Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Dien Syamsuddin, memberikan keterangan pers, di Kantor MUI, Jakarta, 6 Januari 2015. Dien menjelaskan rencana penyelenggaraan Kongres Umat Islam Indonesia di Yogyakarta, dengan agenda pembahasan penguatan peran politik, ekonomi dan sosial budaya umat Islam untuk Indonesia yang berkeadilan dan berperadaban.TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO , Jakarta:- Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan organisasinya belum terpikirkan untuk menarik Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Malik Fajar. Sebab, jabatan di Wantimpres itu berkaitan dengan personal, bukan institusi. (Baca:KPK Protes Polisi Perlakukan Bambang Bagai Teroris)
"Tidak pernah ada pembicaraan itu dan belum terpikirkan. Apalagi peristiwanya baru hari ini," kata dia saat dihubungi Tempo, Jumat, 23 Januari 2015. Malik dilantik menjadi Wantimpres, Joko Widodo pada Senin, 19 Januari lalu, bersama delapan orang lainnya.
Sebelummya, beredar kabar bahwa Muhammadiyah akan menarik kembali Malik Fajar dari Wantimpres. Hal ini berkaitan penangkapan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi. Din mengaku belum mendapat kabar tersebut. Justru ia mengaku heran dengan kabar itu. (Baca:Bambang Widjojanto Tersangka: Kisah yang Menjerat)
Jumat pagi, 23 Januari 2015, Badan Reserse Kriminal Polri menangkap Bambang terkait sengketa Pemilihan Kepala Daerah 2010 di Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Ia dituduh mengumpulkan para saksi untuk memberikan keterangan palsu di pengadilan Mahkamah Konstitusi.