Meme Presiden Joko Widodo dan calon presiden Brasil terkait Narkoba. (facebook)
TEMPO.CO , Jakarta:Eksekusi mati yang dilakukan Kejaksaan Agung pada Ahad, 18 Januari 2015 dini hari, menimbulkan reaksi beragam di dunia maya. Salah satu bentuknya adalah muncul meme atau gambar Presiden Joko Widodo yang disandingkan dengan meme terpidana narkoba asal Brasil, Marco Archer Cardoso. (Baca: Eksekusi Diprotes, Menteri Tedjo: Kita Harus Tegas.)
Dalam sebuah postingan di akun Facebook milik Rony Lantip, muncul dua meme berbahasa Portugis. Satu meme menunjukan wajah Jokowi sambil tersenyum dan bertuliskan, "Di negara saya bandar narkoba tidak jadi kaya, tidak jadi seleb dan tidak jadi politikus." (Baca: Presiden Jokowi Dimusuhi Tiga Negara.
Di gambar kedua, wajah Marco dipampang dengan helikopter. Juga ada tulisan berbahasa Portugis yang isinya adalah, "Di Indonesia dengan 13 kilogram kokain dihukum mati, di Brasil pemilik helikopter 450 kilogram kokain hampir terpilih menjadi presiden," tulis di gambar itu.
Kejaksaan Agung mengeksekusi mati enam terpidana narkoba pada Ahad, 18 Januari 2015 dini hari kemarin. Enam terpidana narkoba yang dieksekusi itu lima di antaranya adalah warga negara asing.
Adalah Marco Archer Cardoso, Warga Negara Brasil; Ang Kiem Soei alias Tommy Wijaya, Warga Negara Belanda; Rani Andriani alias Melisa Aprilia, Warga Negara Indonesia; Namaona Denis,Warga Negara Malawi; Daniel Enemuo, Warga Negara Nigeria dan Tran Thi Bich Hanh, Vietnam.
Kebijakan ini menuai protes pemerintah Belanda dan Brasil. Keduanya menarik duta besar mereka dari Indonesia.
Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran
15 jam lalu
Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran
Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.