Fenomena Bunuh Diri Masih Terjadi di Gunung Kidul

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Sabtu, 17 Januari 2015 14:06 WIB

TEMPO/Nita Dian

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kepolisian Resor Kabupaten Gunung Kidul mencatat, sepanjang tahun 2014 ini ada dua jenis kasus kriminalitas yang tergolong tertinggi di antara kasus lainnya. "Khususnya kasus bunuh diri dan penggunaan narkotika, masih tertinggi untuk tahun 2014 ini," kata Kepala Kepolisian Resor Kabupaten Gunung Kidul Ajun Komisaris Besar Polisi Faried Zulkarnaen kepada Tempo akhir bulan lalu.


Faried merinci, untuk kasus bunuh diri di Gunung Kidul tahun 2014 ada 21 kasus. Hanya turun sedikit dibanding tahun sebelumnya 2013 yang mencapai 29 kasus. Dari jumlah kasus bunuh diri yang muncul tahun ini, kata Faried, hanya ada satu nyawa yang berhasil diselamatkan. Sementara 20 lainnya tewas dengan cara paling banyak menggantung dirinya. "Rata-rata satu bulan hampir dua orang mencoba bunuh diri, yang gagal dan bisa diselamatkan hanya satu orang," kata Faried.

Namun yang menjadi perhatian kepolisian, dari kasus bunuh diri yang memang marak di Gunung Kidul itu, motif para pelakunya mulai berubah. Meskipun profil pelaku bunuh diri itu kebanyakan masih kalangan lanjut dengan usia di atas 50 tahun. Dengan cara rata-rata gantung diri karena merasa depresi dengan beban penyakit menahun yang tak kunjung sembuh. "Untuk tahun ini ada dua kasus yang melibatkan anak di bawah umur 18 tahun, dengan cara dan motif berbeda," kata dia. (Baca: Berbagai Topik Bunuh Diri)


Misalnya yang terjadi pada seorang pelajar Sekolah Menengah Atas berinisial G (17 tahun) asal Dusun Ngingrong Kecamatan Tepus September lalu. Yang mencoba bunuh diri setelah merasa gagal dan depresi dengan proses pendidikannya. Bunuh diri gagal itu dilakukan pelajar itu dengan menceburkan diri ke jurang bersama sepeda motor yang dikendarainya ke jurang dengan ketinggian sekitar 40 meter.


"Ada juga yang memincum racun serangga di usia 14 tahun, tapi itu tidak berhasil selamat, penyebabnya karena patah hati dengan pacar," kata Faried.

Wakil Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Gunung Kidul Suhardono menuturkan, pemerintah memiliki tanggungjawab terhadap masih tingginya fenomena bunuh diri di Gunung Kidul yang terus mewarnai sepanjang tahun hingga saat ini. Terutama melakukan aksi jemput bola dan turun ke masyarakat guna mengetahui mana warga lanjut usia yang masih menderita sakit dan perlu mendapat perawatan.


"Dalam masyarakat masih berkembang pemahaman sempit, bahwa sakit yang tk kunjung sembuh itu aib dan beban keluarga, jadi jalan cepatnya dengan bunuh diri," kata dia.


Advertising
Advertising

PRIBADI WICAKSONO
Berita Lain:

Tunda Budi Jokowi Atasi Desakan Kubu Megawati
Budi Gunawan Tinggalkan Istana Tanpa Senyum
PDIP Ngotot Budi Gunawan Dilantik, Jokowi Repot



Berita terkait

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

39 menit lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Keluarga Akui Tak Tahu Detail Masalah Pribadi yang Diduga Sebabkan Brigadir RA Tewas

1 hari lalu

Keluarga Akui Tak Tahu Detail Masalah Pribadi yang Diduga Sebabkan Brigadir RA Tewas

Keluarga Brigadir RA masih menunggu hasil pemeriksaan ponsel oleh penyidik Polres Jakarta Selatan

Baca Selengkapnya

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

1 hari lalu

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merespons perihal penghentian penyidikan kasus kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA

Baca Selengkapnya

Cerita Sepupu saat Memandikan Jenazah Brigadir RA

1 hari lalu

Cerita Sepupu saat Memandikan Jenazah Brigadir RA

Sepupu Brigadir Ridhal Ali Tomi (Brigadir RA), Rudi Dagong, bercerita saat dia memeriksa jenazah hingga memandikannya

Baca Selengkapnya

Keluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua

1 hari lalu

Keluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua

Jenazah Brigadir RA dijemput tiga perwakilan keluarga dan komandannya di Polresta Manado.

Baca Selengkapnya

Kapolri Pertimbangkan Lanjutkan Pemeriksaan Kematian Brigadir RA, meski Polres Jaksel Resmi Sebut Bunuh Diri

1 hari lalu

Kapolri Pertimbangkan Lanjutkan Pemeriksaan Kematian Brigadir RA, meski Polres Jaksel Resmi Sebut Bunuh Diri

Kapolri menyatakan polisi masih terus mendalami motif Brigadir RA nekat menghabisi nyawanya dalam mobil Alphard hitam di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Indra Pratama Bantah Brigadir RA sebagai Ajudan dan Sopir, Datang ke Rumah untuk Silaturahmi

2 hari lalu

Pengusaha Indra Pratama Bantah Brigadir RA sebagai Ajudan dan Sopir, Datang ke Rumah untuk Silaturahmi

Keterangan Indra Pratama sebagai pemilik rumah lokasi tewasnya Brigadir RA berbeda dengan keterangan Polda Sulut. Ridhal disebut sebagai ajudan.

Baca Selengkapnya

Polda Sulut Mengonfirmasi Brigadir RA Jadi Ajudan dan Sopir Pengusaha di Jakarta Sejak 2021

2 hari lalu

Polda Sulut Mengonfirmasi Brigadir RA Jadi Ajudan dan Sopir Pengusaha di Jakarta Sejak 2021

Brigadir RA yang disebut tewas bunuh diri dalam mobil Alphard selama ini jadi ajudan pengusaha sejak 2021. Tanpa izin dari pimpinan.

Baca Selengkapnya

Brigadir Ridhal Ali Tomi Diduga Bunuh Diri, IPW MInta Atasan Perhatikan Psikis Anggotanya

2 hari lalu

Brigadir Ridhal Ali Tomi Diduga Bunuh Diri, IPW MInta Atasan Perhatikan Psikis Anggotanya

Penyidik akan memeriksa ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi untuk menelisik lebih dalam penyebab personel Polresta Manado itu bunuh diri.

Baca Selengkapnya

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

2 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya