Imigrasi Surabaya Ikut Dikirimi Peringatan Dini AS
Editor
Kukuh S Wibowo Surabaya
Kamis, 8 Januari 2015 20:00 WIB
TEMPO.CO, Surabaya - Peringatan keamanan yang dikeluarkan oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta dan pemerintah Australia dinilai tak berpengaruh bagi kondusivitas Kota Surabaya. "Itu cuma imbauan pemerintah kepada warganya. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan," kata Kepala Direktur Jenderal Imigrasi Kelas I Surabaya Enang Syamsi saat dihubungi Tempo, Kamis, 8 Januari 2015.
Enang mengaku ikut memperoleh surat peringatan dini itu dari Konsulat Jenderal Amerika di Surabaya. Untuk menyikapi surat tersebut, Enang berencana berbicara dengan Konsulat. Namun Imigrasi tidak serta-merta memberlakukan pengetatan keamanan. "Tidak ada ekstra pengamanan," katanya. (Baca berita terkait: Risma Tak Percaya Peringatan Dini Amerika Serikat )
Menurut dia, dalam waktu satu tahun, rata-rata jumlah kunjungan penerbangan sebanyak 1,7 juta. Dari angka itu, terdapat 12 ribu kunjungan warga Amerika melalui Bandara Juanda. "Sekitar 7.500-8.000 orang datang untuk berlibur. Sisanya bertugas untuk pemerintahan, studi, permanent residence," tambahnya. "Adapun warga Australia yang berlibur di Jawa Timur sebanyak 3.500 orang menggunakan visa on arrival."
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Jawa Timur, jumlah wisatawan asal Amerika yang melewati Bandara Juanda pada 2013 sebanyak 5.388. Sedangkan pada 2014, hingga November, tercatat 5.570 orang. Adapun jumlah wisatawan Australia pada 2014 hingga November 2014 mencapai 2.767. (Baca: Kata Kapolri Soal Peringatan Dini AS di Surabaya )
Dibanding wisatawan dari negara-negara ASEAN, jumlah itu terbilang kecil. Dari total 203.994 turis yang melewati Bandara Juanda pada 2013, warga Malaysia merupakan pengunjung terbanyak. "Jumlahnya 43.711 orang. Menyusul Singapura, 18.578 orang," kata Kepala Badan Pusat Statistik Jawa Timur M. Sairi Hasbullah.
Kedutaan Besar AS untuk Indonesia mengeluarkan peringatan keamanan bagi warganya yang tinggal di Surabaya pada Sabtu, 3 Januari 2015. Amerika mendeteksi potensi ancaman keamanan terhadap hotel-hotel dan bank-bank yang berafiliasi dengan Negeri Abang Sam. Kedutaan merekomendasikan agar mereka meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian saat mengunjungi fasilitas-fasilitas tersebut. (Baca pula: Peringatan Dini AS Tak Berdampak pada Turis Bromo )
Begitu pula Australia, yang mengeluarkan travel advice bagi warganya yang berada di Indonesia. Pemerintah Negeri Kanguru itu mengingatkan warganya agar meningkatkan kewaspadaan hingga tingkat paling tinggi jika bepergian ke Indonesia, termasuk Bali. Saran perjalanan tersebut diunggah di situs resmi pemerintah Australia.
ARTIKA RACHMI FARMITA
Berita Terpopuler:
Menteri Jonan: Kenapa Saya Harus Tunduk pada Singapura?
10 Kartun Charlie Hebdo yang Kontroversial
Jonan: Dirjen Perhubungan Udara Bubarkan Saja
Penyerang Charlie Hebdo: Ini Pembalasan Nabi!
PKL Beri Amplop Lurah Susan, Apa Reaksinya?