Petugas perpustakaan menunjukan buku pelajaran baru kurikulum 2013 di SMA 68 Jakarta (15/07). Di hari pertama tahun ajaran 2013/2014, Kemendikbud menerapkan kurikulum baru 2013. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Federasi Guru Seluruh Indonesia Retno Listyarti menengarai banyak korupsi dalam pengadaan buku Kurikulum 2013. Maka, Retno meminta Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi untuk penyelidikan.
Dana sebanyak Rp 3,8 triliun itu terdiri atas pengadaan buku Rp 2,5 triliun dan pelatihan guru Rp 1,3 triliun. Sedangkan dana Hambalang, kata Retno, hanya menelan biaya Rp 1,2 triliun.
Retno berujar bahwa indikasi korupsi tampak dari perbedaan silabus dan buku kurikulum yang telah dicetak. (Vaca: ICW Minta Kurikulum 2013 Dihentikan Total.) Dengan demikian menyebabkan silabus harus dirombak ulang karena tidak sesuai dengan urutan materi buku. Artinya, buku dicetak dulu sebelum susunan silabus rampung.
Menurut Retno, pencetakan buku Kurikulum 2013 harus segera dihentikan. Sebab, pemborosan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara semakin besar bila pencetakan dilanjutkan.
Retno juga meminta Anies untuk menghentikan Kurikulum 2013 secara nasional. "Karena akan membingungkan ada dua kurikulum yang berbeda berjalan bersamaan, meskipun tidak dalam satu sekolah."