Darurat Narkoba, Jokowi Ogah Dilobi Abbott  

Reporter

Selasa, 20 Januari 2015 16:15 WIB

Keluarga yang akan mengunjungi terpidana mati Ang Kim Soei, tidak mendapat ijin besuk oleh petugas yang berjaga di Dermaga Wijayapura, Cilacap, Jateng, 16 Januari 2015. Ang Kim Soei asal Belanda merupakan terpidana mati dalam kasus kepemilikan dua pabrik ekstasi dan rencananya akan dieksekusi Kejagungagung pada 18 Januari 2015. ANTARA/Idhad Zakaria

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yakin Presiden Joko Widodo akan tetap menolak permintaan Perdana Menteri Australia Tony Abbott untuk membatalkan eksekusi mati dua anggota Bali Nine.

Bali Nine adalah sebutan untuk sembilan orang Australia yang ditangkap pada April 2005 karena ingin menyelundupkan 8,3 kilogram heroin dari Indonesia ke Australia.

Abbott dikabarkan mengirim surat langsung agar Jokowi memberikan pengampunan kepada dua warga Australia, yaitu Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. (Baca: Australia Lobi Jokowi Batalkan Eksekusi Mati.)

"Presiden juga telah menyampaikan soal kedaruratan dan ketegasan pemerintah Indonesia dalam penegakan hukum kejahatan narkotik," ujar Retno di Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Selasa, 21 Januari 2015. (Baca: Tony Abbot Kirim Surat, Apa Reaksi Jokowi?)

Retno tak dapat memastikan apa sikap Australia saat Indonesia nanti benar-benar mengeksekusi anggota Bali Nine, termasuk kemungkinan menarik duta besar dari Jakarta. Meski demikian, menurut dia, seperti Belanda dan Brasil, Australia kemungkinan hanya akan memanggil duta besarnya untuk konsultasi, bukan menarik mereka. "Komunikasi antara kepala negara wajar saja terjadi," tuturnya. (Baca: Eksekusi Mati Rani, Kesaksian Ayah, dan Isi Wasiat.)

Retno juga belum dapat memastikan proses terakhir dari eksekusi Chan dan Sukumaran. Ia hanya mengklaim keduanya termasuk dalam daftar 60 terpidana mati yang akan menjalani eksekusi. Pelaksanaannya dipercepat pula karena termasuk kejahatan narkotik.

Ia juga memaparkan sejumlah data sebagai bukti situasi darurat narkoba di Indonesia. Jumlah pecandu narkoba di Indonesia setara dengan jumlah warga Selandia Baru atau sekitar lima juta orang, 1,2 juta di antaranya sudah tak dapat menjalani rehabilitasi. Usia pemakai mulai 10 tahun.

Setiap hari, jumlah korban meninggal akibat narkoba sekitar 50 orang atau 10 persen dari total korban di dunia. Total kebutuhan narkoba di Indonesia mencapai 1 ton per hari. Sedangkan total penjualannya di Indonesia mencapai Rp 110 triliun atau sekitar 43 persen di dunia. "Indonesia sudah darurat. Pemerintah harus tegas," kata Retno.

FRANSISCO ROSARIANS





Terpopuler
Mahasiswi Berutang Rp 1 Miliar Dikenal Tertutup
Mahasiswi Berutang Rp 1 Miliar, Ayah: Nuwun Sewu
Bob Sadino, Celana Pendek, dan Ajaran Agama
Tony Abbot Kirim Surat, Apa Reaksi Jokowi?
Keluarga Korban Air Asia Berebut Jadi Ahli Waris

Berita terkait

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

5 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

6 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

7 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

8 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

8 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

10 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

13 jam lalu

Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

MER-C mengatakan serangan udara menyasar ke sebuah rumah dekat wisma yang ditempati para relawan WNI di Rafah, Gaza Selatan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

14 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

15 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

16 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya