Rombak Pejabat Polri, Jokowi Bersihkan Orang SBY?  

Reporter

Kamis, 22 Januari 2015 08:15 WIB

Jenderal (Purn) Luhut Panjaitan usai memenuhi panggilan Presiden Jokowi di Wisma Negera, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, 23 Oktober 2014. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Jenderal Purnawirawan Luhut Panjaitan membantah isu bahwa Presiden Joko Widodo melakukan bersih-bersih dengan merombak pejabat, khususnya Kepala Kepolisian RI.

Menurut Luhut, Jokowi tak pernah berpikir untuk "membuang" orang-orang dari rezim pemerintah sebelumnya. "Jokowi itu sudah pusing mikirin ekonomi," kata Luhut di kantornya di Istana Negara, Rabu, 21 Januari 2014. "Ngapain buang waktu mikirin yang begitu." (Baca: Datangi Kantor Luhut, Andi Klaim Lakukan Rapat.)

Luhut juga membantah spekulasi bahwa masa pensiun Kapolri Jenderal Sutarman dipercepat lantaran molornya kasus Obor Rakyat. Tabloid tersebut pernah menyerang Jokowi secara personal saat Pemilihan Presiden 2014. "Jangan berandai-andai. Jokowi kini hanya berfokus pada tugas sebagai presiden," kata Luhut. (Baca: Bertemu JK, Ical Bantah Titip Kader ke Jokowi.)

Dalam laman Facebook-nya, presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono, turut mengomentari kisruh pergantian Kapolri. SBY mengatakan mendengar sejumlah isu atau provokasi yang bisa memecah-belah bangsa. "Termasuk antara Presiden Jokowi dan saya," kata SBY. (Baca: Kenapa SBY Kumpulkan Mantan Menterinya di Cikeas?)

Menurut SBY, ada isu bahwa yang tengah dilakukan pemerintah saat ini adalah pembersihan "orang-orang SBY", baik di jajaran TNI, Polri, maupun pemerintah.

SBY mengatakan ada pula pengamat yang memandang kemelut di tubuh Polri tidak terlepas dari perseteruan antara Megawati dan SBY. Jenderal Sutarman dipersepsikan sebagai orang SBY, sedangkan Komisaris Jenderal Budi Gunawan adalah anak buah Megawati. (Baca: Soal Kapolri, Jokowi Tinggalkan Tradisi Baik SBY.)

SBY mengatakan Budi Gunawan dinilai dekat dengan Megawati karena pernah menjadi ajudan Ketua Umum PDI Perjuangan itu. Tapi, "Sutarman adalah mantan ajudan Gus Dur. Bukan mantan ajudan saya," kata SBY.

Di era SBY, perjalanan karier Komjen Polisi Budi Gunawan juga dinilai relatif baik dan lancar. Budi Gunawan mengalami tiga kali promosi jabatan serta kenaikan pangkat, yakni dari brigadir jenderal ke inspektur jenderal, dan kemudian ke komisaris jenderal.

SBY menyatakan yakin Jokowi tak akan berpikir untuk melakukan pembersihan semacam itu. Kalau hal itu terjadi, "Bagaimana pula nanti jika presiden baru pengganti Pak Jokowi juga melakukan 'pembersihan' yang sama." (Baca: SBY Akan Copot Jabatan Tersangka, Jokowi Malah....)

MUHAMMAD MUHYIDDIN

Terpopuler

Langgar Tenggat Waktu, Jokowi Ancam Copot Menteri

KPK Jawab 'Serangan' Istana Soal Budi Gunawan

Ini Surat Dewan Gereja Dunia untuk Bima Arya

Serang Balik, Budi Gunawan Sodorkan 'Dosa' KPK

Sutarman: Banyak Pelanggaran di Internal Polri

Berita terkait

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

6 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

7 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

7 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

9 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

9 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

11 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

14 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

15 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

16 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

16 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya