambang. Ia menganggap ucapan tersebut sebagai upaya teror polisi terhadap dirinya.

Bambang sempat menjawab agar polisi tidak berbicara mengenai perkara, ia mengaku akan meladeni pembicaraan perkara jika dirinya sudah diperiksa oleh Kepolisian. (Baca: Orang Goblok pun Tahu, Ini Serangan Balik Polisi)



Bambang ditangkap Badan Reserse Kriminal Polri sebagai tersangka kasus kesaksian palsu pada Jumat, 23 Januari 2015. Bambang dituduh menyuruh saksi sengketa Pilkada di KotawaringinBarat, Kalimantan Tengah untuk memberi keterangan palsu. Ia ditangkap saat mengantarkan anak bungsunya sekolah di kawasan Cimanggis, Depok.

MAYA NAWANGWULAN

Baca juga:
Babak Pertama, Gamba Osaka Unggul 1-0 Atas Persija

Sebelum ke Arab, Kalla Mampir Isi Avtur di Aceh

Tiga Perubahan Ujian Nasional Ala Menteri Anies
Myanmar Bebaskan 595 Anak yang Dipersenjatai






Advertising
Advertising































indeks













Jokowi Tenang Polri dan KPK Gegeran, Sejarah Mencatat



SBY dianggap lebih baik ketimbang Jokowi dalam menyikapi persoalan antar lembaga negara.







1 2 3 4 5


















InfografisIndeks





Tentara ISIS dari 50 Negara, Dari Mana Saja?



Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan 12.000 warga negara asing, dari 50 negara, berperang di Irak dan Suriah sejak awal konflik. Berikut penyebarannya:





















IndikatorIndeks





Apakah Anda setuju Jokowi tetap mempertahankan hukuman mati?





Berita terkait

Menteri Pertanian Janji Bersihkan Kementerian dari Korupsi

25 menit lalu

Menteri Pertanian Janji Bersihkan Kementerian dari Korupsi

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan tidak pandang bulu dalam pemberantasan korupsi di lembaganya.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Irit Bicara Usai Diperiksa soal Auditor BPK Minta RP12 Miliar Demi Opini WTP

31 menit lalu

Syahrul Yasin Limpo Irit Bicara Usai Diperiksa soal Auditor BPK Minta RP12 Miliar Demi Opini WTP

BPK meminta keterangan Syahrul Yasin Limpo berkaitan kesaksian anak buahnya soal ada auditor BPK meminta uang agar Kementan dapat opini WTP

Baca Selengkapnya

3 Poin Kesaksian Jusuf Kalla Saat Jadi Saksi Meringankan Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

33 menit lalu

3 Poin Kesaksian Jusuf Kalla Saat Jadi Saksi Meringankan Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

Jusuf Kalla atau JK menjadi saksi meringankan dalam sidang eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan. Ini tiga poin pembelaannya.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan dalam Kasus Eks Dirut Pertamina, Begini Aturan Hukumnya

1 jam lalu

Jusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan dalam Kasus Eks Dirut Pertamina, Begini Aturan Hukumnya

Jusuf Kalla alias JK menjadi saksi meringankan dalam sidang kasus dugaan korupsi terdakwa Eks Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan.

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Akan Hadiri Panggilan KPK soal Klarifikasi LHKPN Rp 7 Miliar

1 jam lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Akan Hadiri Panggilan KPK soal Klarifikasi LHKPN Rp 7 Miliar

Kuasa hukum eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Luhut Simanjuntak, mengatakan kliennya akan memenuhi panggilan dari KPK itu untuk klarifikasi LHKPN.

Baca Selengkapnya

Ogah Komentar soal Hanan Supangkat, Syahrul Yasin Limpo: Sudah ya, Doain Saya

2 jam lalu

Ogah Komentar soal Hanan Supangkat, Syahrul Yasin Limpo: Sudah ya, Doain Saya

Syahrul Yasin Limpo enggan berkomentar soal hubungannya dengan CEO PT Mulia Knitting Factory sekaligus Wabendum NasDem Hanan Supangkat.

Baca Selengkapnya

Mobil Mercedes Benz Sprinter Disita KPK, Ini Kata Syahrul Yasin Limpo

3 jam lalu

Mobil Mercedes Benz Sprinter Disita KPK, Ini Kata Syahrul Yasin Limpo

Dalam kesempatan yang berbeda, kuasa hukum Syahrul Yasin Limpo, Djalamudin Koedoeboen, mengatakan belum mengetahui soal mobil yang disita KPK itu.

Baca Selengkapnya

KPK Tengah Telusuri Aliran Uang dalam Kasus Dugaan Proyek Fiktif di Telkomsigma

5 jam lalu

KPK Tengah Telusuri Aliran Uang dalam Kasus Dugaan Proyek Fiktif di Telkomsigma

KPK tengah menelusuri aliran uang dalam kasus dugaan korupsi di anak usaha PT Telkom, Telkomsigma.

Baca Selengkapnya

Surati Jokowi Soal Pansel KPK, Muhammadiyah Sebut Istana Belum Respons

6 jam lalu

Surati Jokowi Soal Pansel KPK, Muhammadiyah Sebut Istana Belum Respons

PP Muhammadiyah belum mendapatkan balasan surat dari Jomowi soal usulan mereka mengenai pembentukan Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

LHKPN Janggal Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, KPK: Harta Rp 6 Miliar Tapi Bisa Beri Pinjaman Rp 7 Miliar?

10 jam lalu

LHKPN Janggal Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, KPK: Harta Rp 6 Miliar Tapi Bisa Beri Pinjaman Rp 7 Miliar?

KPK telah menjadwalkan pemanggilan eks Kepala Bea Cukai Purwakarta pekan depan untuk mengklarifikasi kejanggalan LHKPN.

Baca Selengkapnya