Alasan AJI Tolak Tawaran Pelesir Pemkot Kediri  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Minggu, 14 Desember 2014 07:09 WIB

Aliansi Jurnalis Independen (AJI). wikimedia.org

TEMPO.CO, Kediri: Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri mengecam rencana Pemerintah Kabupaten Kediri yang mengajak rombongan wartawan mengikuti kunjungan ke Jakarta. Kegiatan itu kurang tepat dan terkesan bernuansa pelesir menjelang akhir tahun anggaran.

Ketua AJI Kediri Afnan Subagyo mengaku menerima surat penawaran kunjungan kerja dari Bagian Humas Pemkab Kediri. Dalam surat tersebut tercantum tujuan kunjungan adalah kantor Dewan Pers di Jakarta dan sejumlah tempat wisata.

Kegiatan yang akan dilaksanakan pada tanggal 15-16 Desember 2014 itu juga mengundang organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Kediri. "Kita sudah tolak tawaran itu," kata Bagyo kepada Tempo, Sabtu, 13 Desember 2014.

Menurut Bagyo, dirinya tidak melihat urgensi kunjungan ke kantor Dewan Pers Jakarta. Sebab informasi yang dia terima dari bagian humas kunjungan itu hanya sebagai bentuk silaturahmi ke Dewan Pers dan menyerap informasi kekinian soal regulasi pers.

Selebihnya kegiatan itu akan diisi dengan mengunjungi tempat wisata yang tak ada sangkut pautnya dengan tugas jurnalistik. Atas dasar itu Bagyo menegaskan AJI Kediri menolak tawaran itu. Kegiatan tersebut tak layak dilakukan dengan menggunakan uang negara.

Jika dipaksakan, akan menimbulkan kecurigaan bahwa Humas Pemkab Kediri sengaja menghabiskan anggaran menjelang akhir tahun 2014. "Kami juga tak mau terjebak dengan lubang penyalahgunaan anggaran seperti ini," kata Bagyo.

Kepala Bagian Humas Pemkab Kediri Haris Setiawan menjelaskan kegiatan itu bentuk fasilitas kepada wartawan yang selama ini menjadi mitra kerja mereka. Kunjungan ke Dewan Pers dianggap strategis dan menunjang kerja wartawan di daerah terutama untuk mengakses informasi kekinian. "Biar wartawan di Kediri bisa berbagi pengalaman dengan Dewan Pers."

Dia membenarkan jika tawaran kepada AJI sudah ditolak dan hanya akan menyertakan anggota PWI. Jumlah rombongan itu sebanyak 10 orang dari PWI dan 5 orang PNS. Rencananya mereka akan berangkat menggunakan kereta api dan menginap semalam di hotel.

HARI TRI WASONO

Berita terpopuler lainnya:

Inikah Transaksi Rekening Gendut Foke?
Beri Jalan ke Jokowi, Sultan Yogya Dipuji Habis
Refly dan Todung Seleksi Hakim MK, Jokowi Diprotes
Cerita Ahok Saat Kaca Spionnya Dicoleng

Berita terkait

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

27 hari lalu

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

Penganiayaan jurnalis oleh 3 anggota TNI AL terjadi di Halmahera Selatan. Ini respons Dewan Pers, AJI, dan KontraS. Apa yang ditulis Sukadi?

Baca Selengkapnya

AJI Ternate Kecam Penganiayaan terhadap Jurnalis di Bacan

33 hari lalu

AJI Ternate Kecam Penganiayaan terhadap Jurnalis di Bacan

Kekerasan yang dilakukan anggota TNI Angkatan Laut itu merupakan bentuk penghalangan terhadap kerja jurnalistik yang tidak sepatutnya terjadi.

Baca Selengkapnya

Indeks Keselamatan Jurnalis 2023: Ormas dan Polisi Paling Berpotensi Lakukan Kekerasan

33 hari lalu

Indeks Keselamatan Jurnalis 2023: Ormas dan Polisi Paling Berpotensi Lakukan Kekerasan

Ormas dan kepolisian dianggap paling berpotensi melakukan kekerasan terhadap jurnalis.

Baca Selengkapnya

Respons AJI dan LBH Pers terhadap Perpres Publisher Rights yang Diteken Jokowi

22 Februari 2024

Respons AJI dan LBH Pers terhadap Perpres Publisher Rights yang Diteken Jokowi

AJI dan LBH Pers meminta Perpres Publisher Rights yang telah disahkan Presiden Jokowi dijalankan secara akuntabel.

Baca Selengkapnya

AJI dan Monash University Imbau Pentingnya Penghapusan Ujaran Kebencian di Masa Pemilu 2024

14 Februari 2024

AJI dan Monash University Imbau Pentingnya Penghapusan Ujaran Kebencian di Masa Pemilu 2024

Ujaran kebencian berpotensi memicu perselisihan sosial. Ujaran kebencian juga dapat berujung pada stigma, persekusi, dan kekerasan.

Baca Selengkapnya

Respons Ketua BEM UGM Soal 3 Pakar Hukum dan Sutradara Dirty Vote Dilaporkan ke Polisi

13 Februari 2024

Respons Ketua BEM UGM Soal 3 Pakar Hukum dan Sutradara Dirty Vote Dilaporkan ke Polisi

Ketua BEM UGM tanggapi pelaporan ke polisi terhadap sutradara dan 3 pakar hukum pemeran di film Dirty Vote. Ia khawatir terhadap kebebasan berpendapat

Baca Selengkapnya

Kasus Ujaran Kebencian Meningkat Terhadap Kelompok Minoritas Sepanjang Pemilu 2024

13 Februari 2024

Kasus Ujaran Kebencian Meningkat Terhadap Kelompok Minoritas Sepanjang Pemilu 2024

Ujaran kebencian terbanyak ditujukan terhadap kelompok Yahudi, disusul kelompok penyandang disabilitas.

Baca Selengkapnya

AJI dan Mahasiswa Kediri Gelar Mimbar Bebas Darurat Demokrasi

11 Februari 2024

AJI dan Mahasiswa Kediri Gelar Mimbar Bebas Darurat Demokrasi

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri bersama organisasi mahasiswa menggelar mimbar bebas bertajuk 'Darurat Demokrasi' di Kediri, Minggu, 11 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Diduga Jadi Korban Pelecehan saat Liput Kampanye Ganjar-Mahfud di Semarang

11 Februari 2024

Jurnalis Diduga Jadi Korban Pelecehan saat Liput Kampanye Ganjar-Mahfud di Semarang

Seorang jurnalis perempuan diduga menjadi korban pelecehan seksual saat meliput kampanye pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Semarang

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Terima Aduan Narasumber Majalah Tempo yang Dikriminalisasi

9 Januari 2024

Dewan Pers Terima Aduan Narasumber Majalah Tempo yang Dikriminalisasi

Dewan Pers sudah menyatakan ke Polres Pasuruan Kota bahwa kasus yang menimpa Kosala Limbang Jaya harus diselesaikan melalui mereka.

Baca Selengkapnya