Pengamat Dukung Ujian Nasional Diulang-ulang  

Reporter

Sabtu, 24 Januari 2015 05:53 WIB

Petugas melakukan pengecekan kelengkapan soal UN SMP di SMPN 19, Jaksel (3/5). Ujian Nasional yang menjadi persyaratan untuk lulus SMP akan digelar serentak di seluruh Indonesia pada Senin (5/5) mendatang. ANTARA/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO , Jakarta: Pengamat pendidikan, Weilin Han setuju dengan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan yang menerapkan ujian nasional dilakukan berulang-ulang. “Dilakukan berulang-ulang itu tidak masalah,” katanya saat dihubungi Jumat, 23 Januari 2015. (Baca:Anies: UN Bukan Lagi Penentu Kelulusan Siswa)

Menurut dia, ujian yang dilakukan tidak hanya sekali, dapat membuat siswa mengerti apa kekurangan dan apa yang harus diperbaiki. “Anak diajarkan untuk berpikir bila ia tidak lulus ujian nasional, maka ujian berikutnya si anak akan memperbaiki kesalahan di mata pelajaran pada ujian selanjutnya,” katanya.

Ujian nasional berulang kali juga membuat si anak akan melakukan persiapan lebih untuk menghadapi ujian tahap selanjutnya. Soal pemetaan pendidikan yang menjadi tujuan diadakannya ujian nasional, Weilin mengatakan, bisa berjangka waktu tertentu. (Baca:1001 Masalah Membelit Kementerian Pendidikan)

Anggota Komisi X T Taufiqulhadi setuju bila Ujian Nasional menjadi salah satu cara membuat pemetaan pendidikan anak-anak bangsa. “Dengan adanya pemetaan, ketimpangan antar pulau perlu dipelajari lalu diatasi,” katanya.

Namun wakil dari Partai Nasional Demokrat itu kurang setuju bila ujian nasional bisa dilakukan lebih dari sekali dalam satu tahun. Ia menilai bahwa pengulangan ujian nasional dalam satu tahun itu bisa membuat pemetaan tidak akurat. (Baca:Laporan ke Ombudsman, Pungli Pendidikan Terbanyak)

"Saya sebenarnya setuju bila UN hanya untuk pemetaan. Namun bila dilakukan berulang dan nilai UN juga menjadi dasar seleksi untuk jenjang yang lebih tinggi, Anies berpolitis namanya,” katanya.

Taufiq yang lebih setuju ujian nasional ditiadakan meminta Menteri Anies bersikap tegas. Bila tetap diadakan, UN hanya berlaku untuk pemetaan saja. Jangan menjadi dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya. “Tidak ada ketegasan bila UN dilakukan berulang ulang,” katanya.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan memutuskan ujian nasional tidak akan lagi menjadi satu-satunya standar kelulusan siswa. Bahkan, siswa bisa menempuh ujian nasional berkali-kali untuk memperbaiki pencapaiannya bila belum sesuai standar. (Baca: Menteri Anies: Banyak Pungli di Sekolah di Daerah )

"Anak-anak yang hasil ujian nasionalnya kurang diberi kesempatan untuk memperbaiki dengan ujian ulang," kata Anies di Gedung Ki Hajar Dewantara Kemendikbud, Jumat, 23 Januari 2015.

Menurut Anies, hal ini dilakukan agar ujian nasional tidak menjadi hakim lulus tidaknya siswa melainkan alat pembelajaran. Siswa, kata Anies, akan memiliki waktu lagi untuk belajar dan mengikuti ujian nasional berikutnya.

MOYANG KASIH DEWIMERDEKA | MITRA TARIGAN

Berita Terpopuler
:
PDIP Diserang Balik: KPK Pernah Panggil Megawati
Wakil Ketua KPK Bambang W. Ditangkap Polisi

Terkuak, Alasan Ali Turun Sebelum Tabrakan Maut

PDIP vs KPK: Siapa Jadi Pendendam?

Tanpa Izin Mega, Hasto Kristiyanto Serang KPK







Berita terkait

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

20 jam lalu

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

Co-Founder Paramadina Public Policy Institute, Wijayanto Samirin, menyebut Anies Baswedan menyetujui ide soal koalisi gagasan.

Baca Selengkapnya

Mengenal IHA, Badan Baru yang Diluncurkan Kemendikbudristek

1 hari lalu

Mengenal IHA, Badan Baru yang Diluncurkan Kemendikbudristek

Dilansir dari laman Kemendikbudristek, salah satu langkah pertama yang telah dilakukan IHA adalah memperbarui Museum Song Terus di Pacitan, Jawa Timur

Baca Selengkapnya

Pilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil

4 hari lalu

Pilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil

Belakangan tersorot nama-nama baru, ada Dharma Pongrekun dan Haris Azhar

Baca Selengkapnya

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

7 hari lalu

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

Politikus PDIP menyebut Ahok dan Anies berasal dari akar rumput yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Kenapa Tak Bisa Duet Anies Baswedan -Ahok di Pilkada Jakarta? KPU Sebutkan Bunyi Pasal Larangannya

7 hari lalu

Kenapa Tak Bisa Duet Anies Baswedan -Ahok di Pilkada Jakarta? KPU Sebutkan Bunyi Pasal Larangannya

Kadivi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU DKI Jakarta, Dody Wijaya sebut duet Anies Baswedan-Ahok pada Pilkada Jakarta 2024 tak akan terwujud.

Baca Selengkapnya

Cak Imin Siap Dukung Anies Baswedan Maju di Pilkada Jakarta 2024

7 hari lalu

Cak Imin Siap Dukung Anies Baswedan Maju di Pilkada Jakarta 2024

Cak Imin menyatakan secara pribadi mendukung Anies Baswedan maju sebagai Calon Gubernur di Pilkada Jakarta

Baca Selengkapnya

Prabowo Sesumbar Hanya Butuh 4 Tahun untuk Sejahterakan Indonesia, 5 Tahun Swasembada Pangan

8 hari lalu

Prabowo Sesumbar Hanya Butuh 4 Tahun untuk Sejahterakan Indonesia, 5 Tahun Swasembada Pangan

Prabowo menyatakan bakal memberi makan untuk semua anak-anak Indonesia dari daerah mana pun.

Baca Selengkapnya

Mungkinkah Duet Ahok-Anies Terjadi di Pilgub DKI Jakarta?

11 hari lalu

Mungkinkah Duet Ahok-Anies Terjadi di Pilgub DKI Jakarta?

Nama Ahok dan Anies disandingkan untuk maju di Pilgub DKI Jakarta. Mungkinkah duet Ahok-Anies bakal terjadi di Pilgub DKI?

Baca Selengkapnya

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

11 hari lalu

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

Berita soal Sri Mulyani masuk radar PDIP untuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta masuk menjadi berita politik terpopuler di kanal Nasional.

Baca Selengkapnya

Ragam Reaksi terhadap Deklarasi Ganjar Jadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

11 hari lalu

Ragam Reaksi terhadap Deklarasi Ganjar Jadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Pakar politik menilai deklarasi Ganjar yang akan jadi oposisi pemerintahan Prabowo-Gibran bisa saja mewakili sikap PDIP.

Baca Selengkapnya