Soal PK, Pemerintah Dituding Langgar HAM Publik  

Reporter

Editor

Budi Riza

Minggu, 11 Januari 2015 15:26 WIB

Ketua Komisi Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ifdhal Kasim. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga hukum Institute for Criminal Justice Reform (ICJR) mengkritik langkah Mahkamah Agung mengeluarkan surat edaran tentang pembatasan pengajuan peninjauan kembali menjadi hanya boleh satu kali.

Ketua Dewan Pengawas ICJR Ifdhal Kasim mengatakan surat edaran Mahkamah Agung (sema) yang dikeluarkan untuk memuluskan eksekusi hukuman mati itu menunjukkan bahwa hukum pidana mulai digunakan bagi kepentingan-kepentingan pemerintah. (Baca: MA Putuskan Peninjauan Kembali Hanya Sekali)

"Sema tidak bisa dimungkiri adalah bentuk penyerobotan, atau mengambil hak pada setiap orang untuk menggunakan prosedur hukum," ujar Ifdhal di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Ahad, 11 Januari 2015. Padahal, kata Ifdhal, para terpidana mempunyai hak mengajukan peninjauan kembali lebihdari sekali, seperti yang sudah diputuskan Mahkamah Konstitusi. (Baca: Aturan Pembatasan Peninjauan Kembali Terbit 2015)

Ifdhal khawatir surat edaran ini dijadikan instrumen pemerintah untuk merampok hak-hak masyarakat. Menurut Ifdhal, tindakan ini bisa mengancam kebebasan warga negara, khusunya terpidana. "Pengambilan oleh negara terhadap hak ini jelas pelanggaran hak asasi manusia."

Ifdhal menyarankan Mahkamah Agung mencabut surat edaran ini dan mengeluarkan aturan yang memperketat syarat-syarat pengajuan bukti baru atau novum. Menurut Ifdhal, bila syarat novum diperjelas, para terpidana tidak akan main-main dalam mengajukan peninjauan kembali untuk sekadar mengulur waktu eksekusi. (Baca: Kejagung Akan Bahas PK dengan Mahkamah Agung )

Sebelumnya, Kejaksaan Agung mengadu ke Mahkamah Agung lantaran tidak bisa mengeksekusi beberapa terpidana mati. Musababnya, beberapa terpidana itu sedang mengajukan peninjauan kembali untuk yang kedua kalinya.

Kejaksaan mensinyalir para terpidana mati itu sengaja mengulur-ulur waktu eksekusi. Karena itu, Mahkamah akhirnya mengeluarkan surat edaran yang membatasi peninjauan kembali hanya boleh diajukan satu kali.

LINDA TRIANITA

Berita Lain


Permainan Chelsea Makin Konsisten
Pellegrini Kecewa Dengan Hasil Seri
Hasil Pertandingan Liga Inggris
Real Madrid Kalahkan Espanyol

Berita terkait

Seteru Jadi Sekutu Setelah Jokowi-Prabowo, Kini AHY-Moeldoko Satu Kubu Dulu Pernah Diwarnai Cap Jempol Darah

24 Februari 2024

Seteru Jadi Sekutu Setelah Jokowi-Prabowo, Kini AHY-Moeldoko Satu Kubu Dulu Pernah Diwarnai Cap Jempol Darah

Pernah terlibat perebutan kursi pemimpin Partau Demokrat, AHY dan Moeldoko kini berada di lingkaran Kabinet Indonesia Maju Pemerintahan Jokowi.

Baca Selengkapnya

10 Desember Hari Hak Asasi Manusia Sedunia, Ini Isi Deklarasinya

10 Desember 2023

10 Desember Hari Hak Asasi Manusia Sedunia, Ini Isi Deklarasinya

Peringatan Hari Hak Asasi Manusia Sedunia ke-75 menghadirkan tema dan konsep berbeda di Indonesia, berikut ini tema dan isi deklarasinya.

Baca Selengkapnya

Teddy Minahasa Tetap Divonis Penjara Seumur Hidup, Pengacara Bakal Ajukan Peninjauan Kembali

27 Oktober 2023

Teddy Minahasa Tetap Divonis Penjara Seumur Hidup, Pengacara Bakal Ajukan Peninjauan Kembali

Putusan kasasi terhadap perkara Teddy Minahasa dibacakan oleh Ketua Majelis Kasasi Surya Jaya pada hari ini.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Eddy Hiariej, Saksi Ahli Kasus Kopi Sianida Jessica Wongso, Ahok, Jokowi-Ma'ruf Amin, hingga Jadi Wamenkumham

12 Oktober 2023

Rekam Jejak Eddy Hiariej, Saksi Ahli Kasus Kopi Sianida Jessica Wongso, Ahok, Jokowi-Ma'ruf Amin, hingga Jadi Wamenkumham

Kasus kopi sianida yang menjerat Jessica Wongso kembali menjadi perbincangan publik. Berikut profil Eddy Hiariej salah seorang saksi ahli kasus itu.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Kopi Sianida Jessica Wongso yang Sudah Tayang di Netflix

30 September 2023

Kilas Balik Kasus Kopi Sianida Jessica Wongso yang Sudah Tayang di Netflix

Film dokumenter kopi sianida Jessica Wongso sudah tayang di Netflix. Begini kilas balik peristiwa tujuh tahun silam itu.

Baca Selengkapnya

PK Ditolak, Apakah Antam Harus Segera Ganti 1,1 Ton Emas ke Crazy Rich Surabaya Budi Said?

19 September 2023

PK Ditolak, Apakah Antam Harus Segera Ganti 1,1 Ton Emas ke Crazy Rich Surabaya Budi Said?

PK Antam dalam kasus sengketa emas sebanyak 1,1 ton dengan pengusaha asal Surabaya, Budi Said, ditolak oleh MA. Apa artinya?

Baca Selengkapnya

Berbagai Cara Moeldoko Ambil Alih Partai Demokrat, Berakhir MA Tolak PK

11 Agustus 2023

Berbagai Cara Moeldoko Ambil Alih Partai Demokrat, Berakhir MA Tolak PK

Moeldoko Kepala Staf Presiden berusaha mengambilalih Partai Demokrat. Cara terakhir dengan mengajukan PK.

Baca Selengkapnya

Menang 18-0 dari Moeldoko, AHY Ucapkan Terima Kasih ke Hakim, Mahfud Md, hingga ke Masyarakat

11 Agustus 2023

Menang 18-0 dari Moeldoko, AHY Ucapkan Terima Kasih ke Hakim, Mahfud Md, hingga ke Masyarakat

AHY mengucapkan terima kasih ke berbagai pihak setelah memenangkan seluruh dari 18 gugatan yang diajukan kubu Moeldoko kepadanya.

Baca Selengkapnya

AHY Sebut PK Moeldoko Timbulkan 2 Gangguan ke Partai Demokrat

11 Agustus 2023

AHY Sebut PK Moeldoko Timbulkan 2 Gangguan ke Partai Demokrat

AHY menyatakan PK yang diajukan Kepala Staf Presiden Moeldoko dalam hal konflik kepengurusan Partai Demokrat telah menimbulkan 2 kerugian.

Baca Selengkapnya

AHY Sebut Penolakan PK Moeldoko Merupakan Hadiah Ulang Tahun Terindah

11 Agustus 2023

AHY Sebut Penolakan PK Moeldoko Merupakan Hadiah Ulang Tahun Terindah

Ketua Umum Partai Demokrat AHY sangat terharu bahwa putusan penolakan PK Moeldoko cs merupakan hadiah ulang tahun terindahnya.

Baca Selengkapnya