PKB: KPK dan PPATK Jangan Jegal Budi Gunawan  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Senin, 12 Januari 2015 09:48 WIB

Kabaintelkam Polri, Komjen Pol. Imam Sudjarwo (kiri) bersama Kabaharkam Polri, Komjen Pol. Oegroseno (tengah), Kalemdikpol, Irjen Pol. Budi Gunawan (kanan) diambil sumpahnya pada sertijab Perwira Tinggi Polri di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (26/12). ANTARA/Reno Esnir

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Hukum DPR dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Irmawan, meminta Komisi Pemberantasan Korupsi serta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan tidak mempolitisasi dugaan kepemilikan rekening gendut calon Kepala Polri Komisaris Jenderal Budi Gunawan. (Baca: Kata Kompolnas Soal Rekening Gendut Budi Gunawan)

Menurut dia, informasi itu mestinya segera ditelusuri saat isu muncul ke permukaan dan tidak dipolitisasi untuk menjegal pencalonan seseorang. "Jangan gara-gara dia mau jadi Kapolri kemudian diopinikan yang enggak-enggak. Itu tidak betul," ujar Irmawan ketika dihubungi, Ahad, 11 Januari 2015.

Sosok Kepala Lembaga Pendidikan Kepolisian Komisaris Jenderal Budi Gunawan disebut Presiden Joko Widodo sebagai calon tunggal Kapolri. Mantan ajudan Megawati Soekarnoputri saat menjadi presiden itu akan menggantikan kursi yang kini diduduki Jenderal Sutarman. (Baca: 3 Blunder Jokowi Pilih Komjen Budi Gunawan)

Sosok Budi sempat menuai polemik setelah namanya masuk dalam daftar perwira tinggi pemilik rekening gendut. Ia diketahui memiliki rekening senilai Rp 54 dan melakukan transaksi di luar profilnya. Namun laporan PPATK itu mentah setelah Mabes Polri menggelar penyelidikan internal. (Baca juga: Siapa yang Tangani Rekening Gendut Budi Gunawan?)

Irmawan menuturkan kepemilikan rekening gendut seseorang tak identik dengan tindakan krimal. Sebab, kata dia, bisa jadi dana itu berasal dari sumber yang bisa dipertanggungjawabkan. "Karena bisa saja dia orang yang berduit," ujarnya. "Bukankah isu itu juga sudah diklarifikasi oleh Kapolri."

Karena itu, Irawan yakin proses uji kelayakan dan kepatutan terhadap Budi Gunawan tak akan banyak mengalami ganjalan. "Dia kandidat yang punya cukup banyak prestasi dan pengalaman. Saya kira kalau cuma dugaan kepemilikan rekening gendut tidak akan jadi masalah besar," ujarnya. (Baca Pula: Calon Kapolri Budi Gunawan Ruhut Ujungnya Selfie)

RIKY FERDIANTO

Baca Berita Terpopuler:
Jokowi Sodorkan Budi Gunawan: Ini Mimpi Buruk
Alasan Teroris Paris Tak Bunuh Wanita Cantik Ini

Jokowi Tunjuk Budi Gunawan Sebagai Calon Kapolri

Budi Gunawan Calon Tunggal Kapolri: Ada 2 Rahasia

Jokowi Dituding Diskriminatif

Berita terkait

Kala Jokowi Menjadi Sopir Gubernur Jenderal Australia Keliling Kebun Raya Bogor

17 menit lalu

Kala Jokowi Menjadi Sopir Gubernur Jenderal Australia Keliling Kebun Raya Bogor

Jokowi menjadi sopir Gubernur Jenderal Australia David Hurley saat mengendarai mobil golf mengelilingi Kebun Raya Bogor

Baca Selengkapnya

Temui Jokowi, Ini Profil Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin

38 menit lalu

Temui Jokowi, Ini Profil Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin

Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin bertemui Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta pada Kamis, 16 Mei 2024. Untuk apa?

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Lawatan Gubernur Jenderal Australia di Istana Bogor

55 menit lalu

Jokowi Terima Lawatan Gubernur Jenderal Australia di Istana Bogor

Presiden Jokowi menyambut kunjungan kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Jumat, 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Perbedaan Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan yang Bakal Diganti dengan KRIS

1 jam lalu

Perbedaan Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan yang Bakal Diganti dengan KRIS

Jokowi resmi mengganti sistem kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan dengan sistem kelas rawat inap standar (KRIS). Apa perbedaannya?

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampaikan Ucapan Selamat atas Pelantikan PM Singapura Lawrence Wong

1 jam lalu

Jokowi Sampaikan Ucapan Selamat atas Pelantikan PM Singapura Lawrence Wong

Presiden Jokowi menyatakan Indonesia siap untuk melanjutkan kerja sama baik dengan Singapura.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Gubernur Jenderal Australia pada Pagi Ini

2 jam lalu

Jokowi Terima Kunjungan Gubernur Jenderal Australia pada Pagi Ini

Gubernur Jenderal Australia menjadikan pertemuan dengan Jokowi sebagai bagian rangkaian untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik dengan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

15 jam lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya

PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas

16 jam lalu

PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas

PDIP tidak mengundang Presiden Jokowi dalam acara Rakernas IV. Djarot Saiful Hidayat mengungkap alasannya.

Baca Selengkapnya

Kriteria Peserta BPJS Kesehatan yang Tidak Bisa Naik Kelas Rawat Inap

18 jam lalu

Kriteria Peserta BPJS Kesehatan yang Tidak Bisa Naik Kelas Rawat Inap

BPJS Kesehatan diubah menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS). Ini daftar peserta BPJS Kesehatan yang tidak bisa naik kelas rawat inap.

Baca Selengkapnya

Pesan Jokowi saat Terima Pengurus GP Ansor di Istana

19 jam lalu

Pesan Jokowi saat Terima Pengurus GP Ansor di Istana

Sejumlah topik dibahas dalam pertemuan Jokowi dan GP Ansor.

Baca Selengkapnya