Loloskan Budi, DPR Lempar Bola Panas ke Jokowi  

Reporter

Rabu, 14 Januari 2015 19:27 WIB

Presiden Joko Widodo berjabat tangan usai menerima potongan tumpeng pertama dari Ketua Umum PDI P, Megawati Soekarnoputri, dalam acara HUT PDIP ke-42 di Kantor DPP PDIP, Jakarta 10 Januari 2015. Peringatan ini mengangkat tema "Berjuang Untuk Kesejahteraan Rakyat". TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat melempar bola panas pencalonan Budi Gunawan sebagai Kepala Polri ke Presiden Joko Widodo. Mereka menyetujui dan mengesahkan pencalonan Budi Gunawan yang telah ditetapkan sebagai tersangka korupsi oleh KPK. (Baca: Budi Gunawan Pecahkan Rekor di KPK )

Anggota Komisi Hukum DPR dari Fraksi Gerindra, Desmond Junaidi Mahesa, mengatakan tak mempermasalahkan siapa pun calon Kapolri yang diajukan Presiden Jokowi. Bila nama Budi Gunawan ditarik, ia mengatakan penentuan nama penggantinya adalah hak prerogatif Presiden.

"Terserah Presiden bila mau mengajukan nama lagi. Kami tinggal menjalankan proses ujinya lagi dari awal," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu, 14 Januari 2015.

Desmond menyatakan tak keberatan bila anggota DPR harus berepot-repot mengetes ulang kelayakan calon Kapolri. Ia juga tak peduli bila nama baru yang diajukan nantinya juga bermasalah, seperti Badrodin Haiti, yang juga terjerat kasus rekening gendut.

"Kalau yang nama yang diajukan selanjutnya ternyata bermasalah juga, itu menunjukkan pemerintahan Jokowi yang bodoh," katanya. "Kami mana bisa mengajukan nama. Kan, hanya bisa menyetujui atau tidak."

Anggota Fraksi NasDem juga berpendapat sama. Anggota Komisi Hukum dari Fraksi NasDem, Rio Capella, tak mempermasalahkan siapa pun nama yang diajukan Jokowi bila sang Presiden memutuskan menarik pencalonan Budi Gunawan. "Haknya Presiden itu. Kami tak bisa mengutak-atik," katanya.

Jokowi, kata Rio, bertanggung jawab penuh atas nama Kapolri terpilih saat ini. "Budi Gunawan ditarik atau tidak, Jokowi mengajukan nama lain atau tidak, nama lain itu bersih atau tidak, semua adalah hak Presiden," kata Rio.

Ia menganggap Budi Gunawan sah menjadi Kapolri karena tak ada penarikan dari Jokowi hingga saat ini. "Ini sudah fixed berarti. Tinggal tunggu paripurna besok kalau tak ada perkembangan lagi," katanya.

Komisi Hukum DPR akhirnya memutuskan menyetujui Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Kapolri hari ini. Uji kelayakan diadakan selama lima jam dari pukul 09.40 hingga 14.07. Seusai uji kelayakan, anggota Komisi Hukum mengadakan rapat pleno selama satu jam dan memutuskan Budi Gunawan layak dan patut menjadi Kapolri.

"Menyetujui surat dari Bapak Presiden Joko Widodo. Anggota DPR secara aklamasi mengangkat Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri dan sekaligus memberhentikan Jenderal Sutarman," kata ketua sidang ,Aziz Syamsuddin.

Di luar sidang komisi, Aziz mengatakan ada satu cara yang ampuh untuk membatalkan pencalonan Budi Gunawan sebagai Kepala Kepolisian RI. Presiden bisa mengirim surat penarikan ke Ketua DPR untuk dibawa ke rapat paripurna DPR.(Baca: Cara Gampang Jokowi “Cut” Budi Gunawan)

“Yang bisa menghentikan adalah Presiden dan Sidang Paripurna DPR,” ujar Aziz di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu, 14 Januari 2015.



INDRI MAULIDAR



Terpopuler


Advertising
Advertising


Gara-gara Budi Gunawan, Jokowi-KPK Dua Kali Perang



7 Hal Terjadi Setelah Budi Gunawan Tersangka



Lima Jenderal Ini Disebut Punya Rekening Gendut


Berita terkait

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

6 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

7 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

7 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

8 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

9 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

10 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

14 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

15 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

16 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

16 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya