6 Manuver Surya Paloh Saat Kisruh Budi Gunawan
Editor
Bobby Chandra
Kamis, 15 Januari 2015 19:12 WIB
Usai mengikuti rapat bersama Jokowi, Surya Paloh mempertanyakan momen penetapan Budi sebagai tersangka oleh KPK. Menurut dia, KPK seharusnya menyadari bahwa Budi sudah diajukan menjadi calon Kepala Polri sebelum ditetapkan menjadi tersangka. "Seharusnya KPK pun tahu kalau ini sudah masuk diusulkan presiden," kata Surya di Istana Negara, Rabu, 14 Januari 2015. (Baca: Surya Paloh: Jokowi dan Budi Gunawan Tak Nyaman)
Ia menilai jika momentumnya tepat, maka penetapan tersangka tidak akan menimbulkan polemik seperti yang saat ini terjadi. Surya mencontohkan mencari kesalahan seseorang memang mudah. Tapi, Surya menilai, pemerintah seharusnya berupaya untuk selalu menempatkan kepentingan yang lebih besar. "Meninggalkan kepentingan atau ego pribadi, korporasi, sektoral," katanya.
Surya mengaku tidak memberi saran pada Presiden mengenai calon Kepala Polri. Ia juga mengatakan Jokowi juga tak pernah meminta saran. Ia mengatakan keputusan Jokowi tidak dilakukan langsung karena Presiden harus memperhitungkan berbagai kepentingan. "Dia harus melihat dengan kepentingan yang lebih besar lagi dan bersikap lebih baik terhadap suatu kebijakan apapun," katanya. (Baca: 4 Risiko Budi Gunawan Jika Ngotot Jadi Kapolri)
3. Pertanyakan Langkah KPK
Surya mengatakan ia tetap pendukung pengajuan calon Kepala Polri oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Ia menyadari pengajuan ini akan memberikan implikasi tertentu pada pemerintah. "Bukan Budi Gunawan-nya. Tapi saya mendukung tatanan sistem ketatanegaraan kita. Bukan personel atau pribadi siapa pun," kata Surya di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 14 Januari 2015. (Baca: 3 Blunder Jokowi Pilih Komjen Budi Gunawan)
Ia mengakui pengajuan Budi dapat mengurangi kepercayaan masyarakat. Surya menilai pemerintah tak boleh selamanya mengeluarkan kebijakan yang populer. "Tapi itulah tugas pemerintah. Bukan hanya untuk merasa nyaman dengan mendapat dukungan terus-menerus pada pemikiran-pemikiran yang mendukung popularitas," ujarnya. (Baca: 4 Risiko Budi Gunawan Jika Ngotot Jadi Kapolri)
Mengenai penetapan Budi sebagai tersangka oleh KPK, Surya mengatakan, asas praduga tak bersalah harus terus dikedepankan. Ia juga tak menutup kemungkinan KPK dapat membuat kesalahan saat mengeluarkan keputusan. "Sama halnya lembaga KPK atau lembaga apa pun juga. Siapa yang bisa memastikan mereka tidak melakukan kesalahan dalam melakukan kebijakan dan keputusannya."
Berikutnya: 4. Minta Proses Hukum Budi Dipercepat
<!--more-->
4. Minta Proses Hukum Budi Dipercepat
Menurut Surya paloh, sebaiknya proses peradilan terhadap Budi Gunawan dipercepat supaya Presiden Jokowi dapat memberi putusan yang arif. Namun, kata Surya, proses politik yang terjadi di DPR juga harus dihargai. "Kedua proses tersebut harus terus berjalan, kita hormati dong," ujar Surya di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 15 Januari 2015. (Baca: DPR Setuju Budi Gunawan Jadi Kapolri)
Ia menegaskan Jokowi akan menunggu keputusan paripurna hari ini. Surya yakin Jokowi akan mengambil keputusan yang bijaksana. Ia mengaku memang diundang ke Istana bukan untuk membicarakan soal Kepala Polri, melainkan undangan makan siang. "Tadi juga tak diskus apa-apa dengan beliau," ujarnya. "Kalau memang presiden meminta pendapat akan saya sampaikan."
Pengajuan nama Budi menjadi calon tunggal Kepala Polri oleh Presiden Jokowi menuai pro dan kontra. Apalagi KPK mengumumkan Budi menjadi tersangka kasus dugaan rekening gendut saat menjabat Kepala Biro Kepala Pembinaan Karier di Mabes Polri. Kamis pagi, 15 Januari 2015, DPR menyetujui Budi sebagai calon Kepala Polri dalam sidang paripurna.
5. Membela Kompolnas dan DPR
Komisi Hukum DPR akhirnya menyetujui Budi Gunawan sebagai pengganti Kepala Polri Jenderal Sutarman yang masa jabatannya habis pada Oktober 2015. Mereka menyetujui bekas ajudan Presiden kelima Megawati Soekarnoputri itu secara aklamasi untuk ditetapkan sebagai Kapolri. Dilantik atau tidaknya Budi menjadi Kepala Polri akan tergantung pada keputusan Presiden Jokowi.
Surya menekankan publik untuk tidak memberi stempel bahwa DPR salah saat menyetujui usulan Kapolri oleh Jokowi. Sebab, kata dia, apa yang dilakukan DPR tak melanggar konstitusi. Surya menyebut Komisi Kepolisian Nasional sebagai lembaga kompeten dalam merekomendasikan calon Kepala Polri. "Mereka sudah memberi penjelasan yang loud and clear," ujarnya. (Baca: DPR Setuju Budi Gunawan Jadi Kapolri)
Surya mengatakan meski Budi ditetapkan tersangka oleh KPK, publik tak bisa serta-merta menilainya bersalah. Menurut Surya perlu ada pembuktian di lembaga peradilan. Penetapan tersangka oleh KPK, menurut Surya terlalu mendadak. Padahal, proses di DPR terkait dengan pemilihan Kepala Polri sudah berlangsung. "Kita tunggu saja hasil paripurna," ujarnya.
Selanjutnya: 6. Dorong Jokowi Lantik Budi
<!--more-->
6. Dorong Jokowi Lantik Budi
Surya mengakui kondisi pencalonan Budi sebagai Kepala Polri ini ironis. Tapi ia mengatakan sebaiknya Presiden Joko Widodo tetap melantik Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Kepala Polri. Sebabnya, proses politik di DPR sudah berjalan. "Masalahnya, dilantik atau tidak dilantik, kalau saya (jadi Jokowi), saya lantik," kata Surya di Istana Negara, Kamis, 15 Januari 2015.
Menurut Surya Paloh, dua proses, yakni proses hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi dan proses politik di DPR, tetap harus berjalan. Menurut Surya, sikap Jokowi masih sama, yakni menunggu hasil rapat paripurna di DPR. "Nanti beliau akan mengambil keputusan yang arif," ujarnya. Namun Surya yakin Jokowi bakal mengambil keputusan yang bijaksana. (Baca: Surya Paloh: Kalau Saya Jokowi, Budi Saya Lantik)
Surya mengatakan Jokowi dan Budi Gunawan tak nyaman dengan situasi pencalonan Kepala Polri yang terus diperdebatkan. Selain itu, kata Surya, Persepsi publik sudah rusak dengan dijadikannya Budi sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus dugaan korupsi di Mabes Polri. "Presiden pasti tak nyaman, Budi Gunawan tidak nyaman, saya pun tak nyaman," katanya.
ANANDA TERESIA | TIKA PRIMANDARI | BOBBY CHANDRA
Baca Berita Terpopuler
4 Risiko Budi Gunawan Jika Ngotot Jadi Kapolri
4 Aktor di Balik Blunder Pemilihan Budi Gunawan
SBY Copot Jabatan Tersangka, Kini Jokowi Malah...
Rekening Anak Budi Gunawan Bikin Heran KPK
Alasan Mabes Polri Kerahkan Pasukan ke KPK