TEMPO.CO, Cirebon - Dua petugas keamanan dan dua warga terluka akibat demo di Pelabuhan Cirebon, Senin, 12 Januari 2015. Demonstran menuntut kompensasi atas sterilisasi yang diterapkan oleh PT Pelindo II Pelabuhan Cirebon.
Aksi bermula ketika warga berkumpul di Pintu 3 Pelabuhan Cirebon. Mereka mengawasi truk-truk pengangkut batu bara yang baru keluar membawa muatan dari pelabuhan. Setelah jumlah mereka semakin banyak, sekitar 50 warga yang mengaku sebagai warga Pesisir Kelurahan Panjunan, Kecamatan Lemahwungkuk, menghentikan truk batu bara yang baru keluar dari Pelabuhan Cirebon.
Mereka memaksa agar truk bermuatan batu bara itu menumpahkan sebagian muatannya di jalan, tepatnya di pintu keluar pelabuhan. Namun aksi itu dicegah oleh petugas keamanan. Hingga terjadi aksi saling dorong antara petugas dan warga. Akibatnya, empat orang terluka, terdiri atas dua warga sipil dan dua petugas.
Saat kejadian, jumlah petugas hanya sepuluh orang, sehingga mereka tak berdaya ketika warga mencabuti plang rambu lalu lintas dan memukulkannya ke kaca-kaca di pos keamanan di pintu 3 itu. Warga pun melempari pos dengan batu.
Kepolisian dari Polres Cirebon Kota baru tiba setelah aksi perusakan terjadi. Saat polisi datang, warga pun kabur. Menurut Chief Security Pelabuhan Cirebon, Dayat, warga memaksa membuka pintu belakang bak truk agar mau menurunkan sebagian muatan batu bara. "Warga yang terluka akibat terkena palang pintu," katanya.
Namun hal itu dibantah Sahudin, ketua kelompok pengorek batu bara di Pelabuhan Cirebon. Menurut dia, warga yang terluka akibat dipukul menggunakan pistol oleh petugas keamanan. "Petugas bernama Gervasius yang memukul menggunakan pistol ke tengkuk warga," katanya.
Kepala Polres Cirebon Ajun Komisaris Besar Polisi Dani Kustoni mengatakan apa yang terjadi di Pelabuhan Cirebon merupakan masalah sosial. "Sudah juga dibicarakan dengan pemerintah daerah setempat, tapi hingga kini belum ada titik terang," katanya.
Aksi demonstran yang memaksa sopir truk batu bara untuk menumpahkan sebagian isi muatan batu bara berlangsung sejak Jumat, 9 Januari 2015. Aksi ini dilakukan menyusul permintaan grandong atau pengorek batu bara untuk mendapatkan jatah Rp 7,5 juta per tongkang batu bara.
IVANSYAH
Terpopuler:
Ternyata, Budi Gunawan Dapat Rapor Merah KPK
Jonan Anulir Sanksi Maskapai, 'Siapa Yang Bodoh'
Black Box Air Asia Ternyata Kejepit Bodi Pesawat
Ahok Robohkan Ruko, Veronica: Kamu Tega!
Berita terkait
2024, PTBA Yakin Target Produksi 41,3 Juta Ton Batu Bara Tercapai
1 hari lalu
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) optimistis mampu memproduksi batu bara sebesar 41,3 juta ton di tahun 2024 ini.
Baca SelengkapnyaCerita Pemilik Tanah di Paser Kaltim Terdampak Tambang Batu Bara: Kebun Sawit Tidak Bisa Dipanen
2 hari lalu
Akibat aktivitas tambang batu bara, kebun sawit warga di Paser Kaltim berubah menyerupai pulau. Tak lagi bisa dipanen.
Baca SelengkapnyaWalhi: Rencana Izin Usaha Pertambangan Bagi Ormas Bisa Perparah Kerusakan Lingkungan
3 hari lalu
Walhi mengkritik rencana pemberian izin usaha pertambangan kepada ormas keagamaan bisa picu kerusakan lingkungan lebih berat
Baca SelengkapnyaWali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung
9 hari lalu
Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon siap tunjukan proses pengelolaan sampah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bagendung.
Baca SelengkapnyaFaisal Basri Kritik Pameran Kendaraan Listrik, Sebut Ada Kepentingan Bisnis Elit
11 hari lalu
Faisal Basri mengkritisi promosi kendaraan listrik yang selama ini tak mengungkap adanya dampak negatif lantaran masih mengandalkan batu bara
Baca SelengkapnyaTerpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran
11 hari lalu
Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.
Baca SelengkapnyaMassa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?
11 hari lalu
Energi kotor biasanya dihasilkan dari pengeboran, penambangan, dan pembakaran bahan bakar fosil seeperti batu bara.
Baca SelengkapnyaKoalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT
11 hari lalu
Koalisi organisasi masyarakat sipil mendesak agar kalangan perbankan berhenti memberikan dukungan pendanaan energi kotor seperti batu bara.
Baca SelengkapnyaPenanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina
12 hari lalu
Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.
Baca SelengkapnyaAhli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia
14 hari lalu
Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi
Baca Selengkapnya